Inibaru.id – Di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, kamu bisa menemukan sebuah kecamatan yang namanya unik dan satu-satunya di Indonesia, yaitu Sambungmacan, yang secara harfiah berarti menyambung harimau. Tentu saja banyak yang penasaran kenapa namanya bisa begitu. Kamu jugakah?
Nah, perlu kamu tahu, nama kecamatan ini sebenarnya diambil dari sebuah desa dengan sebutan serupa. Kemudian, terkait arti dari Sambungmacan, budayawan Karno RD yang juga dikenal sebagai dalang paling senior di Sragen ternyata punya jawabannya. Apa sih artinya?
Cerita bermula dari Pangeran Mangkubumi yang kemudian kita kenal sebagai Sri Sultan Hamengkubuwono I. Saat itu, sang pangeran dan pasukannya sedang melawan Belanda di Sragen. Salah satu panglima perang yang dia percayai kala itu adalah Gusti Pangeran Jatikusumo.
Sang panglima diutus untuk mencari orang sakti. Alasannya sederhana, demi menambah kekuatan untuk melawan penjajah. Nah, sang panglima meminta tolong Ki Ageng Butuh, tokoh yang juga sudah dikenal sakti untuk memilih prajurit terbaik.
“Ki Ageng Butuh mengajukan anaknya yang bernama Joko Sambung,” cerita Karno RD, Minggu (20/3/2022).
Meski terlihat sebagai nepotisme, Ki Ageng Butuh sejatinya nggak asal pilih. Nggak sedikit orang yang sudah tahu bahwa anaknya nggak punya tandingan. Siapa pun yang mengajaknya adu tanding selalu dibuatnya tumbang.
Joko Sambung dan sejumlah pemuda pilihan lain pun kemudian dilatih untuk melawan penjajah di Solo. Namun, alih-alih melawan penjajah sebagaimana permintaan Pangeran Mangkubumi, tugas pertama yang diemban Joko Sambung justru diminta mengalahkan Suro Macan, jagoan lain yang dikenal suka bikin onar dan melakukan tindakan kriminal di Sragen.
Joko Sambung dan pasukannya langsung menyerbu markas Suro Macan. Tahu kalau anak buahnya banyak yang ditangkap, Suro Macan segera melakukan tindakan balasan.
“Anak buahnya laporan ke Suro Macan, dan (dia) langsung menyerbu tempat Ki Ageng Butuh,” lanjut Karno RD.
Pertarungan pasukan Joko Sambung dan Suro Macan nggak terelakkan. Seluruh prajurit dari kedua kubu tumbang. Namun, lantaran memiliki kesaktian yang setara, duel Joko Sambung dengan Suro Macan nggak juga menghasilkan pemenang.
Gusti Pangeran Jatikusumo kemudian meminta pertarungan keduanya dihentikan. Sebagai gantinya, dia menjadikan mereka sebagai panglima perang untuk melawan penjajah. Suro Macan yang semula menolak akhirnya menurut setelah diancam Jatikusumo.
Saat melawan penjajah, kerja sama Joko Sambung dengan Suro Macan dalam memimpin pasukan rupanya begitu solid. Hal ini otomatis membuat nama keduanya melambung tinggi. Untuk mengenang jasa keduanya, tempat duel kedua panglima itu pun diberi nama Sambungmacan, yang diambil dari nama akhir mereka.
“Nama Sambungmacan pun masih dipakai hingga saat ini,” pungkas Karno RD.
Wah, ternyata nama Sambungmacan justru sama sekali nggak terkait dengan harimau, ya Millens. (Tri/IB09/E05)