BerandaTradisinesia
Jumat, 26 Des 2019 15:35

Songkran, Festival Menyambut Tahun Baru di Thailand

Perang air, bagian dari rangkaian Festival Songkran. (Pinterest)

Bukan 1 Januari, festival yang berujung pada perang air ini jatuh sesuai penanggalan setempat, yakni saat matahari tengah bersinak terik, pertengahan April. Apa menariknya tradisi bernama Festival Songkran itu?

Inibaru.id – Pergantian tahun selalu disambut meriah di pelbagai negara. Nggak hanya menggelar pesta kembang api, sejumlah negara juga punya tradisi khusus dalam menyambut tahun baru, nggak terkecuali Thailand. Mereka memiliki satu festival yang cukup menarik, yakni Songkaran.

Eits, tapi tahun baru ini nggak jatuh pada 1 Januari lo, Millens! Festival Songkran digelar setiap 13-15 April. Masyarakat setempat percaya, festival ini bakal menghilangkan nasib buruk pada tahun mendatang.

Selama tiga hari, orang-orang di Negeri Gajah Putih bakal disibukkan dengan berbagai kegiatan, salah satunya yang paling banyak diminati warga adalah “perang air”. Selain itu, ada pula ritual mencuci patung Buddha, menawari biarawan makanan, hingga menciptakan pagoda dari pasir.

Bermain air pada Festival Songkran. (Wanderlust)

Nggak hanya warga setempat, perang air juga mendapat perhatian wisatawan. Nggak sedikit orang dari luar negeri bersedia datang pada pertengahan April tersebut untuk mengikuti festival yang dipercaya berakar dari tradisi India Kuno, Makar Sankranti.

Laiknya Makar Sankranti yang dibuat untuk menyambut transisi matahari, Festival Songkran pun setali tiga uang. Dalam bahasa Sansekerta, songkran berarti “bergerak atau “lewat”.

Setelah mengunjungi anggota keluarga, para penduduk Thailand mengunjungi biara lokal untuk berdoa dan menuang air ke patung Buddha. Mereka juga membawa serta memberikan hadiah kepada biarawan, berupa makanan atau pakaian baru untuk mereka.

Dari mencipratkan air, perang air dalam Festival Songkran berubah menggunakan pistol air. (Bangkokairblog)

Nggak hanya dirayakan di Thailand, festival ini juga diarayakan di Myanmar, Laos, dan Kamboja. Konon, ini menjadi festival air terbesar di dunia. Hm, tertarik ke sini? (IB20/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Mencicipi Rasa Legendaris yang Disajikan di Warung Mi Lethek Mbah Jumal

20 Nov 2024

Nggak Ada Perayaan Tahun Baru di Shibuya, Tokyo, Jepang

20 Nov 2024

Petani Milenial, Berhasilkah Bikin Anak Muda Berkarier Jadi Petani?

20 Nov 2024

Mau Pertama atau Berkali-kali, Pengalaman Nonton Timnas Indonesia di GBK Membekas Abadi

20 Nov 2024

Pastikan Kehalalan, Juru Sembelih di Rembang Dilatih Sesuai Syariat Islam

20 Nov 2024

Bagaimana Orangtua Menyikapi Anak yang Membaca Manga dengan Unsur Kekerasan

20 Nov 2024

Lawang Keputren Bajang Ratu, 'Peninggalan Majapahit' yang Terlempar hingga Lereng Muria

20 Nov 2024

Mengenal 4 Budaya Kota Semarang yang Kini Berstatus Warisan Budaya Takbenda

21 Nov 2024

Memahami Perempuan Korea di Buku 'Bukannya Aku Nggak Mau Menikah' Karya Lee Joo Yoon

21 Nov 2024

AI Bikin Cerita Nyaris Sempurna, Tapi Nggak Mampu Bikin Pembaca Terhanyut

21 Nov 2024

Dilema Membawa Anak ke Tempat Kerja

21 Nov 2024

La Nina Masih Berlanjut, BMKG Minta Kita Makin Waspada Bencana Alam

21 Nov 2024

Kematian Bayi dan Balita: Indikator Kesehatan Masyarakat Perlu Perhatian Serius

21 Nov 2024

Ketua KPK Setyo Budiyanto: OTT Pintu untuk Ungkap Korupsi Besar

22 Nov 2024

Menelisik Rencana Prabowo Pengin Indonesia Hentikan Impor Beras Mulai 2025

22 Nov 2024

Meriung di Panggung Ki Djaswadi, sang Maestro Kentrung dari Pati

22 Nov 2024

Menemukan Keindahan dalam Ketidaksempurnaan, Itulah Prinsip Wabi-Sabi

22 Nov 2024

Mencegah Kecelakaan Maut di Turunan Silayur, Ngaliyan, Semarang Terulang

22 Nov 2024

Apa Alasan Orang Jepang Tidur di Lantai?

22 Nov 2024

Rute Baru Semarang-Pontianak Resmi Dibuka di Bandara Ahmad Yani Semarang

22 Nov 2024