BerandaKulinary
Jumat, 4 Apr 2019 09:49

Tahok Khas Solo, Kuliner dari Tionghoa yang Kian Langka

Tahok. (Tribunnews)

Gemar menyantap kuliner Tionghoa? Kuliner apa saja yang sudah pernah kamu coba? Hm, kalau belum mencicipi tahok, petualangan kulinermu belum lengkap, lo. Yap, makanan ini memang sudah mulai langka dijumpai. Di mana makanan ini bisa ditemukan?

Inibaru.id – Warga keturunan Tionghoa memberi sumbangsih dalam memperkaya kuliner Indonesia. Menjelang Imlek, pelbagai festival kuliner khas Tionghoa digelar di pelbagai daerah. Sayang, dalam festival-festival ini, nggak semua kuliner bisa dijumpai.

Salah satu kuliner yang langka adalah tahok. Nah, di Solo, kuliner masih bisa kamu temukan, lo.

Tahok berasal dari dua kata yakni tao yang berarti kacang dan hao yang berarti lumat. Sekilas, makanan ini mirip tahu yang dilembutkan.

Bahan utama tahok memang kedelai, Millens. Bedanya, tahok disantap dengan kuah yang terbuat dari gula merah, daun pandan, daun sereh, serta jahe.

https://www.k-i.web.id/wp-content/uploads/2018/09/wedang-tahu-715x350.jpg

"Tahu" dalam versi bubur. (Tribunnews)

Asalkan ada penggiling, mengolah tahok cukup mudah dilakukan. Usai direndam semalaman agar gampang dilumatkan, masukkan kedelai ke dalam penggilingan! Penggiliang ini bentuknya berupa dua batu yang disusun ya.

Kalau sudah halus, rebuslah sari kedelai dan jangan lupa siapkan cetakan! Hm, kebayang kan tekstur lembut makanan ini?

Menilik manfaatnya, tahok dipercaya mampu mencegah kanker prostat pada laki-laki dan menunda menopouse pada perempuan.

Kalau kamu pengin diet, makanan ini juga bisa jadi pilihan yang pas.

Ah, jadi pengin beli tahok nih. Ada yang mau ikut mencari tahok? (IB15/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Kisaran Gaji Ketua RT di Jawa Tengah; Semarang Masih Tertinggi

29 Jan 2025

Ngrancasi, Upaya Petani Mawar di Sumowono Mempersiapkan Panen Raya menjelang Lebaran

29 Jan 2025

Begini Cara Nonton Drakor 'The Trauma Code: Heroes on Call' Sub Indo Termudah

29 Jan 2025

Perihal Imlek yang Selalu Identik dengan Hujan

29 Jan 2025

Indonesia-India Perkuat Kerja Sama Digital, Siap Bersaing di Pasar Global

29 Jan 2025

Mengapa Orang Rela Terjebak Macet Berjam-Jam Demi Liburan?

29 Jan 2025

Satu Abad Rumah Dinas Gubernur Jawa Tengah: Puri Gedeh Semarang

30 Jan 2025

Proyek Mendulang Oksigen di Bulan, Sejauh Mana?

30 Jan 2025

Kontroversi Penggunaan Kecerdasan Buatan di Film 'The Brutalist'

30 Jan 2025

Perayaan Imlek dan Isra Mikraj, Lestari Moerdijat: Cermin Keberagaman yang Makin Kuat

30 Jan 2025

Sampai Kapan Puncak Musim Hujan di Jawa Tengah Berlangsung?

30 Jan 2025

Maraknya Pembunuhan Bermotif Sepele: Mengapa Masyarakat Kian Impulsif?

30 Jan 2025

Kampanye Darurat Gadget, Kampung Budaya Piji Wetan Perkenalkan Dolanan Tradisional

31 Jan 2025

Ranking Kampus Terbaik Dunia versi Webometrics, Undip Peringkat ke-4 Nasional

31 Jan 2025

Gelar Tradisi Kawalu per 1 Februari 2025, Baduy Dalam Ditutup 3 Bulan

31 Jan 2025

Keluarga Marlot Bruggeman, Meninggalkan Belanda demi Pulau Kei Kecil di Maluku

31 Jan 2025

Tiga Kapal Tongkang Kandas di Perairan Tanjung Emas Semarang, Polda Terjunkan Tim Pengawas

31 Jan 2025

Punahnya Tradisi 'Ganti Jeneng Tuwa' di Kalangan Laki-laki Wonogiri

31 Jan 2025

Candi Gunung Wukir, Prasasti Canggal, dan Jejak Sejarah Kerajaan Medang

31 Jan 2025

Coffee Morning, PMI Kota Semarang Simulasikan Cara Menolong Korban Kecelakaan

31 Jan 2025