BerandaPasar Kreatif
Rabu, 17 Okt 2023 15:53

Kolase Pelepah Pisang: Dari Sketsa Wajah hingga Lukisan Raden Saleh

Kreasi lukisan Raden Saleh dari media pelepah pisang hasil karya Inggit Art, warga Desa Dukun, Kecamatan Karangtengah Kabupaten Demak. (Inibaru.id/ Ayu Sasmita)

Inggit art, pelukis asal Demak berkarya lewat media pelepah pisang. Tangan kreatifnya sudah berhasil menciptakan banyak karya, mulai dari sketsa wajah hingga tiruan lukisan Raden Saleh.

Inibaru.id - Di tangan dingin seorang seniman, pelepah pisang yang sejatinya adalah limbah dari pohon pisang bisa disulap menjadi karya seni yang menakjubkan. Berbekal keterampilan dan sense of art, potongan-potongan pelepah pisang kering menjelma sketsa wajah dalam bingkai, sesuai dengan pesanan pelanggan.

Karena kelihaiannya mencipta lukisan yang unik tersebut, Inggit Art kebanjiran pesanan. Lelaki asal Desa Dukun, RT 4 RW 4, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Demak itu terkenal dengan ciri khasnya, menggambar tidak menggunakan cat dan kanvas, melainkan pelepah pisang.

Pada suatu sore beberapa hari lalu, saya berkunjung ke kediamannya. Di sana saya melihat beberapa lukisan sketsa wajah yang belum rampung digarap tapi sudah sangat jelas bentuknya. Katanya, lukisan-lukisan itu sudah masuk list pesanan pelanggan dan tinggal tahap finishing.

Tahap demi Tahap

Beberapa karya sketsa wajah menggunakan media pelepah pisang karya Inggit Art yang hampir jadi. (Inibaru.id/ Ayu Sasmita)

Kepada saya, lelaki yang bernama asli Eko Budiono itu menjelaskan proses dirinya berkarya. Dalam membentuk objek yang dia inginkan, Eko menggunakan teknik kolase, sebuah cara menghasilkan karya seni dengan menempel berbagai macam unsur ke dalam satu bingkai.

Kali pertama yang dilakukan Eko atau biasa juga disapa Inggit dalam membuat lukisan adalah menggambar sketsa wajah di atas papan triplek. Setelah terbentuk, dia lalu memilah pelepah pohon pisang kering dan daun pisang kering (klaras) yang cocok untuk dipadukan dalam pewarnaan. Bahan-bahan yang terkumpul, kemudian dipotong dan ditempel menggunakan lem kayu. Sekali membuat lukisan, dia bisa menghabiskan waktu selama dua minggu sampai berbulan-bulan.

"Untuk pembuatan, tergantung frame. Semakin kecil ukuran, lukisan semakin cepat pengerjaannya," katanya.

Mengkreasikan Lukisan Legendaris

Step membuat sketsa lukisan dari bahan pelepah pisang kering, yang jadi bahan utama karya Inggit Art. Gambar ulama menjadi favorit pelanggannya. (Inibaru.id/ Ayu Sasmita)

Selain terpikat dengan bagaimana Inggit mencocokkan bagian-bagian dari pelepah pisang, sore itu mata saya juga tertambat pada sebuah kolase yang gambarnya sudah tak asing lagi. Rupanya, sebuah bingkai berukuran 90x60 centimeter itu adalah karya Inggit yang mereka ulang lukisan karya pelukis legendaris Raden Saleh berjudul "Penangkapan Pangeran Diponegoro".

"Ini lukisan versi debog (batang pohon pisang), lukisan dari Raden Saleh tentang penangkapan Pangeran Diponegoro. Saya aplikasikan bahan pelepah pisang," ujarnya.

Proses pembuatan kreasi lukisan Raden Saleh dalam media pelepah pisang kering dan klaras. (Inibaru.id/ Ayu Sasmita)

Jika dilihat dari dekat, lukisan Raden Saleh dari pelepah pisang ini terkesan biasa saja. Tapi jika diamati dari jarak jauh, cerita yang digambarkan oleh Inggit Art ini terkesan hidup dan dramatis. Warna alam yang hanya mengandalkan kolaborasi gelap terang itu, membuat lukisan semakin eksklusif.

"Warnanya awet, tidak pernah luntur karena menggunakan bahan alami. Lukisan pelepah pisang saya bertahun-tahun saja awet sampai sekarang," katanya.

Dalam mengerjakan lukisan Raden Saleh tersebut, Inggit sangat teliti dan berhati-hati. Dia juga tidak merasa harus buru-buru menyelesaikannya, karena itu bukan lukisan pesanan dari siapa pun. Katanya butuh waktu sekitar lima bulan untuk merampungkan sketsa yang menggambarkan peristiwa heroik di tahun 1830-an itu. Dia mengaku, gambar itu digarap di tengah-tengah kesibukan menyelesaikan pesanan sketsa wajah dan pekerjaannya sebagai buruh pabrik.

Meskipun belum berbentuk sempurna, lelaki 32 tahun itu mengaku kreasi lukisan Raden Saleh dari pelepah pisang itu banyak mendapat tawaran harga dari pembeli. Akan tetapi, dia belum kepikiran untuk menjualnya.

Saat saya bertanya berapa kisaran harga untuk lukisan epik tersebut, dengan tersenyum dia menjawab, Rp5 juta. Ya, sebuah nominal yang pas untuk menghargai nilai seni dari hasil karya Inggit Art tersebut. Kamu berminat memilikinya, Millens? Segera hubungi sang seniman sebelum didahului pencinta seni lainnya, ya! (Ayu Sasmita/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024