Inibaru.id – Batik parang memiliki banyak motif. Selain parang kusuma, parang klitik, parang barong, dan parang rusak, batik parang juga memiliki beberapa motif lain yaitu Parang Tuding, Parang Curigo, Parang Centung, dan Parang Pamor. Keempat motif batik ini punya ciri khas dan filosofinya masing-masing, lo. Yuk, cari tahu dulu.
Parang Tuding
Motif parang tuding biasanya dikenakan oleh orang tua. Dalam bahasa Jawa, tuding berarti telunjuk. Nama ini tentu merujuk pada bentuk motifnya. Sebagai orang tua, orang dewasa hendaknya senantiasa menjadi penunjuk jalan kebaikan bagi generasi muda.
Parang Curigo
Batik parang curigo sering digunakan pada acara-acara pesta. Curigo adalah bentuk keris tanpa warangka. Motif batik curigo menggambarkan sikap akan kecerdasan, kewibawaan, dan ketenangan si pemakai. Hm, kamu yang pengin tampil kalem dan berwibawa bisa nih memakai batik ini di depan si dia.
Parang Centung
Parang centung merupakan motif yang merepresentasikan perempuan menuju masa dewasa. Meski merias diri nggak hanya dilakukan perempuan, arti “centung” dalam batik ini kerap dikaitkan dengan perempuan. Inilah mengapa batik parang centung sering digunakan dalam acara pernikahan hingga tujuh bulanan dalam kehamilan.
Parang Pamor
Parang pamor adalah batik yang dipercaya bisa memancarkan aura atau pamor seseorang. Pebatik meyakini batik ini bisa mengeluarkan energi positif bagi yang mengenakannya. Hm, mungkin ini jadi alasan juga mengapa para politikus mengenakannya.
Dari keempat motif itu, mana yang paling kamu suka? Supaya koleksimu lengkap, nggak ada salahnya, lo, membeli banyak motif. Kalau harus menghadiri acara-acara tertentu, bahkan ke kampus, kamu juga nggak pusing lagi mencari pakaian. Yuk, koleksi batik parang dan bangga mengenakannya! (IB15/E03)