BerandaPasar Kreatif
Sabtu, 17 Apr 2020 08:50

Tambal Sulam Kain Perca, si Penyambung Rezeki

Manfaatkan kain sisa potong untuk masker. Inibaru.id/Rafida Azzundhani)

Di tengah kelangkaan masker medis, terdapat masker alternatif yang terbuat dari bahan kain. Beberapa sentra konveksi banyak yang beralih memproduksi masker kain karena permintaan yang cukup besar. Berikut salah satu konveksi yang menambahkan masker sebagai hasil produksinya.

Inibaru.id - Novia, pengusaha konveksi sekaligus pemilik online shop Keinara.idn berinisiatif membuat masker dari kain perca. Pembuatan masker memanfaatkan kain katun sisa bahan produksi gamis di konveksi miliknya.

Ketika saya hubungi melalui WhatsApp pada (9/4), Novia bercerita tentang dampak corona terhadap konveksi miliknya. Penurunan omzet karena sedikit permintaan konsumen turut dirasakannya. Akan tetapi, dia masih memproduksi gamis seperti biasanya. Ditambah dengan memproduksi masker, karena permintaan pasar terhadap masker meningkat drastis pada saat ini.

“Untuk produknya sih masih sama, tetap produksi gamis. Cuma kemarin permintaan pasar akan masker banyak, jadi ada tambahan untuk produksi masker,” ujar Novia.

Novia termotivasi untuk produksi masker kain ketika melihat tumpukan kain sisa potong yang kiranya masih bisa dimanfaatkan. Daripada sisa kain tersebut dia jual dengan harga yang nggak layak, perempuan ini lebih memilih mengubah tumpukan kain sisa potong tersebut menjadi masker yang sangat berguna. Nggak dimungkiri, produksi masker menambah omzetnya.

“Jadi kasarannya, mungkin kalau ngejual kain sisa cuma diharga Rp 200-300 ribu. Tetapi, ketika udah jadi masker bisa dapet Rp 2 jutaan, bahkan bisa lebih,” ujarnya.

Produk masker milik Novia yang siap untuk dijual. Inibaru.id/Rafida Azzundhani)

Awal pertama, ketika virus corona masuk ke Indonesia, penjualan masker miliknya bisa sampai 200-300 pcs setiap harinya. Namun, saat ini, sudah banyak sekali konveksi atau penjahit perorangan yang memproduksi masker, termasuk di Kota Kudus.

Apalagi beberapa produsen menjual maskernya dengan harga yang nggak wajar. Dari situ, Novi mengungkapkan jika penjualan masker nggak sebanyak dulu. Novia sukses dibuat terheran-heran dengan para produsen masker yang mampu menjual dengan harga yang sangat murah. Nggak terpikir olehnya, berapa biaya jasa penjahit jika mampu menjual masker dengan harga semurah itu.

“Cuma ya kembali lagi, kita produksi awal aslinya bukan masker kok, jadi jualan masker hanya buat sampingan aja daripada kain kejual dengan harga rendah. Di samping itu juga ngasih kerjaan ke karyawan sih,” ungkap Novia.

Pengusaha muda ini memasang harga Rp 8 ribu untuk sebuah masker. Nggak lupa, dia memberikan potongan harga lo, untuk pembeli yang mengambil 5 lusin masker. Harganya menjadi Rp 5 ribu per masker.

Sampai saat ini ada sekitar 20 penjahit yang bekerja di konveksi miliknya.

Gimana Millens, terinspirasi untuk membuat msker dengan kain perca? (Rafida Azzundhani/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: