Inibaru.id – Siti Nur Indriani nggak bisa menutupi perasaan suka citanya begitu mendengar kabar kemungkinan Ratu Kalinyamat bakal ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional. Sebagai orang yang lahir di Kabupaten Jepara, gadis yang kini bermukim di Kota Semarang mengaku turut merasa bangga.
“Ya, tentu saja senang,” terang Indri, sapaan akrabnya, kepada Inibaru.id, Rabu (8/11). “Setahuku perjuangan ini (menjadikan Ratu Kalinyamat sebagai Pahlawan Nasional) sudah lama. Alhamdulillah, akhirnya gol juga!”
Apa yang dikatakan Indri memang benar. Sedikit informasi, gelar pahlawan untuk Ratu Kalinyamat sudah diusulkan sejak pertengahan 2007. Namun, usulan ini ditolak lantaran dianggap kurang referensi. Sedekade kemudian, barulah Pemkab Jepara kembali mengusulkan penetapan Ratu Kalinyamat sebagai pahlawan nasional.
Pada 2018, Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat ingin mewujudkan kehendak masyarakat Jepara tersebut. Melalui Yayasan Dharma Bakti Lestari yang dibinanya, Rerie, demikian dia biasa disapa, berinisiatif melakukan kajian yang lebih mendetail terkait Ratu Kalinyamat.
Kolaborasi Yayasan Dharma Bakti Lestari, para praktisi, akademisi, dan Pemkab Jepara itu pun menemukan titik terang, yang berujung pada penetapan Ratu Kalinyamat sebagai Pahlawan Nasional berdasarkan surat Sekretaris Militer Presiden Kemensesneg RI Nomor R-09/KSN/SM/GT.02.00/11/2023 pada 3 November lalu.
Pemkab Jepara menyatakan, dengan penetapan Ratu Kalinyamat ini, berarti bakal ada tiga Pahlawan Nasional yang berasal dari Jepara, termasuk tokoh Tiga Serangkai dr Cipto Mangunkusumo dan pejuang emansipasi perempuan RA Kartini.
"Sebagai warga Jepara, warisan semangat dari para pahlawan ini wajib kita teladani," ujar Pj Bupati Jepara Edy Supriyanta melalui keterangan resmi yang diterima Inibaru.id, Selasa (7/11).
Hingga Portugal
Rerie mengungkapkan bahwa Ratu Kalinyamat merupakan tokoh maritim dari Jepara yang memiliki peran penting dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia dalam melawan Portugis pada abad XV. Dia adalah sosok perempuan yang melampaui zamannya, ahli dalam bidang politik, ekonomi dan pertahanan maritim. Ia mampu menata kesatuan dan keterhubungan antar kesultanan dalam alur perdagangan laut.
Itu sebabnya sebagai anggota DPR RI Dapil II Jateng (Demak, Jepara, Kudus) Rerie memperjuangkan pengusulan Ratu Kalinyamat sebagai pahlawan nasional.
Ketua Pembina Yayasan Dharma Bakti Lestari tersebut menambahkan bahwa keberhasilan ini merupakan bentuk kerja sama yang solid antara pemkab, akademisi, dan seluruh elemen masyarakat.
“Setelah dua kali mengalami penolakan, akhirnya kami berhasil. Proses panjang ini tidak mudah,” tutur Rerie selepas menggelar ziarah ke makam Ratu Kalinyamat di Desa Mantingan, Kecamatan Tahunan, Kabupaten Jepara, Selasa (7/11).
Anggota legislatif dari Partai Nasdem ini pun melanjutkan, seluruh usaha tersebut nggak lepas dari dukungan para akademisi, sejarawan, dan pegiat budaya yang pantang menyerah mengumpulkan tiap kepingan sejarah yang diperlukan.
"Kami mencari arsip sejarah hingga ke Kota Porto, Portugal. Prof Victor dari Universitas de Chatolica Porto memberikan kami arsip tentang kekuatan maritim Jepara, kapalnya sebesar kapal induk Amerika Serikat," paparnya.
Penetapan Ratu Kalinyamat sebagai Pahlawan Nasional bakal dikukuhkan bertepatan dengan Hari Pahlawan yang jatuh pada 10 November mendatang. Tokoh yang hidup pada pertengahan abad ke-16 itu dinobatkan bersama Ida Dewa Agung Jambe dari Bali, Bataha Santiago dari Sulawesi Utara, M Tabrani dari Jawa Timur, KH Abdul Chalim dari Jawa Barat, dan KH Ahmad Hanafiah dari Lampung.
Selamat untuk warga Jepara dan tentu saja para perempuan di seluruh Tanah Air. Semoga bisa menjadi inspirasi bagi siapa pun yang tengah memperjuangkan hidupnya, ya! (Siti Khatijah/E03)