Inibaru.id – Erupsi Merapi yang terjadi pada 2010 lalu nggak hanya menewaskan ratusan orang. Ada juga korban-korban tak bernyawa lainnya seperti Candi Morangan. Candi bersejarah yang diperkirakan berdiri sejak abad ke-9 atau ke-10 ini hancur gara-gara diterjang lahar dingin dari gunung yang ada di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta tersebut.
Kini, yang tersisa dari candi yang berlokasi di Dusun Morangan, Kelurahan Sindumartani, Kapanewon Ngemplak, Kabupaten Sleman dan berjarak kurang lebih 24 kilometer ke arah timur laut dari pusat kota Yogyakarta ini hanyalah sebagian badan dan kakinya saja. Bagian candi lainnya lenyap diempas lahar dingin gara-gara lokasinya yang kurang dari 100 meter dari Kali Gendol, salah satu jalur lahar yang cukup aktif di Gunung Merapi.
Hal ini tentu cukup ironis karena tatkala ditemukan kembali pada 1884, candi yang dipercaya dibangun pada masa Kerajaan Mataram Kuno ini juga tertimbun material erupsi di kedalaman kurang lebih 6 meter dibawah permukaan tanah.
Padahal, candi ini punya keunikan yang sulit ditemukan di candi-candi lainnya. Meski berstatus candi Hindu, pada bagian tubuh dan kaki candi yang tersisa, ada cukup banyak relief layaknya candi-candi Buddha seperti Candi Borobudur, Millens.
Salah satu relief dari Candi Morangan yang cukup terkenal adalah relief cerita Tantri Kamandakan. Buat kamu yang belum tahu, relief ini menceritakan tentang seekor harimau yang ditipu oleh hewan yang biasanya dia jadikan mangsa, yaitu kambing.
Ada juga relief lain yang menggambarkan ritual pemujaan agama Hindu berupa tumpukan bunga di antara dua laki-laki, kendi besar dan kendi kecil yang diapit dua perempuan, dua perempuan yang menunggangi gajah, tiga orang resi yang membawa lontar kitab suci dan teratai uptala, relief kepala Resi Agastya, dan relief ayam jantan yang disangga oleh Gana, makhluk mitologis kecil yang dikenal sebagai pengiring Dewa Siwa.
Kalau kamu tertarik untuk mengecek langsung relief-relief menarik tersebut, boleh lo datang ke kompleks Candi Morangan yang terdiri atas candi induk dengan ukuran 7,95 x 7,95 meter dan candi pengiring (perwara) dengan ukuran 4 x 4 meter.
Yang pasti, untuk masuk ke Candi Morangan, kamu nggak akan dibebankan biaya tiket. Cukup dengan mengisi buku tamu saja, kamu sudah bisa melihat langsung keindahannya yang tersisa, Millens. (Arie Widodo/E05)