BerandaKulinary
Sabtu, 24 Jun 2022 13:16

Semangkuk Warisan Kuliner Menyegarkan dari Cilacap Itu Es Pak San Gurih Gandem

Es Pak San Gurih Gandem di Cilacap. (TribunJateng/Pingky Setiyo Anggraeni.)

Ke Cilacap yang dikenal panas suhunya, rasanya ada yang kurang kalau nggak mencoba kuliner legendarisnya, yaitu Es Pak San Gurih Gandem. Warung ini sudah eksis sejak 1957, lo.

Inibaru.id – Sebagaimana wilayah tropis di Indonesia pada umumnya, Cilacap juga dikenal bersuhu udara panas. Apalagi lokasinya berbatasan langsung dengan Samudera Hindia. Oleh karena itulah, di sana pun kamu bisa dengan mudah menemukan penjual minuman segar. Salah satunya adalah Es Pak San Gurih Gandem.

Es Pak San berbeda dari penjual minuman pada umumnya. Berdiri sejak 1957, warung yang kini berlokasi di Jalan May. L Wiratno, Gobog, Tambakreja, Kecamatan Cilacap Selatan ini dianggap legendaris karena bisa bertahan lintas zaman sekaligus tetap digemari generasi terkini.

Memang, pendirinya, Pak San, sudah tutup usia. Tapi, anaknya, Waginah, meneruskan usaha ini dengan tetap menjaga resep aslinya. Kini, 25 tahun sudah dia meracik es campur bagi pelanggannya yang seperti tak bosan terus memesan minuman darinya.

“Saya anak dari Pak San, kebetulan sudah 25 tahun meneruskan usaha ini,” ungkap Waginah, Selasa (17/5/2022).

Lantas, seperti apa sih perbedaan es campur Pak San dari es campur pada umumnya? Kalau menurut cerita Waginah, ayahnya berkali-kali meracik resep es campur hingga akhirnya menemukan resep terbaik yang kemudian dijual hingga sekarang.

Resep ini membuat es campurnya terdiri atas perpaduan manisan buah dan santan kental yang gurih. Ditambah dengan es serut yang segar dan sirop gula yang manis, siapa saja pasti bakal ketagihan begitu kali pertama mencicipinya.

Warung Es Pak San di Cilacap. (Google/Novia Putri)

“Dulu bapak nyari resep sendiri. Semua bahan-bahan pernah diolah. Sampai akhirnya ketemu yang ini. Ada labu siam, kelapa muda, kolang-kaling, pepaya, belimbing, dan salak yang dibikin manisan,” cerita Waginah.

Ada juga alasan lain yang membuat pelanggan terus berdatangan ke warung ini, yaitu harga es campurnya yang terjangkau. Bagaimana nggak, semangkuk es campur segar ini hanya dihargai Rp 14 ribu, lo.

Ada alasan mengapa buah-buahan dalam es campur Pak San harus jadi manisan dulu, bukannya masih berbentuk buah asli. Yang pertama sih agar bisa jadi pembeda dari penjual es-es campur lainnya.

“Di sini isian es yang dimasak harus berubah rasa. Jadi labu siam bukan seperti labu siam. Rasa dari buah harus berubah. Kalau masih ada rasa berarti belum berhasil, bukan Es Pak San,” jelas Waginah.

Yang bikin istimewa, Es Pak San adalah nggak ada bahan tambahan lain seperti susu yang membuatnya jadi semakin manis. Hanya ada sirop dan gula asli demi memastikan kualitas manisnya terjaga.

Kalau kamu tertarik mencicipi Es Pak San Gurih Gandem, nggak perlu khawatir. Pastikan saja datang pada pukul 09.00 WIB sampai 17.00 WIB, ya? Dijamin segar kok diminum di siang hari yang panas. (Tri/IB09/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024