BerandaPasar Kreatif
Rabu, 21 Nov 2017 16:33

Mama Papua pun Minta Jualan Online

Mama penjual noken di sebuah pameran di Kota Jayapura. (Liputan6.com/Katharina Janur)

Begitu panjang proses pembuatan sebuah noken, tas anyaman akar pohon khas Papua. Kini, mama-mama pembuat noken itu mulai menjajal jualan hasil kreasi mereka secara daring.

Inibaru.id - Tangan Christina Degey (25) tak henti-henti menggulung seutas akar pohon kulit manduam beralaskan pahanya.  Paha perempuan itu memerah karenanya. Tapi dia tak berhenti. Akar itu pun jadi benang. Dari benang itulah sebuah noken dianyam. Ya, noken adalah tas anyaman akar pohon khas masyarakat Papua.

Memang  tak mudah membuat noken. Untuk noken ukuran kecil, waktu penyelesaiannya bisa sampai dua mingguan. Apalagi, membuat noken besar yang biasa digunakan mama asli Papua untuk mengangkut hasil kebunnya ke pasar. Waktunya bisa berbulan-bulan.

Seperti dilansir Liputan6.com (19/11/2017), proses pembuatan noken yang paling memakan waktu adalah saat membuat akar pohon atau kulit kayu menjadi sebuah benang. Dibutuhkan waktu hingga berminggu-minggu lamanya. Sampai sekarang, alat pemintal kulit kayu atau akar pohon untuk dijadikan benang belum ada.

"Sa (saya) pu (punya) tangan dan paha su (sudah) biasa. Sakit dan pedih awalnya, tapi sekarang sudah biasa," kata Mama Christina, ketika ditemui Liputan6.com belum lama ini di Gedung Dewan Kesenian Papua.

Demi mencukupi kebutuhan hidup keluarganya, Mama Christina melakukan pekerjaan itu seluruhnya. Ia memintal akar atau kulit pohon menjadi benang, lalu merajut benang menjadi noken, dan menjual nokennya di pasar atau trotoar jalan yang ada di Kota Jayapura.

Baca juga:
Keramik Klampok Terus Bersolek dan Mematut Diri
Sejahterakan Masyarakat Setempat dengan Bisnis Camilan

Saat ini, bukan hanya noken yang dibuat dari kulit kayu atau akar pohon, tapi sudah berkembang hingga baju, sepatu, bahkan aksesori lainnya. Harga jualnya pun beragam, mulai dari harga Rp 50 ribu hingga jutaan rupiah.

Mama Christina bercerita, saat ini dirinya juga sedang mengerjakan pesanan sepatu kulit kayu dari salah satu kabupaten di Pegunungan Tengah Papua. Harga sepatu dari akar pohon itu dibanderol dengan harga Rp 1,5 juta.

"Membuat noken atau sepatu dan barang lainnya dari akar pohon atau kulit kayu harus perlahan dan sabar, butuh konsentrasi," kata ibu dari dua orang putri ini.   

 

Komunitas

Di Papua, banyak mama seperti Mama Christina. Wajar saja, di sana telah ada Komunitas Noken Ania yang beranggotakan mama asli Papua, pengrajut noken Papua. Jumlahnya berkisar 200-an orang, mulai dari daerah Angkasa hingga ke Waena, Abepura, Kota Jayapura.

Komunitas Noken Ania selalu eksis dalam setiap pameran dan di media sosial. Dengan begitu, Komunitas Noken Ania selalu mendapatkan tempat untuk mempromosikan noken buatannya dari sejumlah instansi.

Salah satunya adalah Kantor Pos yang melirik hasil rajutan noken Ania untuk dipasarkan secara online. Apalagi, saat ini belanja daring sedang menjamur.

"Kami pernah diberikan pemahaman tentang apa itu belanja online dan cara memasarkan produk secara online. Tentu saja kami tertarik," kata Ketua Komunitas Noken Ania, Merry Dogopia (45) kepada Liputan6.com, Kamis (16 November 2017).

Baca juga:
Gurihnya Bisnis Kacang Macadamia
Hoki Rosie pada Tahu Jeletot

Sampai saat ini, Komunitas Noken Ania terus belajar untuk memasarkan produknya secara online. Dan tak hanya lewat Kantor Pos. Merry bercerita, untuk memasarkan produk hasil rajutan anggotanya, komunitas ini juga memasarkan lewat Facebook dengan nama Noken Ania atau lewat akun Facebook masing-masing anggotanya.

"Cukup mendapat respons baik dari hasil pemasaran lewat online. Tapi kami terus belajar dan masih perlu pendampingan," kata Merry.

Salah satu anggota Komunitas Noken Ania, Sarah Pakage (58), menceritakan ia dan 20 orang mama perajut noken Papua pernah dibekali pemasaran online oleh salah satu bank milik BUMN.

Hasilnya, ia lebih senang menjual barang dagangannya secara online karena lebih menghemat waktu dan pemasarannya tak terbatas.

Bank Indonesia (BI) perwakilan Provinsi Papua yang selama ini membina pemasaran hasil kreatif mama penjual noken, bakalan membuatkan honai kreatif bagi komunitas ini.

"Kami juga mengarahkan komunitas ini untuk menjual online dagangannya dengan bergabung lewat aplikasi belanja online lainnya," kata Manager Fungsi Pelaksanaan Pengembangan UMKM, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua, Yon Widiyono. (EBC/SA)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: