BerandaTradisinesia
Selasa, 18 Nov 2024 17:03

Latar Jembar, Upaya Seniman Demak Kenalkan Kembali Dolanan Anak

Dakon menjadi salah satu dolanan anak yang dimainkan dalam acara Latar Jembar di Pendopo Notobratan, Kadilangu, Demak, beberapa waktu lalu. (Inibaru.id/ Sekarwati)

Latar Jembar diinisiasi para seniman Demak untuk memperkenalkan kembali dolanan anak yang mulai luntur oleh modernisasi teknologi.

Inibaru.id – Keasyikan bermain gawai membuat mayoritas anak kini nggak lagi mengenal dolanan tradisional yang sebetulnya nggak kalah menyenangkan. Keresahan inilah yang kemudian membawa sejumlah seniman dan aktivis budaya di Demak menggagas Latar Jembar.

Berlokasi di Pendopo Notobratan Kadilangu, Kecamatan Demak, Latar Jembar sengaja digelar dalam rangka memperkenalkan dolanan atau permainan tradisional kepada anak-anak. Lebih dari 200 anak dari tingkat TK, SD, dan SMP turut serta dalam kegiatan yang diinisiasi duo seniman, yakni Ika Febrianti dan Rama ini.

Ika merupakan pembina Sanggar Budaya Padma Baswara, sedangkan Rama dari Kornelis Budoyo. Keduanya sepakat bahwa teknologi digital semakin hari kian berdampak buruk terhadap perkembangan karakter anak. Menurut Ika, gawai berdampak buruk karena bikin anak kurang bersosialiasi dan punya jiwa gotong-royong.

"Pandangan anak terlalu fokus pada gadget sehingga tidak lagi peduli dengan lingkungan sekitar," tegasnya saat ditemui Inibaru.id di tengah kegiatan Latar Jembar beberapa waktu lalu. "Jadi, kalau bukan kita, siapa yang akan memperkenalkan (dolanan tradisional) kepada generasi sekarang?"

Menumbuhkan Karakter

Seniman dan budayawan Demak memperkenalkan permainan tradisional pada peserta Latar Jembar. (Inibaru.id/ Sekarwati)

Sebagaimana telah diprediksi Ika sebelumnya, acara Latar Jembar hari itu berlangsung meriah. Anak-anak berkenalan dengan mainan zadul seperti egrang batok dan dakon, permainan tradisional macam cublak-cublak suweng, hingga pelbagai tembang dolanan yang dinyanyikan bersama-sama.

"Permainan tradisional ini memiliki manfaat baik bagi anak, terutama untuk pertumbuhan karakter, mulai dari melatih motorik, ketangkasan, dan kecerdasan," terang Ika.

Menurutnya, anak yang berkarakter akan menciptakan kecerdasan secara intelektual dan sosial. Selain itu, permainan tradisional yang dia perkenalkan juga secara nggak langsung bikin anak aktif bergerak, membuat tubuh jadi lebih bugar dan sehat.

“Anak yang biasanya diam di depan gadget, di sini harus aktif lari dan bermain sama teman, membuat aksi sosialnya lebih nyata,” jelasnya.

Melatih Intuisi Anak

Anak-anak mencoba bermaian egrang batok dalam acara Latar Jembar di Pendopo Notobratan, Kadilangu, Demak. (Inibaru.id/ Sekarwati)

Ika meyakini, keberadaan permainan tradisional yang sudah ada sejak zaman leluhur nggak mungkin diciptakan tanpa maksud dan tujuan. Cublak-cublak suweng, misalnya; dimainkan untuk melatih intuisi dengan cara menebak siapa yang membawa batu.

"Selain itu, permainan ini (cublak-cublak suweng) mengajarkan kejujuran, karena sebetulnya si pembawa batu punya kans untuk nggak jujur, antara mau mengungkapkan dirinya atau tidak," paparnya. "Anak-anak suka, karena tembang yang dibawakan menarik dan mudah diingat pula."

Ika berharap, Latar Jembar bisa terus lestari dan menjadi jembatan bagi anak-anak untuk mengenal lebih jauh, bahkan rutin memainkan berbagai dolanan tradisional yang baik untuk membangun karakter mereka. Dia juga berterima kasih kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Demak yang telah memberikan dukungan penuh terhadap program ini.

Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Daerah Demak Akhmad Sugiharto mengaku sangat mengapresiasi ide yang dicetuskan para seniman dan budayawan lokal tersebut. Sebagai komitmen, pihaknya berjanji akan menjadikan program ini sebagai agenda rutin yang digelar per tiga bulan.

"Kami juga akan mengajak Dinas Pariwisata agar turut mempromosikan Latar Jembar sebagai destinasi wisata edukasi untuk anak-anak. Semoga bisa terealisasi, ya!" janjinya.

Kalau benar-benar bisa dilakukan, bahkan diadopsi di kabupaten atau kota lain di Indonesia, bukan nggak mungkin dolanan tradisional terus dimainkan dan menjadi aset berharga untuk tradisi dan budaya kita, Millens! Ya, nggak? (Sekarwati/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: