BerandaAdventurial
Selasa, 4 Jan 2021 20:31

Asa di Tengah Keterbatasan Akses Internet di Beranda Negeri: Miangas

Miangas teretak di bibir Samudera Pasifik. (Dok. Tim Ekspedisi untuk Negeri)

Menjadi beranda terdepan NKRI, Miangas merupakan satu pulau kecil yang berbatasan langsung dengan Filipina. Meski akses internet sudah ada, cuaca buruk kadang membuat sinyal internet buruk, sehingga memengaruhi aktivitas masyarakatnya.

Inibaru.id – Butuh waktu yang lama untuk sampai di Miangas, pulau terluar Indonesia yang berbatasan langsung dnegan Filipina. Bahkan Tim Ekspedisi Untuk Negeri butuh puluhan jam mengarungi lautan untuk sampai di sana.

Jauhnya akses menuju Miangas ini menyebabkan berbagai efek yang berhubungan dengan kesejahteraan. Namun begitu, kami melihat semangat masyarakatnya yang nggak mau kalah dengan keadaan. Dengan penduduk sekitar 1.000 jiwa, masyarakat Miangas hidup dari laut dan juga kelapa.

Hal ini nggak mengherankan karena pulau kecil seluas 3,2 kilometer persegi ini berada di bibir samudera yang membawa banyak hasil laut. Selain itu, 90 persen wilayahnya yang merupakan perkebunan kelapa membuat produksi kopra yang menjanjikan bagi masyarakat.

Mayoritas penduduk hidup dari kopra. (Dok. Tim Ekspedisi untuk Negeri)

Dari situlah masyarakat dapat menghidupi keluarga serta menggerakkan roda perekonomian, Millens! Kami bahkan diajak untuk memanen kelapa hingga mengeringkannya. Ya walaupun nggak bisa memanjat nyiur yang tinggi, kami bisalah membantu mengangkut kopra yang siap jual. Ha-ha.

Menurut salah satu petani kopra di Miangas, Arnold Purukan, butuh 3-4 hari untuk mengeringkan kelapa hingga menjadi kopra yang selanjutnya dijual pada pengepul setempat.

“Kita kan cuma kelapanya sedikit, lebih baik dijual di sini daripada dibawa ke sana ke Belitung atau di liro,” ungkapnya.

Geliat perekonomian Miangas ini juga didukung dengan hadirnya salah satu bank BUMN. Hal ini tentu meningkatkan aktivitas transaksi yang menunjang perekonomian masyarakat setempat.

Sadar Pentingnya Pendidikan

Meski terbilang kecil sekaligus terpencil, masyarakat Miangas nggak lantas abai dengan pendidikan. Di sana sudah terdapat satu sekolah dasar, satu sekolah menengah pertama, serta satu sekolah menengah kejuruan di sana.

Selain itu, laut juga memberikan manfaat yang begitu besar. (Dok. Tim Ekspedisi untuk Negeri)

Selepas lulus pun, nggak sedikit anak Miangas yang melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Namun, sangat disayangkan, akses komunikasi yang terbatas membuat wali murid kadang kesulitan untuk menghubungi anaknya yang tengah menuntut ilmu di luar pulau.

Perlu kamu tahu Millens, jaringan internet di Miangas pernah down akibat cuaca ekstrem yang terjadi pada 2017 lalu. Ya, hal ini diungkapkan langsung oleh Kepala Dinas komunikasi Kabupaten Kepulauan Talaud, Royke Larinse, pada kami beberapa waktu lalu.

“Terkenal dengan cuaca ekstrem yang pernah membuat tower komunikasi roboh pada 2017 karena angin kencang. (Berakibat) terganggunya akses dari dan Menjuju miangas,” ungkapnya.

Namun kini, kekuatan jaringan internet di Miangas sudah lebih baik meski hanya di beberapa titik. Wakil Bupati Kepulauan Talaud, Moktar Arunde Parapaga, mengungkapkan bahwa ketinggian tower yang kurang mnenyebabkan sinyal internet nggak bisa menjangkau permukiman warga.

“Tahun depan seluruh jaringan internet, jaringan seluler, jaringan telekomunikasi yang ada di kabupaten talaud ini bisa terpenuhi 100 persen,” ungkapnya penuh harap.

Kami sadar betul, keterbatasan internet menyebabkan akses pada pendidikan, kesehatan, dan ekonomi yang begitu terbatas. Apalagi hal ini diperparah dengan kapal laut dari dan menuju Miangas yang haya beroperasi sekali dalam dua minggu.

Namun, seperti kata Moktar, Miangas adalah bagian dari NKRI yang nggak perlu diperdebatkan lagi keberadaannya. Sebagai beranda terdepan bangsa, pemerintah wajib memberikan fasilitas yang sama dengan daerah lain agar Indonesia semakin tangguh. (IB27/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: