BerandaPasar Kreatif
Jumat, 9 Agu 2018 11:00

Makan di Antara Ratusan "Panda" Jadi Andalan Cynthia Sujanto

Cynthia Sujanto, owner Pan Pan & Co. (Iniabaru.id/Hayyina Hilal)

Cynthia Sujanto menjadikan panda sebagai "teman makan" di Pan Pan & Co. Konsep unik ini ditawarkannya guna menarik pengunjung. Ratusan panda aneka bentuk disediakan untuk menemanimu makan? Hm, menarik!

Inibaru.id - Lahirnya beragam konsep kafe menuntut pebisnis kuliner untuk makin kreatif dalam mengolah usahanya. Kafe yang unik tapi nyaman umumnya menjadikan pengunjung betah berlama-lama di tempat makan tersebut, dan nggak jarang menjadi pelanggan tetap. Inilah yang juga disasar Cynthia Sujanto lewat Pan Pan & Co.

Lain dari yang lain, perempuan yang juga berkecimpung di dunia desain grafis itu memilih item serbapanda sebagai ikon Pan Pan & Co. Nggak hanya 1-2, ada ratusan panda di kedainya, mulai dari boneka, lampion, patung, hingga hiasan dinding. Alasannya sederhana, yakni karena Cynthia menyukai binatang bercorak hitam-putih itu.

Serba-serbi boneka panda di Pan Pan & Co. (Inibaru.id/Hayyina Hilal)

Mendirikan kafe sejak 2013 dengan nama Panpan Pancake, kedai Cynthia sempat vakum selama beberapa tahun lantaran satu alasan. Nah, pada 2017, perempuan berkacamata tersebut memutuskan merevisi konsep kafenya menjadi lebih cozy dan unik. Maka, terciptalah Pan Pan & Co!

Pan Pan & Co merupakan kependekan dari Panda Pancake and Coffee. Seperti namanya, selain panda, pancake dan kopi menjadi andalan kedai ini. Bahkan, kamu bisa menemukan menu pancake berbentuk panda, lo, Millens!

View menjelang petang di Pan Pan & Co. (Inibaru.id/Hayyina Hilal)

Cynthia mengatakan, lebih mudah memadukan hobi dengan usaha, karena itu dia menggagas kafe tersebut. 

“Saya suka panda, jadilah kafe panda. Di sini saya menonjolkan kafe yang fun and friendy, biar orang yang datang bisa rileks,” tutur perempuan kelahiran Wonosobo, 16 Maret 1985, itu.

Kedai yang buka tiap hari pukul 15.00-23.00 WIB tersebut berlokasi di Perumahan Bukit Indah Regency, jalan Permata Raya No. 11, Semarang, Jawa Tengah. 

Nah, kalau kamu atau gebetanmu pencinta panda, mungkin tempat tersebut bisa menjadi salah satu pilihan yang oke. Salam buat panda-panda gemesin di sana, ya! (Hayyina Hilal/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Satu Abad Rumah Dinas Gubernur Jawa Tengah: Puri Gedeh Semarang

30 Jan 2025

Proyek Mendulang Oksigen di Bulan, Sejauh Mana?

30 Jan 2025

Kontroversi Penggunaan Kecerdasan Buatan di Film 'The Brutalist'

30 Jan 2025

Perayaan Imlek dan Isra Mikraj, Lestari Moerdijat: Cermin Keberagaman yang Makin Kuat

30 Jan 2025

Sampai Kapan Puncak Musim Hujan di Jawa Tengah Berlangsung?

30 Jan 2025

Maraknya Pembunuhan Bermotif Sepele: Mengapa Masyarakat Kian Impulsif?

30 Jan 2025

Kampanye Darurat Gadget, Kampung Budaya Piji Wetan Perkenalkan Dolanan Tradisional

31 Jan 2025

Ranking Kampus Terbaik Dunia versi Webometrics, Undip Peringkat ke-4 Nasional

31 Jan 2025

Gelar Tradisi Kawalu per 1 Februari 2025, Baduy Dalam Ditutup 3 Bulan

31 Jan 2025

Keluarga Marlot Bruggeman, Meninggalkan Belanda demi Pulau Kei Kecil di Maluku

31 Jan 2025

Tiga Kapal Tongkang Kandas di Perairan Tanjung Emas Semarang, Polda Terjunkan Tim Pengawas

31 Jan 2025

Punahnya Tradisi 'Ganti Jeneng Tuwa' di Kalangan Laki-laki Wonogiri

31 Jan 2025

Candi Gunung Wukir, Prasasti Canggal, dan Jejak Sejarah Kerajaan Medang

31 Jan 2025

Coffee Morning, PMI Kota Semarang Simulasikan Cara Menolong Korban Kecelakaan

31 Jan 2025

Khilaf atau Kebiasaan? Ketika Kejahatan Terjadi Berulang Kali

31 Jan 2025

Dua Versi Cerita Asal-usul Tradisi Labuhan Merapi

1 Feb 2025

Transisi Energi, Pusat Tenaga Nuklir hingga 4,3 GW Akan Dibangun di Tanah Air

1 Feb 2025

Berteman Sepi pada Akhir Pekan? Tontonlah 'Nowhere'!

1 Feb 2025

Pesona Lampion Imlek Pasar Gede Solo, Magnet Wisata dan Simbol Keberagaman

1 Feb 2025

Cara Mendapatkan Gas Elpiji 3 Kg Usai Dilarang Dijual di Pengecer

1 Feb 2025