BerandaTradisinesia
Selasa, 27 Agu 2018 12:30

Grebeg Besar, Cara Unik Keraton Surakarta Rayakan Iduladha

Arakan Grebeg Besar Keraton Surakarta. (tirto.id)

Keraton Kasultanan Surakarta punya cara unik untuk memperingati Iduladha yaitu dengan mengadakan Grebeg Besar. Gimana prosesi dan keseruannya ya?

 Inibaru.id – Setelah penyembelihan kurban, ternyata perayaan Iduladha belum usai bagi masyarakat Solo nih. Bukan hanya merayakan hari besar Islam dengan tradisi keagamaan, masyarakat Solo ternyata sudah terbiasa merayakannya dengan tambahan tradisi khas daerah.

Keraton punya tiga macam grebeg yaitu grebeg mulud, poso, dan besar untuk merayakan hari besar pada kalender Islam. Masing-masing digelar satu tahun sekali dan bisa dibedakan berdasarkan cara penyelenggaraannya. Nah, Grebeg Mulud digelar untuk memperingati hari Maulud Nabi Muhammad SAW. Sementara untuk memperingati Idulfitri, Keraton Surakarta menggelar Grebeg Poso.

Keraton Surakarta mengadakan berbagai grebeg untuk memeriahkan perayaan hari besar. (wikimedia.org)

Untuk memperingati Iduladha, keraton menyelenggarakan Grebeg Besar. Penyelenggaraan grebeg ini dilakukan dengan mengarak gunungan. Gunungan pada grebeg besar punya makna tersendiri loh, yaitu sebagai wujud syukur masyarakat Solo dan keraton atas segala rejeki yang diberi Tuhan. Kebersamaan antara ulama, masyarakat, dan keraton turut tercermin dalam tradisi ini.

Jenis gunungan dibedakan menjadi dua. Gunungan Estri berbentuk kubah melambangkan wanita dan Gunungan Jaler berbentuk kerucut melambangkan laki-laki. Tribunnews.com, Rabu (22/8) menulis, Gunungan Estri berisi rengginang, onde-onde ceplus, dan nasi komplet. Sementara gunungan Jaler terdiri dari sayur-sayuran seperti kacang panjang, wortel, dan cabai.

Gunungan Estri berbentuk kubah diarak para abdi dalem. (tirto.id)

Barisan terdepan arakan dimeriahkan oleh drum band, prajurit, dan kerabat keraton. Gunungan yang terdiri dari bermacam-macam hasil bumi dibawa oleh para abdi dalem dalam barisan paling belakang. Mulai dari sentana dalem Keraton Solo sampai alun-alun utara keraton. Setelah itu, gunungan akan berhenti di Majid Agung agar dapat didoakan oleh ulama keraton.

Berebut Isi Gunungan

Setelah prosesi doa, gunungan diarak kembali menuju keraton. Masyarakat yang sudah menunggu langsung berebut mengambil isi gunungan tersebut. Mereka percaya bahwa gunungan yang telah didoakan akan membawa berkah tersendiri.

Masyarakat dan abdi dalem rela berdesak-desakan demi mendapat isi gunungan. (tirto.id)

Untuk menghormati para abdi dalem yang menghabiskan hari raya bersama keluarga, tradisi tahunan ini selalu digelar pada lebaran hari kedua. Baik grebeg syawal Idulfitri maupun Iduladha. Selain itu, pemilihan hari tersebut juga  bertujuan memberikan waktu untuk penyembelihan kurban.

Gimana Millens, tradisi masyarakat Solo unik kan? Jangan lewatkan tradisi grebeg ini ya kalau kamu singgah di Kota Solo tahun depan. (MG13/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: