BerandaTradisinesia
Rabu, 2 Apr 2024 16:58

Cuma Ada di Pasar Tiban Tambak Sragen, Beli Barang Nggak Boleh Menawar!

Pasar Tiban Tambak Sragen. (lintasindonews)

Beda dengan pasar-pasar tradisional pada umumnya. Di Pasar Tiban Tambak Sragen, kamu nggak boleh menawar harga saat membeli barang. Apa alasannya, ya?

Inibaru.id – Berbelanja di pasar swalayan nggak bisa ditawar karena harganya sudah dipatok dengan pasti. Beda cerita dengan membeli barang di pasar tradisional yang bisa ditawar jika harganya terasa kemahalan. Tapi, kalau kamu datang di Pasar Tiban Tambak Sragen, nggak boleh menawar harga, lo. Apa alasannya, ya?

Lokasi Pasar Tiban Tambak ini ada di Dusun Tambak, Desa Sribit, Kecamatan Sidoharjo. Jaraknya kurang lebih 7 kilometer ke arah barat daya dari pusat kota Sragen. O ya, pasar yang satu ini nggak sering muncul karena hanya digelar setiap kali Sura atau Muharram. Karena jarang-jarang muncul, warga yang datang ke pasar tersebut pun tetap teguh menjaga tradisi nggak boleh menawar harga jika belanja di sana.

“Pasar Tambak digelar pada bulan Sura. Yang paling ramai kalau tangga 1 Sura pas hari Jumat Wage. Awalnya hanya digelar satu hari saja. Tapi lama-lama digelar beberapa hari,” terang salah seorang penjual di pasar tersebut Sugiyem sebagaimana dilansir dari Solopos, Kamis (10/8/2023).

Konon, tradisi ini bermula dari kisah putra Raden Girinoto yang sempat datang ke sana dan kehabisan bekal. Dia membeli bahan makanan dan sejumlah peralatan rumah tangga tanpa sekalipun menawar harga. Kejadian ini ternyata membekas dalam ingatan warga sehingga memilih untuk meneruskan kebiasaan nggak menawar harga setiap kali pasar tiban digelar.

O ya, ada hal unik lain terkait dengan pasar ini, yaitu selalu digelar di sekitar Patok Tambak yang dikeramatkan dan bahkan ditempatkan di dalam pendapa. Konon, patok ini dulunya dipakai sebagai tambatan perahu istimewa dari Raja Girinoto yang disebut sebagai perahu jorong setiap kali berlabuh di tambak.

Patok Tambak, lokasi di mana Pasar Tiban Tambak Sragen digelar. (lintasindonews)

Terkait dengan kebiasaan nggak menawar harga ini, Minem mengakuinya. Perempuan berusia 80 tahun yang sudah menggelar lapak di Pasar Tiban Tambak selama separuh hidupnya ini mengaku hanya meneruskan usaha dari orang tuanya, yaitu menjajakan perabotan rumah tangga yang terbuat dari gerabah serta anyaman bambu seperti kendi, caping, hingga pecut.

“Sebelum orang tua saya, simbah-simbah saya juga jualan di sini. Dulu nggak seperti sekarang yang sudah bersih dan rapi. Meski jalannya berlumpur, dulu banyak orang yang datang dari luar daerah dengan berjalan kaki selama beberapa hari. Sampai di Pasar Tiban Tambak tetap nggak menawar harga," ucap Minem.

Karena nggak ada yang menawar, otomatis penjual mendapatkan keuntungan besar setiap kali berjualan di sini. Sebagai contoh, Sugiyem mampu meraup pendapatan kotor sebanyak Rp2,5 juta selama lima hari berjualan. Meski begitu, para pedagang ini juga nggak aji mumpung mematok harga mahal untuk barangnya. Intinya sih, harga yang dijual adalah harga yang normal di pasaran.

“Jualan di Pasar Tiban Tambak memang nggak boleh menawar. Misalnya kalau membeli barang Rp100 ribu ya harus dibayar segitu. Mengapa nggak boleh menawa? Biar mendapatkan berkah,” ujar pedagang lainnya, Mbah Karti.

Unik banget ya budaya nggak menawar harga di Pasar Tiban Tambak Sragen ini. Tertarik membeli barang di sana, Millens? (Arie Widodo/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Jajanan Latiao Akibatkan Keracunan, Dilarang Beredar!

2 Nov 2024

Ketua Panser Biru Kepareng Diperiksa Polisi Terkait Ujaran Kebencian terhadap Yoyok Sukawi

2 Nov 2024

Sebanyak 34.300 Obat Kedaluwarsa Dimusnahkan BPOM Semarang

2 Nov 2024

Mengambil Keputusan Sendiri Tanpa Penyesalan; Seni Bertanggung Jawab atas Pilihan Hidup

2 Nov 2024

Anggur 'Shine Muscat' di Jateng Aman, Dishanpan: Beli yang Berizin Edar

2 Nov 2024

Naungi 1300 Peternak, UD Pramono Mau Tutup Usai Ditagih Pajak Ratusan Juta!

2 Nov 2024

Untuk Apa Guru Besar Unpad Merekam Suara Bumi dengan AI?

3 Nov 2024

Tips Main ke Labuan Bajo dari Pulau Jawa dengan Pesawat dan Kapal Feri

3 Nov 2024

Bisa Membawa Air Hujan Berton-Ton, Kok Awan Nggak Jatuh?

3 Nov 2024

Telah Ditemukan Bioplastik yang Bisa Terurai di Laut

3 Nov 2024

Panarama Residential Resort Tawarkan Hunian Lifestyle yang Terintegrasi dengan Hunian One Stop Living

3 Nov 2024

Jangan Simpan Madu di Dalam Kulkas, Ini Sebabnya!

3 Nov 2024

KSPI: Ribuan Buruh Anak Perusahaan Sritex di Kota Semarang Di-PHK

3 Nov 2024

Polda Jateng Pastikan Selidiki Penyebab Terbakarnya Pabrik di KIK

3 Nov 2024

Menangkal Santet, Kesaktian Air Sendang Bancolono Karanganyar Pemandian Prabu Brawijaya V

3 Nov 2024

Cerita Kode Pos Indonesia yang Baru Dipakai pada Tahun 1985

4 Nov 2024

Rayakan Pergantian Musim, Masyarakat Karimunjawa Gelar Festival Thothok

4 Nov 2024

Manisnya Kisah Cinta Anak Muda Akhir 90-an di '20th Century Girl'

4 Nov 2024

Rumah yang Menginspirasi Film 'Up' Masih Berdiri Sampai Sekarang

4 Nov 2024

Di Rumah Kemasan Jateng, Kamu Bisa Membuat 'Packaging' Berkualitas

4 Nov 2024