Inibaru.id - Selalu ada manfaat yang besar saat kita mau memilih untuk mengonsumsi makanan-makanan sehat dari bahan yang alami. Tapi sering kali, kita tergiur dengan berbagai olahan makanan cepat saji yang mengandung banyak "racun" bagi tubuh.
Kini, makan dan minum makanan sehat kembali menjadi tren. Banyak kafe dan restoran kekinian yang menyajikan hidangan berbahan alami, memenuhi kebutuhan mereka yang ingin menjalankan pola hidup sehat.
Kalau sedang ke Pati, kamu bisa mampir ke Omah Sari Gunung. Di tempat wisata yang berada di Desa Gunungsari, Kecamatan Tlogowungu, Kabupaten Pati ini ada kafe kekinian yang menyajikan menu sehat.
Baru dibuka pada Bulan Kemerdekaan 2023, Omah Gunung Sari menyajikan berbagai menu dengan bahan dasar alam yang segar dan diambil dari alam sekitar. Kamu bisa memilih menu favorit yaitu sayur lompong, sayur tewel, nasi jagung, dan singkong keju. Tak hanya itu, minumannya juga terbuat dari bahan alami seperti wedang uwuh, wedang rempah, dan wedang kelor.
Pemilik kafe, Dany Bayu Setiawan mengungkapkan bahwa tren makanan alami sekarang semakin diminati oleh banyak orang, nggak terkecuali anak-anak muda. Karena selain rasanya yang autentik, masakan berbahan alami ini juga baik untuk kesehatan tubuh.
"Tren makanan sekarang itu kembali ke alam lagi, mbak. Makanya, menu wedang-wedangan ini trendy,” terang lelaki yang kerap disapa Bayu itu.
“Contoh saja ini teh wedang kelor. Ini khasiatnya baik untuk tubuh karena bisa untuk pengobatan dan detoksifikasi racun di dalam tubuh,” imbuh lelaki 34 tahun itu.
Memajukan Ekonomi Sekitar
Bayu tak hanya menjual makanan lezat, tetapi juga berupaya untuk berkontribusi memajukan perekonomian desa setempat. Terlihat dari semua bahan makanan yang digunakan berasal dari kerja samanya dengan petani di desa Gunungsari, tanpa perlu impor.
Bayu juga memproduksi berbagai olahan makanan ringan dan minuman khas Gunungsari berupa teh daun kelor, kopi jahe merah, keripik ubi ungu, nasi jagung instan, sampai keripik pisang dan keripik tempe.
“Kami bekerja sama dengan para petani di Gunungsari sendiri. Tidak perlu impor bahan-bahan makanan karena kami juga ingin mendukung perekonomian lokal," terang Bayu.
Untuk menarik pelanggan, Bayu memanfaatkan relasi sosialnya di beberapa klub motor dan klub mobil di Pati. Dia juga aktif mempromosikan kafe ini melalui media sosial seperti Instagram, TikTok, Facebook dan Google Maps.
Salah satu pengunjung yang berasal dari Kecamatan Trangkil, Eko dan Sulis mengaku mengetahui kafe ini dari media sosial. Mereka datang bersama dua anak mereka dan mencoba berbagai menu tradisional, termasuk mie kemantren dan kopi kemantren.
"Rasa kopi kemantrennya benar-benar terasa pahitnya," kata Eko sambil menunjukkan cangkir kopinya.
"Untuk segi rasa juga lumayan, apalagi harganya terjangkau. Dan ada banyak pilihan makanan tradisionalnya," imbuh Sulis tersenyum ramah.
Omah Sari Gunung menjadi bukti di era makanan modern, makanan alami bisa tetap relevan dan menarik untuk dinikmati . Dengan cita rasa yang autentik dan kontribusi positif pada masyarakat lokal, kafe ini adalah destinasi kuliner yang layak untuk dikunjungi, Millens. (Rizki Arganingsih/E10)