BerandaKulinary
Kamis, 19 Mar 2025 13:27

Wajib Diburu saat 'Takjil War' di Kampung Kuliner Menara Kudus: Intip Ketan

Wajib Diburu saat 'Takjil War' di Kampung Kuliner Menara Kudus: Intip Ketan

Lia memberikan sedikit gula pasir pada proses memasak intip ketan di atas cobek tanah liat selama event Kampung Ramadan Taman Menara Kudus. (Inibaru.id/ Alfia Ainun Nikmah)

Seporsi intip ketan seharga Rp17 ribu yang berisikan lima tangkup menjadi kudapan yang wajib kamu beli saat 'takjil war' di Kampung Kuliner Menara Kudus edisi Ramadan kali ini.

Inibaru.id - Berburu hidangan berbuka atau acap dikenal sebagai "war takjil" selalu menjadi momen unik yang ditunggu-tunggu masyarakat setiap Ramadan, nggak terkecuali saya. Momentum itu juga dimanfaatkan para penjaja makanan untuk menggelar lapak dagangan mereka.

Di Kudus, salah satu tempat yang sering didatangi masyarakat untuk berburu takjil adalah Kampung Kuliner Menara Kudus yang berlokasi di Taman Menara, nggak jauh dari pusat kota. Menyambangi tempat tersebut baru-baru ini, puluhan stand telah menunjukkan aktivitas mereka sejak sekitar pukul 15.00 WIB.

Meski nggak sampai berdesak-desakan, menu takjil di taman yang berlokasi di Jalan Sunan Kudus, Kelurahan Langgardalem, Kecamatan Kota, ini cukup menarik sehingga sering menjadi alternatif masyarakat mencari hidangan berbuka, khususnya mereka yang menyukai kuliner zadul.

Salah satu yang jajanan zadul yang mencuri perhatian saya di tempat itu adalah Intip Ketan. Perlu kamu tahu, kudapan manis ini sudah sangat jarang ditemukan di Kudus, kecuali menjelang dan selama Ramadan. Rasanya manis, dengan bahan dasar beras ketan dan kelapa parut.

Dimasak secara Tradisional

Bu Lia sedang memanaskan kompor untuk kembali melayani pembeli (Alfia Ainun Nikmah)

Yang saya suka dari jajanan berbentuk lingkaran pipih ini adalah proses pembuatannya yang masih memakai peralatan tradisional, yakni cobek tanah liat yang dipanaskan di atas tungku. Cara bikinnya juga sepertinya nggak sulit.

Saat cobek sudah cukup panas, sejumput ketan dan kelapa parut diletakkan di atasnya, lalu "adonan" dibentuk menjadi lingkaran pipih, kemudian diberi taburan gula pasir di atasnya. Api dalam tungku berbahan bakar kayu dan arang itu nantinya akan membuat ketan menjadi kering dan berwarna kecokelatan.

Ketan kering berwarna kecokelatan inilah yang disebut sebagai intip atau kerak. Lia, salah seorang penjual intip ketan mengatakan, cobek tanah liat sengaja dipakai untuk menjaga aroma sedap yang sama dengan sebelum-sebelumnya. Selain itu, ketan juga matang sempurna dan nggak mudah lengket.

"Kami tetap pakai ini (menunjuk pada cobek) untuk menjaga cita rasa khas intip ketan, agar (ciri khas tersebut) tidak hilang," ujarnya.

Aroma Daun Pisang

Intip ketan juga dilapisi daun pisang untuk menjaga cita rasa alami dari cobek tanah liat (Alfia Ainun Nikmah)

Saat menyajikan, intip ketan juga masih mendapatkan sentuhan tradisional melalui keberadaan daun pisang sebagai alas sekaligus pembatas antar-intip. Perlu kamu tahu, intip ketan nggak dijual per satuan, tapi satu porsi yang terdiri atas beberapa intip yang ditumpuk ke atas.

"Alas (sekaligus sekat) intip kami masih tetap pakai daun pisang, tapi pengemasan memakai mika plastik yang lebih praktis dan bisa dibawa ke mana-mana," jelas Lia.

Saat mengantre intip ketan, saya bertemu Dimas Setiawan yang rupanya berasal dari Jepara. Pemuda 24 tahun itu sengaja datang ke Kampung Kuliner Menara Kudus untuk ngabuburit bersama kawannya, lalu menjajal intip ketan sebagai menu berbuka.

"Saya beli seporsi intip ketan berisi lima lapis seharga Rp17 ribu. Sengaja beli untuk menu berbuka. Rasanya legit, tapi ada sensasi gurih, terangnya.

Teman Ngopi Tempo Dulu

Suasana para pedagang yang menjajakan jajanan di kampung Ramadan Menara Kudus (Alfia Ainun Nikmah)

Penjual intip ketan di Kampung Kuliner Menara nggak cuma satu. Selain Lia, ada Laili yang mengaku sudah berjualan selama sembilan tahun. Menurut perempuan berusia 51 tahun itu, intip ketan menjadi salah satu menu kuliner yang perlu dilestarikan di Kudus karena menjadi hidangan favorit Sunan Kudus.

"Intip ketan ini makanan legendaris; menemani Sunan Kudus saat menyebarkan Islam, sebagai teman ngopi. Mbah-mbah dulu juga kalau jagongan (duduk santai bersama) ditemani intip ketan ini bersama kopi," selorohnya. "Karena itulah yang bikin jajanan tradisional ini biasanya orang-orang (yang sudah) tua."

Dengan sensasi rasa yang gurih berpadu manis di mulut, intip ketan sepertinya memang menjadi salah satu hidangan favorit orang-orang Kudus saat berbuka. Hal ini pun diiyakan Laili. Sebagian besar orang yang berkunjung ke Kampung Ramadan Menara umumnya memang mencari kudapan tersebut.

"Intip ketan paling cocok dimakan bareng-bareng sembari bersantai. Kalau sekarang ya pas berbuka puasa," tandasnya.

Memang menggiurkan! Jadi, sangat wajar kalau intip ketan menjadi salah satu menu takjil paling diminati di Kampung Kuliner Menara; apalagi cuma dijual pas Ramadan! Kamu harus coba sih! (Alfia Ainun Nikmah/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Iri dan Dengki, Perasaan Manusiawi yang Harus Dikendalikan

27 Mar 2025

Respons Perubahan Iklim, Ilmuwan Berhasil Hitung Jumlah Pohon di Tiongkok

27 Mar 2025

Memahami Perasaan Robot yang Dikhianati Manusia dalam Film 'Companion'

27 Mar 2025

Roti Jala: Warisan Kuliner yang Mencerminkan Kehidupan Nelayan Melayu

27 Mar 2025

Jelang Lebaran 2025 Harga Mawar Belum Seharum Tahun Lalu, Petani Sumowono: Tetap Alhamdulillah

27 Mar 2025

Lestari Moerdijat: Literasi Masyarakat Meningkat, tapi Masih Perlu Dorongan Lebih

27 Mar 2025

Hitung-Hitung 'Angpao' Lebaran, Berapa Banyak THR Anak dan Keponakan?

28 Mar 2025

Setengah Abad Tahu Campur Pak Min Manjakan Lidah Warga Salatiga

28 Mar 2025

Asal Usul Dewi Sri, Putri Raja Kahyangan yang Diturunkan ke Bumi Menjadi Benih Padi

28 Mar 2025

Cara Menghentikan Notifikasi Pesan WhatsApp dari Nomor Nggak Dikenal

28 Mar 2025

Hindari Ketagihan Gula dengan Tips Berikut Ini!

28 Mar 2025

Cerita Gudang Seng, Lokasi Populer di Wonogiri yang Nggak Masuk Peta Administrasi

28 Mar 2025

Tren Busana Lebaran 2025: Kombinasi Elegan dan Nyaman

29 Mar 2025

AMSI Kecam Ekskalasi Kekerasan terhadap Media dan Jurnalis

29 Mar 2025

Berhubungan dengan Kentongan, Sejarah Nama Kecamatan Tuntang di Semarang

29 Mar 2025

Mengajari Anak Etika Bertamu; Bekal Penting Menjelang Lebaran

29 Mar 2025

Ramadan Tetap Puasa Penuh meski Harus Lakoni Mudik Lebaran

29 Mar 2025

Lebih dari Harum, Aroma Kopi Juga Bermanfaat untuk Kesehatan

29 Mar 2025

Disuguhi Keindahan Sakura, Berikut Jadwal Festival Musim Semi Korea

29 Mar 2025

Fix! Lebaran Jatuh pada Senin, 31 Maret 2025

29 Mar 2025