BerandaPasar Kreatif
Minggu, 11 Feb 2023 18:26

Manisnya Bisnis Madu Klanceng di Jateng

Madu dari lebah klanceng dipercaya menjadi obat beberapa penyakit. (Antara/Adeng Bustomi)

Banyak orang yang mengonsumsi madu klanceng untuk mengobati penyakitnya. Karena alasan itu, budidaya lebah klanceng mulai menjamur di Jawa Tengah. Seperti apa bisnis menjanjikan ini?

Inibaru.id - Madu klanceng bernilai jual tinggi karena dipercaya memiliki khasiat yang banyak. Madu yang dihasilkan oleh lebah klanceng (Trigona Spp) itu diyakini bisa meningkatkan kekebalan tubuh, antibakteri, serta sebagai obat untuk penyakit gula, jantung, dan stroke. Selain itu, madu klanceng adalah madu murni yang dihasilkan dari nektar bunga dan nggak akan kadaluarsa.

Banyak dicari orang dan harga jualnya selalu bagus membuat budidaya madu klanceng di Jawa Tengah kian marak. Coba tilik saja di pasar daring, pasti sudah banyak lapak-lapak virtual yang menjual madu klanceng yang berasal dari berbagai kota di Jawa Tengah.

Salah satu contohnya adalah Partono. Lelaki 39 tahun asal Desa Bawu, Kecamatan Batealit, Kabupaten Jepara sukses membudidayakan lebah klanceng dan meraup omzet jutaan rupiah setiap bulan.

Kini, Partono memiliki 400 kandang lebah klanceng yang bakal dia panen setiap tiga bulan sekali. Dalam sekali panen, dia bisa mendapatkan puluhan botol madu klanceng berukuran masing-masing 50 milimeter.

"Panennya satu kotak tiga bulan sekali, per kotak ini saya mendapatkan 50 mililiter. Sekali panen paling banyak sampai 30 botol, per tiga bulan. Berarti kita kalikan 1 x 150 itu, itu bisa Rp 4,5 juta," jelas dia.

Cara Budidaya Mudah

Syarat budidaya lebah klanceng adalah adanya keberadaan tanaman yang cukup untuk mendukung produksi madu. (Jagadtani)

Salah satu yang membuat bisnis madu klanceng ini dipilih oleh orang-orang adalah karena mudah cara budidayanya. Menurut Asik Prayogi, warga Dusun Bronjonalan Desa Wanurejo, Borobudur, budidaya lebah trigona atau kelukut, nama lain lebah klanceng, nggak sulit.

Asik, panggilan akrabnya, menuturkan bahwa perawatannya cenderung sederhana dengan syarat utama adalah adanya vegetasi atau keberadaan tanaman yang cukup untuk mendukung produksi madu.

"Tidak harus tanaman bunga, tapi jika ada tanaman bunga lebih baik. Tawon klanceng bisa mencari madu disela-sela ranting atau cabang tanaman, tidak hanya mengandalkan bunga. Jika vegetasi tanaman kuantitasnya terpenuhi maka dapat mendukung harapan produksi madu yang banyak," papar Asik, dikutip dari Berita Magelang (5/2/2020).

Dukungan dari Pemprov Jateng

Pemprov Jateng memberikan pelatihan budidaya lebah klanceng. (Jatengprov)

Nggak hanya menarik minat Partono dan Asik, bisnis madu lebah klanceng juga membuat Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo kepincut. Selain berkhasiat bagi kesehatan, menurut politisi PDIP itu madu klanceng juga bisa mendatangkan keuntungan ekonomi.

“Wah, aku ya gelem bisnis madu klanceng. Dari 100 kotak rumah lebah setiap bulan bisa memperoleh uang Rp 6 juta. Ini prospek bagus untuk upaya pengentasan kemiskinan,” ujar Gubernur Ganjar saat mengunjungi lokasi budidaya lebah klanceng di Desa Kebonrejo, Kecamatan Candimulyo, Kabupaten Magelang, Rabu (31/1).

Ya, bisnis madu klanceng ini telah mendapat perhatian dari Pemprov Jateng dalam bentuk pelatihan budidaya lebah klanceng. Menurut Ganjar, melalui kegiatan pelatihan diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan keterampilan pada masyarakat, supaya mengenal dan memahami bagaimana budidaya lebah madu klanceng sebagai salah satu usaha yang memiliki potensi pasar yang besar dan ramah lingkungan.

Sudah banyak cerita sukses petani lebah klanceng di Jawa Tengah. Itu membuktikan bahwa bisnis itu lumayan menjanjikan ya, Millens? Apalagi pihak Pemprov Jateng juga turun tangan. Nah, melihat peluang tersebut, apakah kamu ingin turut mencoba bisnis ini? (Siti Khatijah/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: