BerandaPasar
Senin, 5 Nov 2017 13:48

Bisnis Rokok Elektrik yang Mulai Menarik

Vaping atau mengisap rokok elektrik menjadi tren baru yang mungkin akan segera menggeser penggunaan rokok konvensional (Wikipedia Foto)

Sebagaimana makan di kafe atau berlibur di tempat baru, menyesap vape merupakan “pengalaman” yang bisa menjadi bisnis menjanjikan di masa depan.

Inibaru.id – Esens atau likuid rokok elektrik akan dikenakan tarif cukai mulai 1 Juli 2018. Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kemenkeu menilai industri yang juga biasa disebut e-cigarette atau vape ini cukup menjanjikan dalam beberapa tahun mendatang.

Seberapa menggiurkannya bisnis ini? Dilansir dari Detik, Sabtu (4/11/2017), seorang penjual esens vape, Chandra Darusman, mengaku mendapatkan keuntungan puluhan juta per bulan. Bermula dari menjadi konsumen, ia kini berhasil memanfaatkan vape untuk meraup banyak keuntungan.

Pria berusia 26 tahun ini mengonsumsi rokok elektrik sekitar 2011 silam. Keinginan berhenti dari rokok konvensional dengan beralih ke rokok elektrik ternyata menjadi berkah tersendiri. Ia justru melihat potensi bisnis di situ.

Baca juga:
Aturan Pembatasan Peredaran Rokok Elektrik Dirilis Pekan Depan
Kemudahan Berbisnis Indonesia Naik ke Posisi 72 Dunia

Tiga tahun lalu, vape ngehits.  Banyak teman dekatnya yang juga ingin berhenti dari rokok konvensional. Dari situlah Chandra mengawalinya, mulai dari konsultasi hingga membuka jasa coiling gratis.

Setelah cukup lama, ia memutuskan menjadi reseller likuid dan jasa coiling dengan membuka meja di salah satu kafe kopi di Tangerang. Bisnisnya berkembang. Kemudian, pada 2016 ia memutuskan membuka toko sendiri bernama Vapebulls Store.

"Tercetus membuka offline store, intinya membantu dan menyediakan tempat yang lebih enjoy untuk konsultasi dan menjual barang-barang vaping," ungkap Chandra.

Ia lebih banyak menjual likuid dibanding mod atau alat pengisap rokok elektriknya Untuk likuid pun awalnya dia mengaku hanya menjual satu merek saja, yakni Ejuice.

Setahun berjalan, Chandra saat ini mengatakan memiliki keuntungan yang cukup besar.

"Sekarang omzet toko perbulan Rp 20 juta," kata dia.

Baca juga:
Penyerap Tenaga Kerja Terbanyak Itu Industri Makanan dan Minuman
OJK Tepis Sektor Ritel Terganggu

Di tokonya, Chandra menjual beragam mod atau alat hisap yang didapatkan dari distributor dalam negeri, serta beberapa macam likuid, aksesori rokok elektrik, dan menyediakan fasilitas coiling.

Sebagaimana diatur Asosiasi Persolan Vaporizer Indonesia (APVI), hingga saat ini Chandra mengaku tidak mau melayani konsumen di bawah umur atau aturan lain yang sudah disepakati asosiasi.

 "Di store tentu regulasi tertulis maupun tidak tertulis mengenai usia pengguna vape sangat berlaku, konsumen kami rata-rata usia minimal 19 tahun, kalau ada yang di bawah umur kita tolak," tandasnya. (GIL/SA)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: