BerandaTradisinesia
Kamis, 2 Okt 2019 10:45

Batik Motif Parang, Terinspirasi dari Ombak, Disandang Para Bangsawan Zaman Kesultanan Mataram

Para penari klasik Yogyakarta mengenakan jarik batik bermotif parang. (Ferizalramli.wordpress)

Sejak zaman Kesultanan Mataram, batik parang telah eksis dan digunakan oleh para bangsawan. Motifnya yang indah dan beragam bisa bikin kamu jatuh cinta pada batik ini. Namun, tahukah kamu gimana ciri khas batik ini?

Inibaru.id – Liburan ke Kota Solo dimanfaatkan sebagian orang untuk membeli batik. Dari sekian banyaknya motif, batik parang menjadi salah satu batik yang digemari.

Motif parang memiliki banyak modifikasi seperti Parang Rusak Barong, Parang Kusuma, Parang Klithik, atau Lereng Sobrah. Motif modifikasi ini tentu bikin pembeli punya pilihan lebih beragam untuk disesuaikan dengan selera.

Sebagai salah satu motif batik tertua di Indonesia, batik parang memiliki ciri khusus yakni huruf S. Bentuk huruf S melambangkan ombak samudra yang nggak putus.

Baca Juga: Bebatuan Karang Jadi Inspirasi Penguasa Jawa Ciptakan Batik Parang Ini

Huruf S juga menjadi lambing keseimbangan hidup. Selain huruf S, batik parang memiliki ciri lain yang bisa kamu perhatikan sebelum membelinya.

Batik parang. (fimela)

Garis S pada batik parang membentuk kemiringan sekitar 45 persen dari garis-garis yang sejajar. Jika nggak jeli, kamu mungkin bakal kesulitan membedakannya dengan batik-batik lain.

O ya, dulu batik ini nggak boleh dikenakan sembarang orang, lo. Batik parang hanya boleh digunakan oleh keluarga raja serta para bangsawan. Bahkan, batik ini juga menjadi indikator derajat kebangsawanan mereka, lo.

Baca Juga:
Indah dan Menawan, 4 Motif Batik Parang Ini Melambangkan Kekuatan Para Raja dan Kesatria
Mengenal Parang Tuding hingga Parang Pamor, Motif Batik yang Gambarkan Harapan Manusia

Kini, batik parang bisa digunakan siapa saja. Jika kamu jatuh cinta pada motif ini, jangan ragu menggunakannya untuk ke kampus hingga acara kondangan ya. Siapa tahu, gebetanmu makin klepek-klepek melihat penampilanmu. Ha-ha. (IB15/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Polda Jateng Grebek Tambang Ilegal di Klaten, Modusnya Konsumen Datang ke Lokasi

19 Nov 2024

Dua Sisi Fenomena Ulat Pohon Jati di Gunungkidul, Ditakuti Sekaligus Dinanti

19 Nov 2024

Menguak Sejarah Penggunaan Karpet Merah untuk Acara Penyambutan Resmi

19 Nov 2024

Dua Desa Indonesia Dinobatkan Jadi Desa Wisata Terbaik di Dunia 2024

19 Nov 2024

Sapa Masyarakat Jepara, Lestari Moerdijat Bahas Demokrasi dan Ratu Kalinyamat

19 Nov 2024

Pneumonia Masih Menjadi 'Pembunuh Senyap' bagi Anak-Anak

19 Nov 2024

Baru Kali Ini, Indonesia akan Gelar Pilkada Langsung Serentak

19 Nov 2024

Ugly Fruits dan Potensi Tersembunyi di Balik Buah Berpenampilan 'Jelek'

19 Nov 2024

Begini Dampak PPN 12 Persen yang Bakal Berlaku 2025

19 Nov 2024

Lestari Moerdijat: Aspirasi Masyarakat adalah Bahan Bakar untuk Kebijakan yang Inklusif

19 Nov 2024

Mencicipi Rasa Legendaris yang Disajikan di Warung Mi Lethek Mbah Jumal

20 Nov 2024

Nggak Ada Perayaan Tahun Baru di Shibuya, Tokyo, Jepang

20 Nov 2024

Petani Milenial, Berhasilkah Bikin Anak Muda Berkarier Jadi Petani?

20 Nov 2024

Mau Pertama atau Berkali-kali, Pengalaman Nonton Timnas Indonesia di GBK Membekas Abadi

20 Nov 2024

Pastikan Kehalalan, Juru Sembelih di Rembang Dilatih Sesuai Syariat Islam

20 Nov 2024

Bagaimana Orangtua Menyikapi Anak yang Membaca Manga dengan Unsur Kekerasan

20 Nov 2024

Lawang Keputren Bajang Ratu, 'Peninggalan Majapahit' yang Terlempar hingga Lereng Muria

20 Nov 2024

Mengenal 4 Budaya Kota Semarang yang Kini Berstatus Warisan Budaya Takbenda

21 Nov 2024

Memahami Perempuan Korea di Buku 'Bukannya Aku Nggak Mau Menikah' Karya Lee Joo Yoon

21 Nov 2024

AI Bikin Cerita Nyaris Sempurna, Tapi Nggak Mampu Bikin Pembaca Terhanyut

21 Nov 2024