BerandaTradisinesia
Jumat, 18 Agu 2022 18:40

Asal-usul Jepara; Bandar Niaga Kecil di Ujung Selat Muria

Bandar niaga kecil yang bernama Jepara. (Solo Pos)

Jepara dikenal sebagai salah satu wilayah seni ukir kayu terbaik di Indonesia yang mendunia. Tapi, bagaimana sih awal mula daerah ini?

Inibaru.id – Jika membicarakan tentang Jepara, biasanya nggak akan jauh-jauh dari seni ukir kayu dan kisah kepahlawanan Raden Ajeng Kartini. Tapi, kamu tahu nggak sih seperti apa sejarah dari kabupaten yang ada di ujung utara Pulau Jawa ini?

Nama Jepara berasal dari kata ujung para, ujung mara, dan jumpara. Ketiga kata ini berarti tempat bermukimnya orang-orang yang berniaga ke pelbagai daerah.

Ada cukup banyak bukti yang membuktikan kalau Jepara sudah eksis sejak ratusan tahun yang lalu. Contohlah, buku Sejarah Bar Dinasti Tang yang ditulis pada 674 Masehi mengungkap kisah seorang musafir bernama I-Tsing dari Tionghoa yang mengunjungi Tanah Jawa, tepatnya Keling, Jepara. Dia menemui Ratu Shima, seorang pemimpin kerajaan yang dikenal sangat tegas.

Bukti kedua ada pada buku Suma Oriental yang ditulis oleh Tome Pires. Pria asal Portugis ini menulis bahwa Jepara mulai dikenal pada abad ke-15 atau pada 1470 Masehi.

Jepara dan Kerajaan Demak

Awalnya, Jepara hanyalah sebuah wilayah yang dihuni sekitar 90 sampai 100 orang saja. Wilayah ini dipimpin oleh Aryo Timur dan masih di bawah kekuasaan Kerajaan Demak. Setelah Aryo Timur wafat, Pati Unus kemudian menggantikan kepemimpinannya.

<i>Ukiran kayu Jepara yang hingga kini mendunia. (Furniture Indo Jepara)</i>

Pati Unus yang wafat karena melawan Portugis akhirnya digantikan oleh Fatahillah pada 1521 sampai 1536. Setelah itu, kursi kepemimpinan beralih ke Sultan Trenggono, Sultan Hadirin, serta Ratu Kalinyamat.

Pada masa pemerintahan Ratu Kalinyamat, Jepara berkembang pesat sebagai bandar niaga utama di Jawa. Perdagangannya bahkan sudah mencapai level internsaional. Kala itu pula, Jepara jadi pangkalan angkatan laut yang dirintis bersama Kerajaan Demak.

Seni Ukir Jepara

Ratu Kalinyamat memiliki anak perempuan bernama Retno Kencono. Dialah yang berperan besar dalam perkembangan seni ukir di Jepara. Sayangnya, sepeninggal Ratu Kalinyamat, seni ukir di Jepara kembali stagnan.

Keberadaan Raden Ajeng Kartini kembali membuat seni ukir di sana bergairah. Kala itu, dia memanggil beberapa pengrajin seni ukir Desa Belakang Gunung untuk membuat karya yang kemudian dijual di Semarang dan Batavia.

Lambat laun, hasil seni ukir Jepara mulai dilirik oleh pemerintah Hindia Belanda. Kartini juga menjadikannya oleh-oleh yang dikirim ke sahabatnya di luar negeri. Sejak saat itulah, Jepara populer sebagai wilayah penghasil seni ukir berkualitas tinggi.

Sejarah Jepara dan seni ukirnya ternyata cukup panjang dan menarik, ya, Millens. (Kom, Sol, Jep/IB31/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: