BerandaTradisinesia
Senin, 6 Mar 2022 09:54

Ritual Tedak Siten, Tradisi Jawa untuk ‘Membimbing’ Anak Menuju Masa Depan

Salah satu tahapan upacara tedak siten; berjalan di atas jadah 7 warna. (hipwee.com)

Upacara tedak siten dilakukan ketika seorang anak perempuan atau laki-laki berusia 7 lapan (1 lapan sama dengan 35 hari). Jadi saat mengadakan tedak siten, anak berusia 245 hari. Pada usia ini, anak sudah bisa berdiri dan menginjak tanah.

Inibaru.id - Tedak siten merupakan salah satu tradisi dalam adat Jawa yang memiliki tujuan agar anak dapat tumbuh dan berkembang menjadi sosok yang sukses di masa yang akan datang dengan restu dari Tuhan dan bimbingan dari kedua orang tuanya.

Kata tedak bermakna “melangkah” dan siten berasal dari kata siti yang artinya “tanah atau bumi”. Jadi, tedak siten bermakna “melangkah di bumi”. Nggak heran jika upacara ini dilakukan ketika anak sudah bisa berdiri alias menginjak tanah.

Biasanya sih, upacara ini digelar ketika anak berusia 7 lapan (1 lapan sama dengan 35 hari) atau 245 hari.

Pagi hari di halaman depan rumah merupakan waktu dan tempat yang paling baik untuk melaksanakannya. Nggak lupa sesajen dan beraneka peralatan khas tedak siten disiapkan, seperti:

1. Kurungan dari bambu.

2. Jenang dari ketan sebanyak 7 buah dan diberi warna berbeda.

3. Tangga dan kursi dari tebu.

4. Ayam panggang ditusukkan pada batang tebu, di bawahnya diberi pisang, aneka barang, dan mainan tradisional.

5. Tumpeng robyong, bubur, jadah 7 warna, buah-buahan, dan jajanan pasar.

6. Uang kertas/receh yang disebar.

7. Banyu gege.

8. Ayam hidup yang dilepas dan diperebutkan tamu undangan.

Urutan Pelaksanaan Tedak Siten

Upacara ini dipercaya dapat mengungkap potensi anak sejal dini. (Liputan6)

Kalau semua peralatan sudah siap, upacara tedak siten bisa dimulai. Urutannya sebagai berikut:

1. Berjalan di jenang 7 warna

Anak dipandu orang tua untuk berjalan di atas jenang 7 warna. Jenang ini terbuat dari ketan. Ritual ini melambangkan di masa depan sang anak akan bisa mengatasi semua hambatan hidupnya.

2. Menginjak tangga dari tebu

Selanjutnya, anak dibimbing untuk menginjak tangga yang dibuat dari batang tebu, naik kemudian turun. Tujuannya, anak memiliki jiwa seorang prajurit sejati dan mampu berjalan dalam kehidupan dengan tekad dan penuh percaya diri.

3. Diletakkan di tumpukan pasir

Usai menginjak tangga dari tebu, anak dipandu dua langkah dan diletakkan di atas tumpukan pasir untuk bermain. Arti ritual ini, anak akan mampu bekerja dan mendapatkan sesuatu untuk memenuhi kebutuhannya.

4. Masuk ke kandang ayam

Selanjutnya, anak dipandu untuk memasuki kandang ayam. Di dalamnya ada beberapa barang seperti buku tulis, perhiasan, beras, kapas, dan barang lainnya. Barang-barang tersebut adalah simbol dari beberapa pekerjaan di masa yang akan datang.

Biarkan anak memilih salah satu dari batang tersebut. Orang yang hadir bisa memprediksi potensi si kecil sekaligus pekerjaan apa yang cocok untuknya di masa depan.

5. Menyebarkan udik-udik

Sementara itu, ayah dan kakek anak tersebut menyebarkan udik-udik (koin-koin dan bunga). Harapannya, anak memiliki cara mudah untuk mencari nafkah dan harus bermurah hati.

6. Dimandikan dengan bunga sritaman

Anak kemudian dimandikan dengan bunga sritaman yang terdiri atas bunga mawar, melati, magnolia, dan kenanga. Ritual ini melambangkan harapan bahwa bayi akan membawa rasa hormat, kehormatan, dan ketenaran bagi keluarga.

7. Dipakaikan pakaian baru

Terakhir, anak dipakaikan pakaian yang indah dan baru. Harapannya, anak selalu memiliki kehidupan yang baik dan makmur serta dapat membuat orang tuanya hidup bahagia.

Wah, penuh makna dan seru banget ya upacara tedak siten ini, Millens? (Ora/MG44/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: