BerandaAdventurial
Jumat, 26 Sep 2024 17:23

Berakhir Pekan di Jepara, Berperahu ke Pulau Panjang

Wisata alam di Pulau Panjang, Jepara tampak ramai dikunjungi wisatawan. (Inibaru.id/ Sekarwati)

Menghabiskan akhir pekan di Jepara, hanya butuh berperahu sekitar 15-20 menit untuk tiba di Pulau Panjang. Apa yang menarik dari pulau ini?

Inibaru.id - Selain seni ukir, Kabupaten Jepara dikenal luas karena pantainya yang menawan. Pilihannya pun beragam. Maka, wajar jika tiap akhir pekan pantai-pantai di kota yang berada di ujung utara Jawa Tengah ini selalu ramai pengunjung, termasuk di antaranya Pulau Panjang.

Musim kemarau seperti sekarang ini adalah waktu yang tepat untuk bertandang ke Pulau Panjang. Meski udara terasa lebih kering dan panas, kita nggak perlu merasa cemas kehujanan di tengah jalan, mengingat untuk menuju tempat tersebut kita perlu berperahu dahulu.

Pulau Panjang memang berlokasi di lepas pantai, berjarak sekitar 14 kilometer dari pusat kota. Menurut saya, tempat ini paling cocok menjadi destinasi liburan bersama keluarga, sebagaimana saya lakukan belum lama ini.

Pilihan pantai di Kota Ukir sebetulnya cukup beragam. Sebelum menuju Pulau Panjang, kami yang sudah tiba di kota ini sejak pagi pun memilih mampir dulu di Pantai Pailus dan menghabiskan waktu sekitar tiga jam di pantai yang berada di Desa Desa Karanggondang, Kecamatan Mlonggo tersebut.

Menuju Pulau Panjang

Deretan mangrove yang tumbuh subur di sepanjang garis pantai membuat Pulau Panjang yang menghijau terlihat kontras dengan birunya Laut Jawa. (Inibaru.id/ Sekarwati)

Di dekat Pantai Pailus ada Pantai Bondo yang instagenik. Namun, kami nggak sempat mampir karena waktu itu sudah terlalu siang dan kami harus segera menyeberang ke Pulau Panjang. Kami pun bertolak ke Pantai Bandengan, "dermaga" terdekat menuju pulau yang juga dijadikan sebagai tempat ziarah ini.

Perjalanan dari Bandengan ke Pulau Panjang memakan sekitar empat kilometer; memakan waktu sekitar 20 menit berperahu. Banyak warga lokal yang menawarkan jasa penyeberangan ini. Jadi, yang terpenting adalah kelihaian bernegosiasi. Kami beruntung karena cuma kena Rp15 ribu per orang.

"Kita berangkat (seperahu) dengan rombongan (pengunjung) lain juga," kata salah seorang anggota keluarga saya yang bertugas sebagai juru runding. Dia memang sudah sering melakukannya.

Jika kamu nggak punya kenalan atau baru kali pertama ke Pulau Panjang, ada baiknya kamu mengikuti standar harga yang ada saja, sekitar Rp20 ribu-25 ribu kalau tarifnya belum naik. Perahu yang tersedia umumnya berkapasitas 10-15 orang, jadi sangat mungkin kamu satu perahu dengan rombongan lain.

Suasana yang Sejuk dan Nyaman

Saat menikmati suasana di Pulau Panjang, kamu nggak akan kelaparan karena ada banyak warung yang menyediakannya. (Inibaru.id/ Sekarwati)

Selain dari Bandengan, kamu juga bisa ke Pulau Panjang dari Pantai Kartini yang hanya butuh waktu tempuh sekitar 15 menit. Namun, karena hari itu angin nggak terlalu kencang, berperahu agak lebih lama pun nggak jadi soal.

Dari kejauhan, Pulau Panjang yang tampak hijau dinaungi mangrove terlihat kontras dengan birunya Laut Jawa. Sudah bisa saya bayangkan gimana sejuk dan nyamannya berada di pulau seluas 192.000 meter persegi itu.

Tiba di dermaga, kami harus mengantre untuk membeli tiket masuk sebesar Rp8.000 per orang. Hari itu, pengunjung Pulau Panjang memang cukup banyak, yang didominasi oleh rombongan keluarga seperti kami.

Di Pantai Panjang, kamu bisa mengeksplorasi garis pantainya yang bisa ditempuh dengan berjalan kaki atau bermain-main di pantainya yang berpasir putih. Kalau mager, kamu juga bisa duduk-duduk di bangku yang tersedia sembari menikmati camilan dan minuman dingin sebagaimana kami lakukan.

Makam Seorang Ulama

Makam Habib Syeikh Abu Bakar yang berlokasi agak ke dalam di Pulau Panjang. (Inibaru.id/ Sekarwati)

Kamu nggak akan kelaparan di Pulau Panjang karena ada banyak warung di situ. Menu utamanya adalah es degan (kelapa muda). Jadi, jangan lewatkan kesempatan menjajalnya ya. Menurut saya, angin laut yang berembus lembut, aroma laut yang khas, dan es degan yang menyegarkan adalah perpaduan yang pas untuk menghabiskan waktu di lokawisata ini.

"Suasana ini sudah mirip di (pantai-pantai) Bali, tapi tanpa turis bule (mancanegara)," celetuk salah seorang saudara saya selepas menyesap air degan. Matanya menerawang jauh ke lepas pantai yang tenang membiru.

Pengunjung menikmati kesegaran es degan yang jadi menu kuliner andalan di Pulau Panjang. (Inibaru.id/ Sekarwati)

Berdasarkan obrolan dengan salah satu warga, dia mengatakan bahwa warung-warung di sini semula didirikan untuk menjamu para pengunjung yang datang untuk berziarah di makam Habib Syeikh Abu Bakar. Makam penyebar Islam dan ulama terkenal di Jepara itu berada agak masuk ke dalam pulau.

"Jadi, para pengunjung ini nggak cuma datang untuk berlibur. Sebagian pengunjung juga datang untuk berziarah," terang lelaki yang enggan disebutkan namanya tersebut, sembari menunjuk ke arah jalan menuju permakaman.

Hm, menarik, bukan? Oya, sebelum pulang, jangan lupa beli oleh-oleh yang dijual di Pulau Panjang ya. Ada berbagai jenis ikan asin yang bisa kamu pilih. Harganya lumayan variatif, jadi pintar-pintar menawar, ya! (Sekarwati/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: