BerandaTradisinesia
Senin, 20 Mar 2022 17:00

Romansa Jawa Kuno; Surat Cinta di Atas Bunga Pandan

Pada kekawinan banyak dijumpai tentang tokoh raja, tentang kehidupan di lingkungan istana hingga bagaimana orang pada masa itu menyatakan perasaan. (Intisari Grid)

Di masa kini, menyatakan cinta identik dengan memberikan rangkaian bunga dan sepucuk surat cinta. Lalau, bagaimana ya cara orang zaman kuno mengutarakan perasaannya kepada kekasih?

Inibaru.id – Pandan merupakan tumbuhan yang sangat lekat dengan kehidupan orang Jawa kuno. Bahkan pohon ini juga sering muncul di berbagai kakawinan. Di dalam naskah kakawin Arjunawijaya misalnya, pudak (kelopak bunga pandan) kerap digunakan untuk mendeskripsikan betis perempuan cantik. Kemudian pada naskah Parthayajna disebutkan pudak dijadikan sebagai media tulis khususnya digunakan untuk menulis syair untuk menyatakan cinta.

Dalam kakawin Kresnayana, menceritakan Rukmini yang membalas surat cinta yang diperoleh dari Kresna sebelum perempuan ini dinikai Raja Cedi. Rukmini menuliskan perasaannya di atas pudak supaya tersembunyi dari pada putri yang akan menemaninya di taman.

Orang pada abad ke-5 memang menggunakan pudak untuk menulis surat cinta. Pudak atau bunga pandan ini banyak tumbuh di sepanjang pantai atau sungai wilayah tropis. Bagian bunga ini tersusun dalam beberapa lapisan berwarna putih-kuning dan meruncing pada pada satu ujungnya.

Bunga ini memiliki aroma yang wangi. Jadi sepertinya pas banget ya dijadikan media untuk menuangkan isi hati penulis dengan kata-kata indah di atasnya.

Bunga pandan. (Flickr)

Oya, pada naskah Parthayajna terdapat uraian mengenai penggunakan bunga pandak sebagai media tulis yang disebutkan dalam Pupuh XXXIII, 12. Begini bunyinya:

“Hana ta pudak turung tulus isinya tika setugel,

Kalawan ikang sadak gading I sornya pilih panulis”

Artinya: selembar pudak terdapat di lantai dengan sebuah sajak yang belum selesai tertera di permukaan kulit pudaknya, di sampingnya terletak sebatang tusuk gading yang jelas dipakai untuk menulis sajak itu.

Bila bunganya mekar, kelopak bunga pudak yang panjang dan putihlah yang akan dipakai sebagai media tulis. Alat tulis yang dipergunakan untuk menulis adalah benda dengan ujung yang tajam seperti, sebatang tusuk gading atau yang disebut sadak. Alat ini digunakan untuk menggoreskan tanda dan huruf di atas daun bunga pudak.

Meski kelopak pudak mudah ditemukan dan digunakan tanpa perlu diproses, daya tahan bunga pudak nggak lama. Saat kelopak pudak layu, warna putih kekuningannya akan berubah menjadi hitam mirip seperti warna tulisannya sehingga sulit terbaca.

Hm, meski nggak tahan lama tapi menulis perasaan dengan pudak romantis juga ya? Eh, kalau kamu dengan media apa menyatakan cinta, Millens? (His,Gun/IB32/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: