BerandaTradisinesia
Selasa, 3 Jun 2019 09:42

Seru, Empat Tradisi Syawalan di Jawa Tengah Ini Sebaiknya Kamu Ikuti!

Balon udara diterbangkan dalam tradisi Syawalan di Pekalongan. (Cintapekalongan)

Setiap kabupaten di Jawa Tengah memiliki tradisi unik untuk menyambut Syawalan. Tradisi-tradisi ini digelar nggak hanya sebagai ungkapan rasa syukur, tapi juga bentuk kerukunan antarwarga. Yuk, simak dulu tradisi-tradisi pasca Lebaran berikut ini!

Inibaru.id – Setiap daerah di Jawa Tengah memiliki keunikannya masing-masing dalam menggelar tradisi Syawalan. Mulai dari Lebaran untuk Sapi di Boyolali hingga sedekah laut di Jepara, semua merupakan wujud kekayaan budaya Indonesia.

Nah, bagi kamu yang bingung mau ke mana setelah Lebaran usai nanti, sebaiknya datanglah ke beberapa daerah ini. Tradisi mereka unik-unik, lo!

Lopisan

Lopisan. (G-news)

Masyarakat Pekalongan memiliki tradisi unik dengan menggelar Lopisan. Lopisan merupakan tradisi di mana setiap warga berkumpul untuk menyantap kue lopis bersama. Acara ini merupakan perwujudan kerukunan antarwarga meski berbeda suku, agama, dan kepercayaan.

Sesaji Rewanda

Sesaji Rewanda. (Seputarsemarang)

Desa Kandri, Kecamatan Gunungpati, memiliki tradisi Sesaji Rewanda untuk memeriahkan Syawalan. Sesaji Rewanda merupakan prosesi memberi makan buah pada monyet-monyet di Goa Kreo.

Selain memberi makan pada monyet, tradisi ini juga dimaksudkan untuk mengenang perjuangan Sunan Kalijaga demi membangun Masjid Demak.

Lomban

Tradisi Lomban di Jepara. (Beritagar)

Di Jepara, para nelayan memeriahkan Syawalan dengan menggelar Lomban. Dalam tradisi ini, para nelayan melarungkan kepala kerbau ke laut sebelum akhirnya melakukan “perang” di Teluk Jepara.

Perang yang dimaksud tentu bukan dengan kekerasan, melainkan dengan saling melempar lepet dan ketupat. Hm, bukannya kehilangan tenaga, malah bikin perut kenyang dong! Ha-ha.

Bakdan Sapi

Bakdan Sapi. (Arah)

Bakdan sapi merupakan tradisi unik berikutnya dari Kabupaten Boyolali. Dengan mendandani sapi perah dengan kalung berisi ketupat, para peternak kemudian melakukan arak-arakan keliling kampung. Lewat Bakdan Sapi, para peternak mengungkapkan rasa syukur sekaligus memohon kelancaran rezeki pada Tuhan.

Meski prosesi setiap tradisi berbeda-beda, tujuannya tetap sama yakni menjaga kerukunan sesama warga. Nggak hanya untuk umat muslim, namun juga untuk mereka yang non-muslim. Eh, kalau di tempatmu, ada tradisi unik apa, nih? (IB15/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Jokowi dalam Jajaran Tokoh Terkorup di Dunia

1 Jan 2025

Menko Pangan Zulhas: 2025, Bulog akan Serap Hasil Pertanian Indonesia

1 Jan 2025

Untuk Perikanan Jateng, Menteri KKP Revitalisasi Tambak di Pantura Jawa

1 Jan 2025

Tahun Baru 2025, Begini Tantangan Berat Pers di Masa Depan Menurut Dewan Pers

1 Jan 2025

Tentang Dua Film 'Last Letter' yang Digarap Seorang Sutradara

1 Jan 2025

Libur Sekolah Selama Ramadan 2025; Mendikdasmen: Belum Jadi Keputusan

1 Jan 2025

AQ, Faktor Penting Penentu Kesuksesan Selain IQ

1 Jan 2025

Pemerintah Revisi Aturan PPN 12 Persen, Apa yang Terjadi?

1 Jan 2025

Kata Guru dan Orang Tua Siswa tentang Rencana UN yang Akan Diadakan Kembali

2 Jan 2025

Ttangkkeut, Tempat Warga Korea Melihat Matahari Terbit Pertama di Awal Tahun

2 Jan 2025

YOLO; Filosofi Hidup Sekali yang Memacu Kebahagiaan Plus Risiko

2 Jan 2025

Ada Sampah di Planet Mars, Arkeolog: Jangan Dibuang tapi Dilestarikan!

2 Jan 2025

Hari Pertama 2025: KAI Daop 4 Semarang Berangkatkan 25 Ribu Penumpang, Paling Banyak di Stasiun Tawang

2 Jan 2025

Memagari Kicau Merdu Burung Pleci di Pegunungan Muria

2 Jan 2025

Waktu Terbaik Mengunjungi Kebun Buah Mangunan Yogyakarta

2 Jan 2025

MK Hapus Presidential Threshold, Apa Dampak bagi Demokrasi Indonesia?

3 Jan 2025

Dampak Perkebunan Kelapa Sawit bagi Air dan Udara, Baik atau Buruk?

3 Jan 2025

Kemalasan Nobita, Antitesis Masyarakat Jepang dengan Tradisi Tahun Baru

3 Jan 2025

Pastikan Resolusi Tahun Barumu Bebas FOMO!

3 Jan 2025

Seperti Apa Mekanisme Tilang dengan Sistem Poin di SIM yang Berlaku Mulai 2025?

3 Jan 2025