BerandaPasar Kreatif
Selasa, 20 Nov 2023 13:12

Gerakan 'Satu Desa, Satu Eksportir' di Kendal; Saatnya UMKM Jadi Sumber Devisa Negara

Ir Arlinda MA (kanan) tengah mereview kelaikan ekspor salah satu produk kepunyaan peserta. (Istimewa)

Puluhan pelaku usaha di Kendal berkomitmen untuk menyukseskan gerakan Satu Desa Satu Eksportir agar selain menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia, UMKM juga mampu jadi sumber devisa negara.

Inibaru.id – Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia sudah saatnya untuk tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di dalam negeri, tapi juga bisa menghasilkan devisa negara. Hal itu sebagaimana diungkapkan Ir Arlinda MA saat melakukan sosialisasi gerakan “Satu Desa, Satu Eksportir (1D1E)” pada Minggu (19/11/2023).

Bertempat di Hotel Tirto Arum Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, mantan Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan (PEN Kemendag) RI tersebut mengungkapkan, nggak dimungkiri bahwa keberadaan UMKM sekarang ini adalah pencapaian menakjubkan di tengah situasi perekonomian yang memburuk karena pandemi Covid-19 yang pecah dua tahun lalu.

“Jadi, saya ingin UMKM tidak hanya berkecimpung di dalam negeri, tapi juga merambah pasar ekspor. Karena itulah saya menginisiasi gerakan ‘Satu Desa, Satu Eksportir’ ini,” terang Arlinda di hadapan sekitar 60 peserta yang terdiri atas para pelaku UMKM di Kendal tersebut.

Sebagai orang yang telah puluhan tahun berkutat dengan perdagangan ekspor Indonesia, dia merasa perlu membuat gerakan tersebut untuk mendampingi para pelaku UMKM “naik level” agar bisa memasarkan produk-produk mereka ke luar negeri.

“Saya pensiun pada 2023 ini. Nah, selama 37 tahun menjadi ASN di Kemendag, tentu saya punya beberapa hal spesifik yang bisa saya salurkan pada para pelaku UMKM ini,” terangnya.

Kenapa UMKM?

Salah seorang peserta dengan antusias menceritakan pengalamannya mengekspor produk buatannya. (Istimewa)

Arlinda menuturkan, pihaknya sengaja menyasar para pelaku UMKM dalam gerakan yang dimulai pada 2023 ini karena menganggap merekalah yang paling membutuhkan pendampingan intensif tersebut.

“Kalau perusahaan besar, sudahlah, mereka pasti bisa jalan sendiri. Mereka punya modal dan jaringan, jadi tidak terlalu membutuhkan pendampingan. Berbeda dengan UMKM,” jelasnya.

Berlangsung sejak pagi, sosialisasi gerakan “Satu Desa, Satu Eksportir” itu pun disambut hangat para peserta yang didominasi para perempuan pengusaha tersebut.

Eks Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) UMKM Kabupaten Kendal Adi Hariawan yang turut menjadi peserta mengungkapkan, dia mengaku sangat berterima kasih karena pihaknya bisa menjadi bagian dari Gerakan Satu Desa Satu Eksportir di Kendal tersebut.

Para pelaku UMKM berjanji akan kembali bertemu untuk membicarakan kelanjutan gerakan 'Satu Desa Satu Eksportir'. (Istimewa)

“UMKM Kendal yang sekarang sudah mulai goes digital semoga bisa naik level lagi dengan keberadaan Bu Arlinda ini. Jadi, mungkin sekarang saatnya kurangi kata-kata, ‘Kita adalah UMKM,’ dengan mulai mengatakan, ‘Kita adalah eksportir.’ Begitu, ya?” kelakar lelaki yang juga menjadi founder UMKM Energi Indonesia tersebut.

Hal serupa juga disampaikan peserta lain, yakni Hanny Sudarmijah. Perempuan yang dikenal sebagai “Ratu Gaharu dari Kendal” berkat bisnis produk-produk olahan pohon gaharu yang digelutinya ini mengatakan, semoga gerakan tersebut bisa dimanfaatkan pelaku UMKM di Kendal dengan sebaik-baiknya.

“Semoga kita bisa sama-sama keluar (mengekspor produk UMKM). Sebulan satu kontainer. Kalau produk-produk kita bagus, bisa jadi nggak cuma satu eksportir, tapi tiga dalam satu desa,” serunya yang segera disambut tepuk tangan peserta lain.

Selain berdiskusi tentang kemungkinan para pelaku UMKM merambah pasar ekspor, sosialisasi yang berlangsung hingga tengah hari itu diakhiri dengan review singkat yang diberikan Arlinda atas produk-produk kepunyaan para peserta yang ditampilkan sejak awal acara. (Siti Khatijah/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: