BerandaAdventurial
Kamis, 3 Apr 2019 08:00

Gardu Listrik ANIEM, Gambaran Salatiga Saat Jadi Garnisun

Gardu Listrik ANIEM Salatiga. (Kompasiana)

Tidak banyak yang tahu soal keberadaan bangunan nyentrik bergaya Belanda ini. Yap, berbeda dengan bangunan lainnya, gardu listrik ANIEM merupakan satu bangunan yang memanjang ke atas dengan tembok tebal dan sebuah pintu yang terbuat dari besi.

Inibaru.id – Kota terindah seantero Jawa Tengah, demikian panggilan kesayangan untuk Salatiga, setidaknya sebelum runtuhnya imperium Hindia Belanda. Tampaknya sebutan itu masih lekat di benak warga sebagai sesuatu yang terlalu indah untuk dilupakan.

Sebagai buktinya, kamu bisa menyaksikan banyak fasilitas publik tinggalan Hindia Belanda yang masih bermanfaat hingga kini. Ada bangunan perkantoran pemerintah dan militer, rumah dinas, tempat ibadah, dan beberapa sekolah.

Dilansir dari National Geographic Indonesia (13/07/2015), perkembangan Salatiga tersebut nggak bisa dilepaskan dari perannya sebagai kota garnisun pada pertengahan abad ke-18. Saat itu, Gubernur Jenderal VOC Gustaf Willem Baron von Imhof melakukan ekspedisi melancong perdananya ke beberapa daerah di Jawa Tengah, salah satunya Salatiga.

Kemudian, beberapa daerah tersebut dijadikan jalur logistik militer yang diamankan dengan menempatkan garnisun dan pertahanan benteng. Nggak hanya itu, untuk menopang kebutuhan listrik kota, dibangunlah 10 gardu listrik.

Gardu-gardu listrik ini masih tegak berdiri dan dimanfaatkan ulang oleh PLN menjadi Gerai Daya atau gudang. Bentuknya yang cukup nyentrik, kerap jadi perhatian orang yang baru kali pertama datang ke Salatiga.

Nah, berkunjung ke gardu-gardu listrik tersebut juga bisa jadi pilihan untuk menikmati sore di kota yang berada di kaki Gunung Merbabu ini. Yap, cobalah jalan kaki santai di Kauman, Jalan Ahmad Yani, dan Jalan Diponegoro. Di sana, kamu bisa menjumpai gardu-gardu tersebut sambil mengamati kehidupan di Kota Salatiga.

Gardu Listrik ANIEM Salatiga. (Kompasiana)

Keberadaan gardu-gardu tersebut kini nggak hanya jadi hiasan di Salatiga, tapi jadi cerminan bagaimana kehidupan di sana saat jadi kota garnisun. Yap, tentu saja karena perannya yang esensial sebagai penyokong listrik agar kota tetap menyala.

Bangunan dengan tembok tebal itu didirikan untuk melindungi transformator (alat penurun tegangan listrik) dari cuaca panas maupun hujan. Gardu tersebut dibangun oleh perusahaan swasta asal Belanda yang bernama Algemene Nederlandsche Indische Electrisch Maatscappij (ANIEM).

Satu lagi ynag bikin gardu ini sarat sejarah dan tinggalan budaya lampau, yakni ada tiga kalimat dalam tiga bahasa yang ditulis di dinding luarnya. Kalimat itu berbunyi "Lavens Gevaar Hoog Spaning" dalam bahasa Belanda, "Awas Elektrik Kras" dalam bahasa Indonesia, dan "Sing Ngemek Mati" dalam bahasa Jawa. Lucu!

Tiga kalimat tersebut menyiratkan kehidupan Salatiga saat jadi garnisun. Nggak hanya itu, agaknya pemerintahan Belanda juga memerhatikan kaum buta huruf di Salatiga, sehingga kamu juga bisa menemukan simbol atau tanda petir di sana. (IB06/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: