BerandaPasar Kreatif
Jumat, 31 Des 2020 18:39

Tahun Baru di Tengah Pandemi, Pedagang Terompet Pun Terpaksa Alih Profesi

Nggak jualan terompet, Narto beralih jadi penjual balon untuk menyambung hidup. (Inibaru.id/ Audrian F)

Tahun ini dipastikan nggak ada nyaring bunyi terompet. Selain karena berbagai acara tahun baru ditiadakan, terompet juga dibatasi penjualannya karena dinilai bisa menjadi media penyebaran corona. Lalu bagaimana nasib para pengrajin terompet?

Inibaru.id - Tahun baru kali ini tampaknya akan senyap. Dikarenakan pandemi Covid-19 yang belum juga selesai, segala kegiatan meriah tahun baru ditiadakan. Bahkan, tempat-tempat wisata juga akan serba dibatasi.

Ketiadaan gegap gempita ini rupanya juga memengaruhi mereka yang biasa mengais rezeki di tengah momen Natal dan Tahun Baru (Nataru). Salah satunya adalah penjual terompet.

Di Surabaya, Tri Rismaharini yang sebelumnya menjabat walikota bahkan sudah membuat maklumat, pedagang terompet dilarang berjualan saat momen Nataru. Takutnya virus corona akan menular lewat terompet yang dijual lantaran sebelumnya telah dicoba pembuat, penjual dan pembeli.

Lalu bagaimana nasib pedagang terompet di Kota Semarang?

Tampaknya, nggak jauh beda. Sejauh ini memang belum ada imbauan khusus mengenai pelarangan penjualan terompet. Namun, pembatasan kerumunan di tahun baru dan kondisi pandemi sudah membuat pedagang terompet pesimis tos duluan.

“Kami sudah diperingatkan, malam tahun baru nggak boleh jualan,” ujar Narto, Selasa (29/12/2020).

Narto nggak hanya berjualan, tapi juga memproduksi. Nggak kurang dari 10 tahun dia menggeluti dunia terompet.

Sebelum pandemi melanda, Narto memproduksi terompet di Jalan Ahmad Yani, Kota Semarang. Terompet buatannya akan diedarkan atau dijual oleh beberapa pedagang di Jalan Ahmad Yani juga.

“Biasanya beberapa hari sebelum Natal saya yang memulai jualan di sini (Jalan Ahmad Yani),” kata Narto.

Di tempat dia biasa berdagang terompet di Jalan Ahmad Yani. (Inibaru.id/ Audrian F)

Karena sudah lama menjadi pedagang terompet, momen Tahun Baru biasanya menjadi lumbung rezeki bagi Narto. Pasalnya, selain dari pedagang eceran, dia juga mendapat pesanan dari hotel-hotel atau cafe untuk merayakan momen Tahun Baru.

Kini, Narto terpaksa gigit jari karena terompet nggak bisa diproduksi. Dia pun terpaksa menambal melompongnya pendapatan dengan berjualan balon saban akhir pekan.

“Daripada kenapa-kenapa mending libur dulu saja jualan terompetnya,” ucapnya, yang terbilang beruntung karena mempunyai pekerjaan lain, yakni sebagai pembantu umum di sebuah klinik anak.

Narto barangkali mewakili keluhan pedagang terompet lain di Semarang, dan mungkin di seluruh dunia, karena pandemi membuat lahan penghidupannya harus ditutup sementara.

Mungkin, inilah saatnya mengakhiri tahun bukan dengan gebyar dan gelegar kembang api atau lengkingan terompet, tapi dengan kontempelasi serta lantunan harapan dan wawas diri.

Selamat Tahun Baru, ya, Millens! Semoga tahun depan lebih baik dan orang-orang seperti Narto dan kawan-kawannya kembali bisa berkreasi dengan terompet! (Audrian F/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: