BerandaPasar Kreatif
Senin, 22 Okt 2023 13:09

Di Kebumen, Pelepah Pisang Bisa Jadi Sumber Uang

Pelepah pisang bisa dijual dan diolah jadi benda yang memiliki nilai jual tinggi. (Kebumenkab)

Di tempat lain, pelepah pisang seringkali dibiarkan jadi sampah organik. Di Kebumen, benda ini bisa diolah jadi sumber uang. Seperti apa ya pengolahan pelepah pisang ini?

Inibaru.id – Layaknya negara-negara tropis lainnya, di Indonesia juga banyak ditemui pohon pisang. Meski hampir semua bagian dari pohon ini bisa digunakan, nyatanya kebanyakan dari kita hanya menggunakan buah dan daunnya. Padahal, ada bagian lain yang juga bisa dipakai, yaitu pelepah pisang.

Hal inilah yang disadari oleh warga Kebumen, Jawa Tengah. Jika di tempat lain pelepah pisang dibiarkan mengering dan akhirnya menjadi sampah organik saja, di sana, pelepah pisang bisa dijadikan sumber uang. Salah satu warga yang mengetahui betul hal ini adalah Masirah dari Desa Jogomertan, Kecamatan Petanahan.

Dia mengumpulkan banyak pelepah pisang dari kebun-kebun yang ada di sekitar tempat tingalnya. Setelah itu, dia menjemurnya di halaman depan rumah sampai kering. Setelah benar-benar kering, dia menjualnya dengan harga Rp2 ribu per kilogram.

“Pelepah pisang kering bisa dijadikan bahan baku pembuatan tas. Setiap semingu sekali ada pengepul yang datang ke sini mengambil pelepah kering. Jadi saya nggak perlu repot mencari pembeli,” ujarnya sebagaimana dilansir dari Kebumenkab, (15/8/2022).

Meski begitu, usaha ini baru bisa dijalankan saat musim kemarau. Pada saat itulah, pelepah pisang bisa kering dalam waktu singkat. Beda dengan saat musim hujan. Saat itu, sinar matahari belum tentu bersinar dan Masirah pun kesulitan untuk menyediakan pelepah pisang kering.

Dijadikan Anyaman dan Produk-produk Lain

Ilustrasi: Tas dari pelepah pisang. (Pinterest/yamanaka kim)

Jika pelepah pisang yang dijual Masirah digunakan sebagai bahan baku pembuatan tas, Rudi Hermawan justru punya cara lain untuk memanfaatkannya. Dia mampu mengubah pelepah pisang ini menjadi sejumlah produk anyaman dengan kualitas ekspor sejak akhir 2020 lalu.

Semua bermula saat Rudi menyadari ada banyak pohon pisang klutuk di dekat rumahnya. Dia kemudian mencoba untuk mengolahnya agar mudah dianyam. Setelah itu, dia menjadikan pelepah pisang itu menjadi keranjang laundry, kap lampu, serta karpet. Nggak disangka, produk-produk ini langsung diminati banyak orang.

“Pisang batu (pisang klutuk) kan nggak bisa dimakan. Cuma bisa diambil daunnya. Makanya saya kepikiran memanfaatkan pelepahnya jadi produk yang lebih bermanfaat. Setelah dijual di pasar lokal, produk-produk ini kini menembus pasar Amerika Serikat, Dubai, dan Singapura.

Harga dari produk pelepah pisang yang Rudi buuat bisa mencapai Rp200 ribu sampai Rp450 ribu. Wih, benar-benar bikin cuan, ya?

Nggak disangka, pelepah pisang yang sering kita anggap sebagai hal tidak berguna bisa jadi sumber uang asal digunakan dengan cara yang benar. Tertarik untuk mengolahnya, Millens? (Arie Widodo/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

KPU Jateng Fasilitasi Debat Cagub-Cawagub Tiga Kali di Semarang

4 Okt 2024

Masih Berdiri, Begini Keindahan Bekas Kantor Onderdistrict Rongkop Peninggalan Zaman Belanda

4 Okt 2024

Gen Z Cantumkan Tagar DESPERATE di LinkedIn, Ekspresikan Keputusasaan

4 Okt 2024

Sekarang, Video Call di WhatsApp Bisa Pakai Filter dan Latar Belakang!

4 Okt 2024

Mengapa Banyak Anak Muda Indonesia Terjerat Pinjol?

4 Okt 2024

Ini Waktu Terbaik untuk Memakai Parfum

4 Okt 2024

Wisata Alam di Pati, Hutan Pinus Gunungsari: Fasilitas dan Rencana Pengembangan

4 Okt 2024

KAI Daop 4 Semarang Pastikan Petugas Operasional Bebas Narkoba Lewat Tes Urine

4 Okt 2024

Indahnya Pemandangan Atas Awan Kabupaten Semarang di Goa Rong View

5 Okt 2024

Gelar HC Raffi Ahmad Terancam Nggak Diakui, Dirjen Dikti: Kampusnya Ilegal

5 Okt 2024

Kisah Pagar Perumahan di London yang Dulunya adalah Tandu Masa Perang Dunia

5 Okt 2024

Penghargaan Gelar Doktor Honoris Causa, Pengakuan atas Kontribusi Luar Biasa

5 Okt 2024

Ekonom Beberkan Tanda-Tanda Kondisi Ekonomi Indonesia Sedang Nggak Baik

5 Okt 2024

Tembakau Kambangan dan Tingwe Gambang Sutra di Kudus

5 Okt 2024

Peparnas XVII Solo Raya Dibuka Besok, Tiket Sudah Habis Diserbu dalam 24 Jam

5 Okt 2024

Pantura Masih Pancaroba, Akhir Oktober Hujan, Masyarakat Diminta Jaga Kesehatan

6 Okt 2024

Pasrah Melihat Masa Depan, Gen Z dan Milenial Lebih Memilih Doom Spending

6 Okt 2024

Menikmati Keseruan Susur Gua Pancur Pati

6 Okt 2024

Menilik Tempat Produksi Blangkon di Gunungkidul

6 Okt 2024

Hanya Menerima 10 Pengunjung Per Hari, Begini Uniknya Warung Tepi Kota Sleman

6 Okt 2024