BerandaTradisinesia
Sabtu, 26 Mei 2023 12:37

Masjid Agung Nur Sulaiman Banyumas, Eksis Sejak Abad ke-18!

Masjid Agung Nur Sulaiman Banyumas. (Banyumaskab)

Masih banyak bagian dari Masjid Agung Nur Sulaiman Banyumas yang asli sebagaimana saat kali pertama dibangun pada abad ke-18. Seperti apa sih keunikan salah satu masjid tertua di Pulau Jawa ini?

Inibaru.id –Masjid Agung Nur Sulaiman di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, memang terlihat nggak semegah masjid-masjid lainnya. Tapi, di balik bentuk bangunannya yang sederhana, tersimpan banyak cerita sejarah tentang penyebaran Islam di kabupaten yang dikenal dengan kuliner mendoan tersebut.

Jika kita menilik Babad Banyumas yang ditulis oleh Oemarmadi serta Poerbosewojo, bisa dipastikan bahwa Masjid Agung Nur Sulaiman adalah salah satu masjid tertua yang ada di Pulau Jawa. Soalnya, masjid ini dibangun setelah Pendapa Kabupaten Banyumas yang dikenal dengan nama lain Balai Si Panji berdiri pada 1743.

Meski masih jadi perdebatan, banyak yang menyebut masjid ini selesai dibangun pada 1755, tepatnya saat Raden Tumengung Yudanegara jadi Adipati Banyumas. Kala itu namanya adalah Masjid Agung Banyumas, Millens.

Karena dibangun pada abad ke-18, jangan bayangkan bentuk masjidnya sama dengan yang kita lihat sekarang. Awalnya, atapnya dibuat dari anyaman daun tebu. Lantainya juga terbuat dari ubin berbahan semen. Renovasi baru dilakukan pada 1929. Atap anyaman daun tebu yang nggak tahan lama dan sudah sulit didapatkan diganti dengan seng. Selain itu, lantainya juga diganti dengan tegel.

Untungnya, masih ada bagian dari masjid yang asli dari saat kali pertama masjid itu dibangun, yaitu bahan kayu jati yang mendominasi hampir seluruh kerangka masjid. Bedug yang bisa kamu temui di sisi kanan serambi masjid juga disebut-sebut masih asli. Selain itu, bentuk atapnya yang berupa tumpang bersusun juga nggak pernah diubah.

Suasana Masjid Agung Nur Sulaiman Banyumas yang rindang. (Kompasiana/Rizky D Rahmawan)

Atap mihrabnya nggak tergabung dengan atap bangunan utama. Sementara itu, mustaka masjid ini berbentuk gada bisa kamu temui pada atap bangunan utama. Unik banget, ya?

Nggak hanya bangunannya yang menarik dan kaya akan nilai sejarah, ada hal unik lain yang bisa kamu temui di masjid yang berdiri di atas lahan seluas 5.780 meter persegi tersebut, yaitu sebuah pohon kipas di halaman bagian selatan yang berukuran cukup besar. Pohon ini sangat berbeda dari pohon-pohon besar lainnya yang selalu membuat suasana kompleks masjid terasa rindang.

Menurut pengurus masjid setempat, Joni, pohon kipas ini dulu tumbuh sendiri.

“Kami nggak pengin hilangkan karena ini tukulan atau tumbuh sendiri. Pohonnya juga sulit dicari jadi akhirnya kami biarkan saja,” ungkap Joni sebagaimana dilansir dari Tribunews, (26/3/2022).

Tahu bahwa masjid ini memiliki nilai sejarah tinggi, Pemerintah Kabupaten Banyumas sudah menetapkan Masjid Agung Nur Sulaiman sebagai cagar budaya sejak 2010. Hal ini membuatnya nggak bisa sembarangan diubah dan kondisinya terus dijaga agar tetap lestari.

Karena dirawat dan dikelola dengan baik, semoga masjid ini selalu dalam kondisi bagus dan nyaman sebagai tempat untuk beribadah. (Arie Widodo/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: