Inibaru.id - Telah lama banjir akibat arus pasang air laut atau dikenal sebagai "rob" menjadi permasalahan serius di Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Situasi ini menjadi isu yang acap dibicarakan masyarakat, nggak terkecuali dalam kesenian, sebagaimana yang dilakukan Kusmanto.
Belum lama, pelukis 46 tahun itu memamerkan sebentuk lukisan bertema banjir rob dalam sebuah pameran seni yang digelar di Demak. Di atas kanvas berukuran 50x75 sentimeter, Kusmanto memotret para pengendara motor yang terjebak banjir di antara pejalan kaki yang kepayahan melintasi genangan air.
Situasi rob yang sepertinya terjadi di jalan raya itu kian dramatis dalam guratan-guratan pulpen yang dirangkai menjadi sebuah sketsa hitam putih yang begitu detail. Kusmanto mengatakan, lukisan ini merupakan cuplikan dari rob di Kecamatan Sayung yang tiap tahun bukannya ada perbaikan, tapi justru kian bertambah parah.
"Di Sayung, banjir rob sudah sampai ke jalan raya; bikin motor yang kena (terendam banjir) mlepek (mogok), ndak bisa jalan," terangnya, menunjuk gambar sepeda motor yang tengah dituntun melintasi banjir.
Lukisan yang Tidak Selesai
Dilihat sekilas, lukisan Kusmanto tampak detail. Namun, dia mengatakan bahwa lukisan tersebut belum rampung sejak digarap dua tahun silam. Bukan karena kehabisan inspirasi, tapi lelaki berkumis tipis ini memang sengaja nggak mau menyelesaikannya.
"Selagi banjir rob belum selesai, lukisan itu tidak akan pernah jadi," lontarnya.
Selain itu, dia juga enggan membubuhkan tanda tangan atau tanggal penanda terselesaikannya lukisan tersebut. Sebagai tanda bahwa karya ini adalah buatannya, Kusmanto hanya menyelipkan nomor polisi kendaraannya di salah satu pelat nomor sepeda motor yang terjebak rob dalam lukisan.
"(Yang belum selesai) bagian atas (lukisan). Maksud saya begini, lo, selesaikan dulu banjir rob yang sampai sekarang belum selesai," ujarnya.
Berdasarkan Pengalaman Pribadi
Melalui lukisan tersebut, Kusmanto ingin menyampaikan rasa empatinya terhadap orang-orang yang terjebak rob di Sayung. Dia tahu betul perasaan mereka yang terpaksa mendorong kendaraan yang mogok di tengah banjir lantaran pernah mengalami hal serupa.
"Ide lukisan ini berasal dari pengalaman pribadi. Suatu hari terjadi banjir rob parah di Sayung; sepeda motor saya mogok karena memaksakan diri menerjang," kenang alumnus Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta pada 2000 tersebut.
Saat motornya mogok, dia pun menyempatkan diri menepi, lalu memotret kejadian tersebut dengan kamera ponselnya. Begitu tiba di rumah, Kusmanto segera menuangkannya dalam bentuk lukisan. Untuk lukisan ini, dia hanya memakai alat lukis berupa pulpen.
"Ya, saya drawing pakai bolpoin Pilot, dikerjakan setiap malam saat senggang," tuturnya. "Saya harap permasalahan banjir ini segera terselesaikan, lalu saya pun bisa merampungkan lukisan ini."
Hingga kini, pesisir Demak masih menjadi salah satu wilayah paling terdampak rob di Jateng. Situasinya begitu mendesak. Maka, tanpa solusi konkret dan penanganan yang baik, mustahil lukisan Kusmanto bakal terselesaikan. (Sekarwati/E03)