BerandaPasar Kreatif
Selasa, 1 Des 2025 15:01

Pameran Desa Wisata, Langkah Pertama Semarang menuju Kota Pariwisata 2027

Salah satu stan Desa Wisata Pundakpayung turut memamerkan sebuah alat musik tradisional. (Inibaru/Sundara)

Pameran desa wisata di Semarang digelar sebagai upaya merawat keberlanjutan pengembangan wisata demi mencapai visi Kota Pariwisata 2027.

Inibaru.id - Para pengelola desa wisata bertemu di Taman Eduwisata Omah Ampiran, Kampung Jamu Wonolopo, Kecamatan Mijen, Kota Semarang, pada akhir pekan lalu, Sabtu (29/11/2025). Sebanyak 13 peserta mengikutinya, memajang produk dan potensi masing-masing desa di tempat tersebut.

Pameran desa wisata ini merupakan agenda perdana, yang penetapannya dilakukan langsung oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang. Harapannya, ajang tersebut bisa menjadi ruang berbagi pengalaman dan upaya saling menguatkan demi keberlanjutan desa wisata di Kota Lunpia.

Asisten Administrasi Umum Setda Kota Semarang, R Wing Wiyarso P mengungkapkan, Pameran 13 Desa Wisata ini adalah program baru Pemkot yang bertujuan untuk memperkuat desa wisata yang sudah berjalan sekaligus memberikan apresiasi serta dorongan untuk para pengelola desa wisata.

"Kami memberikan ruang dan tempat bagi pengelola desa wisata yang sudah eksis di Semarang guna membantu mendatangkan wisatawan," sebutnya saat ditemui Inibaru.id pada Sabtu (29/11). "Semoga acara ini bisa memotivasi para pengelola desa wisata untuk meningkatkan kualitas pariwisata di tempat mereka."

Menuju Kota Pariwisata 2027

Pameran desa wisata ini merupakan bagian dari langkah panjang Kota Semarang untuk menyiapkan diri sebagai Kota Pariwisata pada 2027. Penguatan desa wisata dinilai penting karena mampu menghidupkan potensi lokal sekaligus memberi warna yang membedakan Semarang dari kota lain.

"Kalau ingin berkelanjutan, yang paling utama adalah SDM. Pengelola desa wisata perlu pelatihan, pendampingan, bahkan kalau perlu kami temani sampai mendapatkan sertifikasi profesi," komitmen Wing.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang Indriyasari mengungkapkan, selama pameran, para pengelola desa wisata menampilkan potensi mereka melalui stan dan atraksi yang cukup memukau.

Di pameran desa wisata juga terdapat sebuah brosur yang berisikan informasi mengenai potensi dan keunggulan. (Inibaru/Sundara)

"Ini baru sebagian kecil dari kekayaan yang mereka miliki. Potensi mereka jauh lebih besar. Ini yang perlu diketahui, bukan hanya oleh masyarakat Kota Semarang, tapi juga wisatawan yang datang," tutur perempuan yang akrab disapa Iin tersebut.

Dia berharap, momentum berkumpulnya para pelaku wisata dapat memperkuat kolaborasi sembari menunjukkan keunikan yang bisa mengundang wisatawan dan meningkatkan roda perekonomian warga setempat.

"Kekuatan desa wisata ada pada story-nya. Maka, tonjolkan potensi khas masing-masing wilayah. Semoga sukses. Kita berjuang bersama karena mulai tahun depan agenda ini menjadi program rutin Disbudpar Kota Semarang," paparnya.

Kolaborasi Para Pelaku Industri Pariwisata

Anggota Komisi VII DPR RI Samuel Wattimena yang turut hadir dalam pameran tersebut menilai, pameran desa wisata perlu diikuti dengan kerja sama konkret antar-pelaku industri pariwisata. Dia berjanji akan bertemu para pengelola hotel di Kota Semarang untuk membahas peluang kolaborasi tersebut.

"Saya akan bertemu teman-teman hotel di Semarang untuk melihat persoalannya dan apa yang bisa kita lakukan bersama, sehingga tamu hotel bisa memiliki paket-paket menuju desa wisata," ungkap Samuel.

Dia menilai, keterlibatan hotel dapat memberi dampak besar, sebab mereka bisa membuat paket singkat atau paket akhir pekan menuju desa wisata. Upaya tersebut dinilainya mampu menawarkan alternatif kunjungan bagi wisatawan baik lokal, nasional, hingga internasional di luar destinasi yang ada di dalam kota.

Lebih lanjut, Samuel juga mengingatkan pentingnya menjaga keunikan dan keberlanjutan dalam pengembangan produk wisata. Jangan memulai produksi atau karya apa pun jika hulu hingga hilirnya tidak terjaga.

"Jangan membuat sesuatu hanya karena daerah lain melakukannya, padahal bahan bakunya tidak ada. Untuk sesuatu yang berkelanjutan, hulu dan hilir harus tersedia sehingga ketika demand diciptakan, suplainya bisa terus berjalan," tandasnya. (Sundara/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: