BerandaAdventurial
Senin, 13 Jan 2019 10:05

Menyusuri Curug Bayan, Surga Tersembunyi di Baturraden Banyumas

Pengunjung sedang menikmati Curug Bayan yang ada di kawasan Baturraden, Purwokerto, Banyumas. (Inibaru.id/ Ike Purwaningsih)

Mengisi liburan nggak melulu harus ke tempat dengan biaya yang bikin kantong jebol, lo. Di Banyumas, Jawa Tengah, surga tersembunyi bernama Curug Bayan bisa jadi alternatif liburan hemat buatmu.

Inibaru.id – Liburan Natal dan akhir tahun memang sudah selesai, tapi hasrat bertualang saya belum terpuaskan. Setelah “kenyang” menyusuri objek wisata di Kabupaten Blora, saya tertarik menjelajahi keindahan Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Setelah mencari-cari di internet objek wisata apa saja yang menarik di sana, Curug Bayan menjadi alternatif pilihan saya.

Seperti dugaan, Curug Bayan adalah salah satu surga tersembunyi di kabupaten yang terkenal dengan logat khasnya itu. Karena masih terhitung baru, curug ini nggak terlalu ramai dikunjungi orang. Cocok buat kamu yang pengin menenangkan diri.

Wisata alam sering identik dengan susahnya akses masuk ke lokasi. Namun, hal ini nggak berlaku saat saya berkunjung ke Curug Bayan. Curug ini bisa dicapai dengan mobil dan motor, jadi nggak perlu khawatir energimu bakal terkuras habis di perjalanan.

Selfie desk di Curug Bayan disediakan untuk para pengunjung agar bisa berswafoto dengan latar belakang air terjun. (Inibaru.id/ Ike Purwaningsih)

Berlokasi di Dusun II Ketenger, Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas, objek wisata ini hanya berjarak 2,6 kilometer dari Lokawisata Baturraden. Untuk sampai di sana, saya harus menempuh jalan berkelok dengan pemandangan hijau yang menyegarkan mata. Selain pepohonan besar, suara serangga seperti tonggeret atau garengpung pun menemani perjalanan saya. Bagi kamu yang terbiasa dengan hiruk-pikuk perkotaan, suara ini tentu menjadi pesona tersendiri. Duh, saya jadi teringat kampung halaman! Ha-ha.

Sesampai di Curug Bayan, saya disambut pemandangan cantik lainnya. Pemandangan ini tentu saja berasal dari bebatuan yang dilimpahi jernihnya air sungai dari mata air Gunung Slamet. Saking jernihnya, nggak salah kalau banyak pengunjung memutuskan main air.

Sejumlah pengunjung berenang di aliran Curug Bayan. (Inibaru.id/ Ike Purwaningsih)

Selain main air, nggak sedikit pula yang berswafoto dengan air terjun sebagai latar belakangnya. Maklum, tempat ini adalah salah satu spot favorit warga Banyumas dan sekitarnya. Memang asyik, sih!

Beberapa pengunjung juga terlihat menyeser ikan-ikan kecil di pinggir sungai. FYI, seser adalah alat penangkap ikan berbentuk bulat dengan gagang yang biasanya dibuat dari bambu. Seser ini nggak disediakan pihak pengelola, jadi pengunjung perlu membawanya sendiri. Setelah ditangkap, pengunjung boleh membawa pulang ikan-ikan ini, kok.

Pengunjung bisa bermain air dan menyeser ikan kecil di aliran Curug Bayan. (Inibaru.id/ Ike Purwaningsih)

Karena belum puas menikmati keindahan tempat ini, saya kemudian menyusuri tempat-tempat di sekitar curug. Di sana, saya menemukan fasiltas seperti penginapan serta camping ground. Bagi pengunjung dari luar kota yang pengin ngajak keluarga, fasilitas itu tentu sangat membantu. Fasilitas yang ditawarkan penginapan tersebut lumayan lengkap dengan harga yang relatif terjangkau.

Oh iya, untuk menikmati air terjun ini, kamu hanya perlu membayar Rp 7 ribu per orang, lo. Kendati cukup murah, itu nggak berarti kamu bisa membuang sampai seenaknya di sekitar lokasi, ya. Kalau perlu, siapkan tempat untuk menyimpan sampahmu sebelum nantinya dibuang ke tempat sampah.

Wah, wah, liburan yang menyenangkan memang nggak selalu mahal. Saya jadi pengin ke Curug Bayan lagi bulan depan. Atur agenda dulu, ah! Ada yang mau ikut? (IB15/E04)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Tahu Campur Pak Slamet, Pemadam Kelaparan Andalan di Pasar Sumowono

22 Des 2024

Mulai 1 Januari 2025, Pendakian Rinjani Akan Ditutup 3 Bulan

22 Des 2024

Mengapa Ban Sepeda Motor Baru Ada 'Rambutnya'?

22 Des 2024

Ekonomi Makin Sulit, Suami Stres Makin Rentan Lakukan KDRT

22 Des 2024

Mengagumi Indahnya Senja di Dusun Sumurup Rawa Pening

22 Des 2024

Serunya Wisata Kano di Kawasan Mangrove Baros Bantul, Yogyakarta

22 Des 2024

Makna Potongan Bambu di Nisan-Nisan Makam di Sumowono Kabupaten Semarang

23 Des 2024

Mengakhiri Tahun 2024 dengan Mendaki, Ini Hal yang Harus Kamu Perhatikan

23 Des 2024

Me Time: Hak yang Berubah Jadi Barang Mewah bagi Ibu

23 Des 2024

Kala Siang Hari Jadi Lebih Pendek di Islandia saat Musim Dingin

23 Des 2024

Pemprov Jateng Peringati Hari Ibu ke-96, Teguhkan Peran Setara Perempuan

23 Des 2024

Aman, Ini Tiga Barang yang Dipastikan Nggak Akan Terkena PPN 12 Persen

23 Des 2024

Polda Jateng Periksa Senjata Anggota, Buntut Penembakan Siswa SMK hingga Tewas

24 Des 2024

Event Tari Gagal, Penyelenggara Dilaporkan Ke Polda Jateng

24 Des 2024

Mi Dadat Pak Karnan, Legenda Kuliner di Jekulo, Kudus

24 Des 2024

Pemkot Fukushima Jepang bakal Sebar Identitas Pembuang Sampah Sembarangan

24 Des 2024

Sementara di Jabodetabek, Minyak Jelantah Bisa Ditukar dengan Uang di Pertamina

24 Des 2024

'Brain Rot' di Kalangan Gen Alpha, Sebuah Fenomena dan Dampaknya

24 Des 2024

Wisatawan di Jateng Diprediksi Capai 6,4 Juta Selama Libur Nataru

24 Des 2024

Uang Palsu dari UIN Makassar Diklaim Bisa Masuk ATM, Benarkah?

24 Des 2024