BerandaTradisinesia
Rabu, 24 Sep 2024 13:00

Hari Raya Galungan; Makna dan Tradisi Umat Hindu Bali

Hari Raya Galungan merupakan simbol kemenangan atas kejahatan. (Antara Foto/Fikri Yusuf)

Hari Raya Galungan adalah perayaan penting bagi umat Hindu di Bali yang melambangkan kemenangan kebaikan (dharma) atas keburukan (adharma). Dirayakan setiap 210 hari, Galungan menjadi momen refleksi diri dan penguatan spiritual bagi umat Hindu, sekaligus merayakan kebersamaan keluarga.

Inibaru.id - Hari Raya Galungan adalah salah satu perayaan penting bagi umat Hindu di Bali yang dilaksanakan setiap 210 hari sekali, sesuai dengan kalender Pawukon. Galungan dianggap sebagai simbol kemenangan dharma (kebenaran) atas adharma (kejahatan), di mana umat Hindu merayakan kemenangan spiritual mereka melawan godaan duniawi.

Perayaan ini penuh dengan upacara dan tradisi yang memperlihatkan keunikan budaya Bali serta kekuatan iman dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Makna Filosofis Galungan

Galungan memiliki makna spiritual yang mendalam bagi umat Hindu di Bali. Perayaan ini melambangkan kemenangan kebaikan atas keburukan, pengendalian diri atas hawa nafsu, serta keberhasilan mengatasi tantangan dan cobaan hidup. Menurut kepercayaan Hindu, pada saat Galungan, para leluhur turun ke bumi untuk memberkati keturunan mereka, dan para dewa hadir untuk memperkuat iman dan spiritualitas umat.

Selama perayaan Galungan, umat Hindu melakukan berbagai upacara di pura dan di rumah. Salah satu hal yang menjadi simbol penting adalah penjor, tiang bambu yang dihiasi dengan janur dan buah-buahan, yang ditempatkan di depan rumah-rumah sebagai tanda syukur dan penghormatan kepada dewa-dewa yang melindungi bumi. Penjor ini juga melambangkan gunung, tempat bersemayamnya para dewa dan leluhur.

Rangkaian Ritual dan Persiapan Galungan

Nasi kuning pada Hari Raya Kuningan bermakna kemakmuran. (resepmasak)

Persiapan menuju Hari Raya Galungan dimulai beberapa hari sebelumnya dengan berbagai ritual. Beberapa hari penting sebelum Galungan antara lain:

1. Penyekeban – Tiga hari sebelum Galungan, umat Hindu mulai mempersiapkan diri secara spiritual dan material, termasuk membuat kue tradisional dan menyimpan buah-buahan untuk persembahan.

2. Penyajahan – Dua hari sebelum Galungan, persembahan disiapkan untuk menghormati leluhur dan arwah para dewa.

3. Penampahan – Satu hari sebelum Galungan, umat Hindu Bali memotong hewan untuk dipersembahkan dan dimakan bersama sebagai simbol pengorbanan dan pembersihan diri.

Pada Hari Galungan, umat Hindu melakukan sembahyang di pura-pura keluarga dan desa untuk berterima kasih atas kemenangan kebaikan dalam kehidupan mereka. Hari ini juga menjadi momen penting untuk berkumpul bersama keluarga, merayakan kebersamaan, dan mempererat ikatan spiritual.

Kuningan: Penutup Perayaan

Sepuluh hari setelah Galungan, umat Hindu merayakan Hari Kuningan, yang menandai kembalinya para leluhur ke alam baka. Pada hari ini, umat kembali memberikan persembahan dan memohon restu agar selalu diberkati dan dilindungi dalam menjalani kehidupan.

Melalui rangkaian upacara yang khusyuk dan penuh makna, Galungan mempererat hubungan manusia dengan Tuhan, leluhur, dan alam semesta, sekaligus menjadi pengingat pentingnya menjaga keseimbangan antara dunia material dan spiritual.

Selamat Hari Raya Galungan dan Kuningan untuk kamu yang merayakan ya, Millens! (Siti Zumrokhatun/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: