BerandaTradisinesia
Kamis, 21 Jun 2023 13:11

Uniknya Makam Kuwu Watulawang Kebumen, Mirip Punden Berundak!

Makam Kuwu Watulawang di Kebumen. (YouTube/Latip-X)

Di kebumen, ada kompleks makam yang bentuknya mirip punden berundak. Nama kompleks makamnya adalah Makam Kuwu Watulawang atau juga dikenal dengan nama Makam Mbah Kuwu.

Inibaru.id – Di Indonesia, cukup banyak makam yang berlokasi di puncak bukit. Yang paling populer bisa jadi adalah Makam Bergota di Kota Semarang. Tapi, sebenarnya ada makam di atas bukit lainnya yang jauh lebih menarik. Makam tersebut adalah Makam Kuwu yang ada di Desa Watulawang, Kecamatan Pejagoan, Kebumen, Jawa Tengah.

Nama makam kuno yang ada di desa tersebut diambil dari nama Mbah Kuwu Kebayeman. Beliau memang dimakamkan di kompleks makam dengan bentuk yang mirip dengan punden berundak tersebut. Sementara itu, nama Watulawang diambil dari sebuah batu yang berbentuk mirip dengan gerbang atau pintu di area sawah desa tersebut. Warga setempat ada yang percaya jika batu itu adalah gerbang ke dunia gaib, Millens.

Balik lagi ke Makam Kuwu yang unik. Menurut cerita rakyat setempat, di sana ada makam dari seorang putri bangsawan dari kerajaan yang ada di daerah timur. Sayangnya, hingga meninggal, putri tersebut nggak punya keturunan.

“Warga setempat menamai makamnya sebagai Mbah Kuwu Den Ayu karena sampai beliau meninggal nggak ada yang tahu pasti dari mana asal usulnya. Hanya diduga dari kerajaan timur. Itu saja,” ungkap juru kunci dari kompleks makam tersebut, Sanwardi sebagaimana dilansir dari Tvonenews, Rabu (10/8/2022).

Sayangnya, nggak ada kejelasan bagaimana bisa kompleks makam tersebut memiliki bentuk punden berundak. Nggak jelas pula mengapa kompleks makam tersebut sering didatangi pejabat, anggota keluarga Keraton Yogyakarta, dan sejumlah orang penting lain.

Sejumlah tradisi lokal yang masih sering dilakukan di kompleks Makam Mbah Kuwu. (watulawang.kec-pejagoan.kebumenkab.go.id)

“Banyak pejabat yang datang ke Makam Mbah Kuwu untuk memohon macam-macam. Sebagian meminta kenaikan pangkat,” ucap Kepala Desa Wasito.

Selain keunikan bentuk yang mirip punden berundak, ada hal menarik lain dari makam ini, yaitu adanya tradisi Selamatan Palakiyah yang hanya digelar tiga tahun sekali, tepatnya pada bulan Muharram. Saat tradisi tersebut digelar, warga mengarak sesajen yang berisi kepala kambing kendit yang sudah dibungkus kain mori dan dihasi bunga, kelapa muda, serta jajan pasar.

Selain tradisi tersebut, masyarakat setempat juga mengenal tradisi-tradisi lain yang seringkali digelar di komplek makam seperti Merdi Bumi, Ruwat Dadung, Baritan, Kunderan Suran, Ngeramas Benda Pusaka, Megeng, Slametan Batur, dan lain-lain.

“Tradisi-tradisi ini langka sebaiknya harus tetap dilestarikan. Semoga saja generasi muda di masa mendatang tetap melakukannya,” ungkap salah seorang pengunjung kompleks makam tersebut, Adi Pandoyo.

Sayang banget ya, nggak ada kejelasan tentang bentuk Makam Kuwu yang mirip seperti punden berundak. Padahal, bisa jadi ada maknanya tersendiri, ya, Millens? (Arie Widodo/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Cantiknya Deburan Ombak Berpadu Sunset di Pantai Midodaren Gunungkidul

8 Nov 2024

Mengapa Nggak Ada Bagian Bendera Wales di Bendera Union Jack Inggris Raya?

8 Nov 2024

Jadi Kabupaten dengan Angka Kemiskinan Terendah, Berapa Jumlah Orang Miskin di Jepara?

8 Nov 2024

Banyak Pasangan Sulit Mengakhiri Hubungan yang Nggak Sehat, Mengapa?

8 Nov 2024

Tanpa Gajih, Kesegaran Luar Biasa di Setiap Suapan Sop Sapi Bu Murah Kudus Hanya Rp10 Ribu!

8 Nov 2024

Kenakan Toga, Puluhan Lansia di Jepara Diwisuda

8 Nov 2024

Keseruan Pati Playon Ikuti 'The Big Tour'; Pemanasan sebelum Borobudur Marathon 2024

8 Nov 2024

Sarapan Lima Ribu, Cara Unik Warga Bulustalan Semarang Berbagi dengan Sesama

8 Nov 2024

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024