BerandaPasar Kreatif
Minggu, 7 Apr 2018 17:03

Motif-Motif Cantik Batik Pekalongan

Batik jlamprang. (Cintapekalongan.com)

Batik asli dari Pekalongan mempunyai ciri khas yang berbeda dari batik daerah lain. Motif-motifnya pun beragam, lo. Apa saja?

Inibaru.id – Kota Pekalongan, Jawa Tengah yang diberi gelar sebagai World’s City of Batik memang paling jago untuk menyuguhkan kekhasan batik. Kota Pekalongan bahkan baru saja merayakan Festival Sarung Batik sebagai peringatan hari ulang tahun ke-112 pada Minggu (1/4/2018), lo. Seru, ya!

Mengutip khairunnas.com, perkembangan batik di Pekalongan bermula sejak Perang Diponegoro (1825-1830). Akibat perang, banyak penghuni keraton dan para pengikut yang pindah. Di daerah baru, termasuk di Pekalongan, mereka mengembangkan seni batik.

Ciri Khas

Mau tahu ciri khas batik pelakongan yang dalam hal tertentu berbeda dengan batik dari daerah lain  di Nusantara? Motif batik pekalongan bersifat dinamis. Keluwesan ini dipengaruhi oleh lokasi Pekalongan yang ada di pesisir sehingga sering dikunjungi pendatang.

Wajar saja, ada motif yang dipengaruhi Tiongkok dan Belanda, biasanya berupa naga dan bunga. Eits, tapi motif bunga ini memang sudah menjadi ciri khas batik pekalongan. Berbeda dari motif bunga dari daerah lain, batik pekalongan punya motif bunga yang kecil-kecil.

Ciri khas lainnya adalah penggunaan isen-isen atau pola isian berupa titik-titik. Mengutip batiktulis.com, titik-titik ini disebut sebagai cecek-cecek. Pola ini dilengkapi dengan garis lurus dan melengkung.

Adapun warna kain batik Pekalongan berasal dari tumbuhan soga. Mengutip Wikipedia, untuk membuat pewarna, pepagan soga dijadikan potongan kecil-kecil. Potongan itu direbus dan dicampur dengan bahan lain sesuai kebutuhan warna.

Nah, Millens perlu tahu nih, penduduk pesisir lebih menyukai warna yang cerah dan atraktif seperti merah, biru, kuning, hijau, ungu, dan oranye.

Motif-Motif Batik Pekalongan

Batik.or.id

Motif batik pekalongan klasik adalah motif semen. Motif ini kadang dianggap mirip dengan batik solo atau batik jogja.

Cintapekalongan.com

Motif lainnya adalah motif jlamprang. Yang menarik, motif ini punya aksen geometris berupa lingkaran, bujur sangkar, persegi, dan lain-lain. Umumnya, di tengah lingkaran terdapat gambar bunga padma. Konon, motif ini diciptakan oleh pembatik keturunan Arab yang nggak suka dengan ornamen benda hidup. Tapi, ada pula pendapat bahwa motif ini menyimbolkan pengaruh Hindu dan Budha.

Goodnewsfromindonesia.id

Selain itu, ada batik parang yang merupakan motif tertua di Indonesia. Kata parang berasal dari pereng yang bermakna lereng. Motif parang menunjukkan garis menurun secara diagonal. Susunannya menyerupai huruf s yang saling menjalin dan menyimbolkan kesinambungan. Bentuk ini mengadaptasi wujud ombak samudra yang bisa melambangkan semangat.

Nah, selain tiga motif batik di atas, batik pekalongan punya sederet corak lain. Misalnya saja, motif liong yang mengadopsi wujud naga. Tapi, apa pun motifnya, kita patut melestarikan warisan leluhur ini. Setuju, Millens? (IB08/E02)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024