BerandaTradisinesia
Kamis, 23 Apr 2025 09:06

Gentongan, Tradisi Menyediakan Air di Depan Rumah yang Masih Lestari di Cirebon

Tradisi gentongan di Cirebon. (Suaracirebon)

Warga Cirebon menempatkan gentong di depan rumah yang berisi air minum yang bisa diminum siapa saja yang lewat.

Inibaru.id – Ada cukup banyak tradisi yang sudah semakin sulit ditemukan seiring dengan perkembangan zaman. Salah satunya adalah kebiasaan menempatkan air minum di depan rumah agar bisa diminum siapa pun yang melintas.

Dulu, tradisi ini lazim dilakukan orang Jawa. Mereka menempatkan kendi, tempayan, atau gentong berisikan air minum di pelataran rumah agar siapa pun yang membutuhkan bisa langsung mengambilnya tanpa perlu meminta izin si empunya rumah.

Bagi orang Jawa, budaya ini merupakan wujud sedekah dan aksi tolong menolong untuk sesama. Meski sudah banyak ditinggalkan, ada orang-orang yang masih melestarikan budaya ini, salah satunya adalah yang dikenal sebagai tradisi Gentongan atau Gentong Haji di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.

Berbeda dengan budaya awal yang air minumnya disediakan setiap hari, tradisi gentongan hanya digelar jelang musim haji atau sebelum Iduladha. Hingga kini, kebiasaan ini masih lazim dilakukan masyarakat di Desa Kreyo, Kecamatan Klangenan.

Menjelang musim haji, menjadi hal yang lumrah melihat gentong berisi air minum di depan rumah. Biasanya, ini menandakan bahwa ada anggota keluarga di rumah tersebut yang tengah menunaikan ibadah haji. Gentong itu tampak khas dengan penutup dari semacam tudung saji berbentuk kerucut.

Tepat di samping gentong bertudung kerucut tersebut, ada gayung untuk mengambil air yang terbuat dari batok kelapa serta gelas penampung. Siapa pun boleh mengambil air tersebut, baik untuk diminum, mencuci tangan, atau membasuh muka.

“Sudah jadi tradisi warga sini memang. Orang yang berangkat haji akan menempatkan gentong berisi air minum di depan rumahnya,” ucap Agus yang merupakan warga setempat, belum lama ini.

Siapa saja boleh minum air yang ada di gentong tersebut. (Detik/Ony Syahroni)

Menyediakan air untuk orang yang lewat memang telah lama menjadi kebiasaan masyarakat Desa Kreyo saat akan menunaikan ibadah haji. Sebelum berangkat, mereka akan meminta anggota keluarga atau kerabat untuk rutin mengecek dan mengisi ulang air minum dalam gentong tersebut.

Agus mengungkapkan, rutinitas itu terus dilakukan hingga yang bersangkutan selesai dengan ibadahnya di Tanah Suci. Nantinya, gentong turut dibawa masuk saat orang tersebut tiba di rumah.

"Kami percaya, air dalam gentong tersebut membawa keberkahan bagi mereka yang beribadah haji. Jadi, semakin banyak yang memanfaatkannya, semakin bagus," jelasnya.

Agus mengatakan, masyarakat setempat menjadikan tradisi ini sebagai bentuk imbal balik; orang yang minum air di gentong berharap akan "ketularan" naik haji, sementara yang berhaji mengharapkan doa kelancaran menjalankan ibadah ini hingga pulang ke rumah.

Nggak hanya tetangga sekitar, air dalam gentong ini juga dimanfaatkan oleh orang asing, termasuk pedagang keliling, kurir, hingga rombongan anak kecil yang datang.

“Harapan kami sama; yakni semoga dengan minum air dari gentong ini kita juga bisa 'ketularan' berangkat ke Mekah,” pungkas Agus.

Menarik banget ya tradisi gentongan di Cirebon ini. Apakah di tempatmu juga masih ada tradisi serupa, Millens? (Arie Widodo/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: