BerandaTradisinesia
Senin, 12 Jun 2022 18:24

Tradisi Brobosan, Ikram Terakhir Dalam Upacara Kematian di Jawa

Keluarga Keraton Solo melakukan Brobosan sebelum melepas KGPAA Mangkunegara IX. (dewisundari.com via GNFI)

Setiap tradisi bagi orang Jawa selalu memiliki makna tertentu. Nggak hanya formalitas semata, sebuah tradisi juga dipercaya memberikan manfaat untuk penerusnya.

Inibaru.id – Masyarakat Jawa memiliki tradisi dalam setiap fase termasuk ketika hendak mengebumikan manusia yang berpulang. Tradisi kematian ini menyimpan makna dan tujuan mendalam.

Begitu seseorang meninggal, para tetangga dan kerabat berdatangan ke rumah duka untuk bertakziah. Bukan cuma untuk berdoa, mereka bergotong royong membantu keluarga yang tengah kehilangan ini supaya pemakaman berjalan lancar.

Wujud bantuan itu bisa dalam banyak hal seperti berbelanja ubo rampe ke pasar untuk keperluan jenazah sebelum dikuburkan, menyiapkan kenduri, dan masih banyak lagi.

Setelah jenazah dimandikan, para pelayat akan membaca doa, menyalatkan, dan bersiap mengantarkan ke tempat peristirahatan terakhir. Sebelum keranda diarak ke makam, ada satu tradisi yang masih sering dilakukan yaitu brobosan.

Ritus Brobosan

Presiden Jokowi melakukan brobosan ketika ibundanya meninggal dunia. (GNFI)

Sebelum melaksanakan brobosan, Modin atau Kayim sebagai perwakilan keluarga akan memberi sepatah dua patah kata berisi permohonan maaf keluarga kepada para pelayat. Harapannya, segala kesalahan mendiang dapat dimaafkan agar jalannya menuju dunia berikutnya berjalan lancar. Setelah itu, modin memimpin doa.

Kemudian, tibalah saatnya melakukan tradisi brobosan. Tapi, ritual ini hanya dilakukan jika yang meninggal adalah orang tua. Untuk melaksanakan brobosan, keranda bakal diangkat agak tinggi sehingga kolong dapat dilewati. Orang-orang yang menerobos kolong keranda ini berurutan, mulai dari anak pertama, kedua, dan seterusnya. Mereka memulai dari sebelah kanan, ke sebelah kiri, ke depan, kemudian kembali ke sebelah kanan.

Masyarakat Jawa percaya, brobosan adalah satu ritual pembawa berkah. Konon, jika seseorang yang meninggal memiliki umur panjang, kelak umur panjang tersebut akan diwarisi oleh seorang yang melakukan brobosan. Sama halnya dengan mendiang yang berilmu tinggi, ilmunya akan menurun kepada mereka.

Seperti yang sempat disinggung sebelumnya, brobosan dilakukan hanya ketika yang meninggal adalah orang tua. Ritual ini nggak dilaksanakan jika jenazah adalah anak-anak atau remaja. Dikhawatirkan, orang yang menerobos akan ikut mati muda.

Ada juga aturan tentang gender jenazah. Jika jenazah adalah perempuan, hanya keluarga terdekat yang boleh melakukan tradisi ini. Brobosan menjadi ritual terakhir sebelum jenazah dibawa ke pusara.

Bagi masyarakat Jawa, alam kubur adalah tempat semua pertanggungjawaban perbuatan yang ada di dunia. Karena itu, pengantaran mendiang menuju makam ini juga merupakan ikram terakhir yang bisa dilakukan.

Hm, di tempatmu masih ada yang melaksanakan brobosan nggak, Millens? (GNFI, Etn/IB31/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: