BerandaAdventurial
Senin, 10 Mei 2020 06:30

Corona Tak Kunjung Pergi, Uluran Tangan Tuan dan Nyonya Kami Nanti

Potret masyarakat yang berada di pinggir jalan untuk menunggu bantuan. (Inibaru.id/ Zulfa Anisah)

Corona bikin orang nggak dapat penghasilan karena dirumahkan oleh majikan, tak dapat penumpang untuk diantarkan bahkan menutup usaha karena tak ada pembeli. Kondisi ini bikin masyarakat lapisan bawah mangkal di jalanan berharap uluran tangan para dermawan.

Inibaru.id - Jumat (8/5) sore, sesaat setelah saya selesai ngobrol dengan beberapa warga di dekat lapangan Garnisun, sebuah mobil putih tampak melambat dan akhirnya berhenti. Bersamaan dengan pemiliknya keluar dari mobil, orang-orang yang berada di sekitar sana secara spontan mendekat.

Seseorang keluar dari mobil dan mengulurkan beberapa paket makanan siap santap. Orang-orang terus berdatangan seperti tak ingin melewatkan kesempatan ini.

Ya, pemandangan tersebut mungkin kini kerap kamu dapati. Sebabnya bukan cuma bulan ini merupakan Ramadan, tapi juga pandemi yang belum juga reda. Fenomena masyarakat terdampak yang menunggu bantuan ini kini jadi pemandangan khas di sepanjang jalanan di Kota Semarang.

Feni misalnya. Perempuan berperawakan gempal ini tampak duduk bersama beberapa laki-laki di Jalan Jenderal Sudirman. Perempuan asal Mangkang ini mengaku meninggalkan kedua anaknya di rumah bersama ibunya.

“Sejak Januari saya dirumahkan dari pekerjaan saya di toko Karpet,” ujar perempuan 37 tahun ini

Malangnya, sang suami kini juga harus kehilangan pekerjaan akibat pandemi. Pasangan ini sudah menggadaikan sepeda motor satu-satunya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan membeli susu untuk buah hatinya. Kini tiadanya pemasukan bikin keduanya ngetem di pinggir jalan menunggu derma dari siapapun yang lewat.

“Pengin kerja lagi, biar bisa beliin anak susu,” suaranya terdengar bergetar.

Mereka otomatis berkerumun menghampiri pemberi donasi. (Inibaru.id/ Zulfa Anisah)

Lanjut menyusuri jalan, saya bertemu Khoiriyah dan Sulimah yang ngetem tak jauh dari RS Karyadi. Kedua lansia yang harusnya sudah berada di rumah ini terpaksa “menjemput” bantuan ke jalanan karena mengaku tak punya pemasukan.

Khoiriyah yang mulanya bekerja sebagai asisten rumah tangga mengaku kini tak setiap hari dipekerjakan. Praktis pendapatannya juga ikut turun. Sementara Sulimah yang tadinya punya warung makan kecil kini harus tutup total. Keduanya menunggu bantuan di dekat tukang becak agar lebih mudah terlihat oleh para dermawan

“Biasanya hari Jumat banyak yang ngasih, tapi ini baru baru dapat satu,” Khoiriyah tampak hapal.

Selain mereka ada pula Bejo. Tukang becak yang mangkal di jalan Pandanaran ini mengaku sudah tak pernah dapat penumpang sejak corona memaksa orang agar tetap di rumah. Kondisi tersebut membuatnya untuk ikut menunggu uluran tangan para dermawan.

“Nunggu orang ngasih sembako kita terima, karena nggak ada pemasukan,” tutur lelaki asal Demak ini.

Apapun bentuk bantuannya mereka terima. (Inibaru.id/ Zulfa Anisah)

Dia yang mangkal dari sore hingga pagi hari pun kini mengaku sering pulang dengan tangan kosong. Padahal dia yang setiap harinya menempuh perjalanan dari Demak ke Semarang ini pastinya butuh ongkos.

“Rekam saja, Mbak ndak apa-apa. Biar orang-orang pada tahu,” tutur lelaki yang sudah 47 tahun menjadi tukang becak ini.

Perjalanan sore hari itu membuat saya benar-benar patah hati karena meninggalkan mereka dengan tangan kosong tanpa apapun untuk dibagi. Buatmu yang memiliki rezeki berlebih, jangan lupa untuk selalu berbagi ya, Millens! (Zulfa Anisah/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: