Inibaru.id – Kebanyakan orang Indonesia menganggap degan atau kelapa muda hanya cocok untuk dijadikan minuman. Maklum, rasanya enak dan menyegarkan. Tapi, pasangan suami istri (pasutri) dari Boyolali bernama Muhammad Nur dan Novia Karmiama mampu menemukan sisi lain dari degan yang bisa mereka manfaatkan. Degan jeli yang mereka buat kini jadi andalan pemasukan mereka.
Dalam tiga bulan terakhir, produk olahan yang juga dikenal dengan istilah lain coconut thumb ini mampu mencapai omzet Rp10 juta per bulan. Novia bahkan mengaku mulai kewalahan dengan terus meningkatnya pesanan.
“Kami terinspirasi membuatnya pas jalan-jalan di Kota Solo dan mencicipinya sendiri. Pas tanya-tanya, ternyata yang jual hanya reseller dari Banyuwangi. Kami lalu terpikir untuk membuatnya sendiri di rumah,” terang perempuan berusia 35 tahun tersebut sebagaimana dilansir dari Radarsolo, Selasa (3/10/2023).
Keduanya melakukan percobaan untuk membuat jeli ini setiap kali Nur pulang kerja di rumahnya yang berlokasi di Perumahan Bhayangkara, Kelurahan Siswodipuran, Kecamatan Boyolali Kota. Setelah melakukan percobaan, mereka kemudian membagikannya ke teman-teman untuk dimintai saran dan komentar.
Setelah berkali-kali percobaan yang gagal, pada akhirnya mereka menemukan resep terbaik tatkala liburan ke Bali, tepatnya saat membeli degan yang disajikan dengan bentuk kelapa kupas utuh. Mereka juga menemukan cara menjaga kulit kelapa tetap segar dalam waktu lama.
Proses pembuatan degan jelinya sebenarnya nggak sulit, Millens. Pertama-tama, degan yang mereka dapat dari Kebumen dan Magelang itu dikupas dengan alat khusus. Lalu, kulit degan dirapikan dan direndam di dalam air selama 15 menit. Cara ini membuat warna kulit degan nggak berubah. Setelah itu, barulah bagian atas degan dibuka.
Air kelapa muda kemudian ditempatkan di dalam wadah dan dimasak dengan gula serta bubuk jelly sampai masak. Setelah matang, air degan itu dimasukkan kembali ke batuk kelapa dan ditutup. Irisan buah juga dimasukkan ke dalam batok kelapa. Lalu, degan jeli itu dibungkus dan ditempatkan ke dalam lemari pendingin.
“Daya tahan degan jeli ini sampai seminggu,” ungkap Nur.
Kini, setiap hari mereka berdua bisa membuat 50-80 biji degan jeli setiap hari. Olahan kelapa muda itu dipesan banyak tempat, termasuk enam restoran dan kafe yang masing-masing rutin memesan 30-100 biji degan jeli setiap minggu.
Soal harga, degan jeli dibanderol Rp18 ribu sampai Rp20 ribu per biji. Khusus untuk degan jeli dengan tambahan irisan buah, harganya Rp25 ribu per biji.
Menarik usaha degan jeli yang dilakukan pasutri asal Boyolali ini, ya? Kamu sudah pernah mencicipi dessert satu ini belum nih, Millens? (Arie Widodo/E10)