BerandaTradisinesia
Rabu, 21 Mar 2023 09:33

Mengapa Jaka Tingkir Memindahkan Pusat Kerajaan Demak ke Pajang?

Ilustrasi Jaka Tingkir, raja pertama Kerajaan Pajang. (Bengkulu Today)

Kerajaan Demak awalnya berlokasi di pesisir utara Jawa. Tapi, Jaka Tingkir kemudian memindahkannya ke Pajang, wilayah yang kini ada di dekat Sukoharjo. Apa alasan pemindahan ini, ya?

Inibaru.id – Didirikan pada abad ke-14, Kerajaan Demak merupakan kerajaan Islam pertama yang berdiri di Pulau Jawa. Sayangnya, usia kerajaan ini nggak begitu lama. Setelah raja ketiga Sultan Trenggono meninggal pada 1546, terjadi perebutan kekuasaan di antara keturunannya. Sejak saat itulah, kedigdayaan Kerajaan Demak semakin memudar.

Seharusnya, penerus tahta Sultan Trenggono diberikan kepada Sunan Prawoto. Tapi, hal ini ditentang oleh sepupunya sendiri, Arya Panangsang. Arya menganggap dirinya lebih cocok sebagai pemangku kebijakan utama Kerajaan Demak.

Saking berambisinya menguasai Kerajaan Demak, pada 1547 Arya Panangsang menyingkirkan Sunan Prawoto dengan cara kotor. Karena dia naik tahta dengan menyebabkan kekacauan, keberadaannya pun mendapatkan penolakan dari rakyat Demak pada masa itu.

Pusat Kerajaan Dipindah ke Pajang

Sisa-sisa bangunan peninggalan Kerajaan Pajang. (Matakaca)

Kekacauan di Kerajaan Demak memuncak setelah Arya Panangsang dibunuh. Tahta pun berpindah ke tangan Jaka Tingkir. Dia adalah kepala prajurit Kerajaan Demak yang diangkat sebagai adipati Pajang, sebuah wilayah yang kini ada di dekat Sukoharjo, Jawa Tengah. Dia dianggap berhak menjadi raja karena menikahi Ratu Mas Cempaka, putri dari Sultan Trenggono.

Setelah naik tahta, Jaka Tingkir membuat keputusan untuk memindahkan pusat kerajaan Demak ke Pajang. Keputusan ini didasari oleh posisinya selama ini yang memerintah wilayah Pajang. Selain itu, dia juga nggak ingin terjadi lagi konflik perebutan kekuasaan jika pusat kerajaan tetap berada di Demak.

Perpindahan pusat kerajaan ini pun membuat nama kerajaan berubah. Jaka Tingkir kemudian mendapatkan gelar Sultan Hadiwijaya dan dinobatkan sebagai raja pertama Kerajaan Pajang pada 1568.

Menarik juga cerita sejarah tentang Kerajaan Demak dan Pajang, ini, Millens. (Kharisma Ghana Tawakal/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024