BerandaKulinary
Minggu, 17 Mei 2025 09:26

Sarapan Komplet tapi Murah di Lentog Tanjung Pak Temu Kudus

Ilustrasi: Lentog Tanjung Pak Temu. (Kampungkaleng)

Lentog Tanjung Pak Temu buka dari pukul 06.00-11.00 WIB sehingga cocok disambangi bagi kamu yang pengin sarapan yang murah tapi memuaskan.

Inibaru.id – Ngekos saat menempuh pendidikan di Kabupaten Kudus bikin Agung Setyo jadi mengenal berbagai kuliner enak dan murah di kota yang berjarak sekitar 70-an kilometer dari Kota Semarang tersebut.

Tiap punya waktu luang, dia memang selalu menyempatkan diri berburu kuliner. Kuncinya adalah dua hal, yakni murah dan enak.

Nah, nggak jauh dari kampus tempatnya menempuh keilmuan di bidang kesehatan, ada satu tempat makan yang sering banget dia sambangi. Namanya adalah Lentog Tanjung Pak Temu.

Agung awalnya bukanlah penggemar lentog, kuliner khas Kudus berupa lontong dengan lodeh tahu dan nangka muda. Karena banyak ditemukan di daerah Tanjung, jadilah makanan bercita rasa gurih-manis dengan sensasi pedas dan aroma jinten yang cukup kuat dinamai lentog tanjung.

Sebagai pendatang asal Grobogan, Agung memang nggak familiar dengan menu kuliner ini karena jarang ditemukan di daerah asalnya. Namun, pandangan itu berubah setelah dia mencicipinya untuk kalo pertama. Lidah dan perutnya mengafirmasi; isi dompetnya pun setali tiga uang.

“Awalnya saya pikir bakal mirip seperti kuliner dengan bahan lontong dan sayur pada umumnya. Tapi, begitu mencicipinya sendiri, ternyata rasanya beda. Lebih nikmat dari perkiraan dan langsung cocok. Sampai sekarang jadi sering memilihnya untuk menu sarapan,” ucap Agung pada Jumat (16/5/2025).

Buat kamu yang nggak tahu, lentog tanjung terdiri atas potongan lontong yang disiram lodeh nangka muda serta lodeh tahu. Yang bikin rasa dari kuliner ini menarik adalah kombinasi dari kuah kedua lodeh tersebut. Umumnya, lentog tanjung disajikan di atas piring yang sudah diberi alas daun pisang.

Yang bikin rasanya jadi semakin istimewa adalah adanya taburan bawang goreng. O ya, biar tambah nikmat, penjual lentog tanjung biasanya menyediakan telur puyuh bacem sebagai lauk pendamping. Kalau pengin tambahan sensasi pedas, juga ada sambal merah.

Warung Lentog Tanjung Pak Temu yang sederhana di Kudus. (Google Street View)

Nama tanjung dari penganan ini berasal dari desa tempat kuliner ini tercipta, yaitu Desa Tanjungkarang yang ada di Kecamatan Jati. Dulu, banyak penjual lentog tanjung yang berdagang keliling dengan pikulan, Millens.

Zaman berganti, kini kebanyakan penjual lentog tanjung nggak lagi berkeliling, tapi mukim dan membuka warung seperti Lentog Tanjung Pak Temu yang jadi langganan Agung.

Layaknya penjual kuliner ini pada umumnya, warung yang berlokasi di Jalan Suryo Kusumo Nomor 1, Pendem Wetan, Desa Jepang, Kecamatan Mejobo tersebut juga buka pada jam sarapan pagi.

“Buka pukul 06.00 sampai 11.00 WIB. Saya sih biasanya datang nggak lama setelah warungnya buka. Selain makan lentog, saya nggak lupa mencicipi telur puyuhnya, kerupuk, dan teh hangat. Nikmat banget itu,” ceritanya.

Soal harga, lentog tanjung juga nggak mahal kok, Millens. Kalau tanpa lauk tambahan, sekitar Rp6 ribuan, tapi jika ditambah telur puyuh, suwiran daging ayam dan lain-lain, ada biaya tambahan yang masih terbilang ramah di kantong.

Hm, murah dan komplet ya? Jadi makin penasaran dengan rasa Lentog Tanjung Pak Temu yang pasti mantap disantap untuk sarapan, nih! Yuk kapan kita wisata kuliner ini di Kudus, Millens? (Arie Widodo/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Rampcheck DJKA Rampung, KAI Daop 4 Semarang Pastikan Layanan Aman dan Nyaman Jelang Nataru

4 Des 2025

SAMAN; Tombol Baru Pemerintah untuk Menghapus Konten, Efektif atau Berbahaya?

4 Des 2025

Ketua DPRD Jateng Sumanto Resmikan Jalan Desa Gantiwarno, Warga Rasakan Perubahan Nyata

4 Des 2025

Cara Bikin YouTube Recap, YouTube Music Recap, dan Spotify Wrapped 2025

5 Des 2025

Data FPEM FEB UI Ungkap Ribuan Lulusan S1 Putus Asa Mencari Kerja

5 Des 2025

Terpanjang dan Terdalam; Terowongan Bawah Laut Rogfast di Nowegia

5 Des 2025

Jaga Buah Hati; Potensi Cuaca Ekstrem Masih Mengintai hingga Awal 2026!

5 Des 2025

Gajah Punah, Ekosistem Runtuh

5 Des 2025

Bantuan Jateng Tiba di Sumbar Setelah 105 Jam di Darat

5 Des 2025

Warung Londo Warsoe Solo, Tempat Makan Bergaya Barat yang Digemari Warga Lokal

6 Des 2025

Forda Jateng 2025 di Solo, Target Kormi Semarang: Juara Umum Lagi!

6 Des 2025

Yang Perlu Diperhatikan Saat Mobil Akan Melintas Genangan Banjir

6 Des 2025

Tiba-Tiba Badminton; Upaya Cari Keringat di Tengah Deadline yang Ketat

6 Des 2025

Opak Angin, Cemilan Legendaris Solo Khas Malam 1 Suro!

6 Des 2025

Raffi Ahmad 'Spill' Hasil Pertemuan dengan Ahmad Luthfi, Ada Apa?

6 Des 2025

Uniknya Makam Mbah Lancing di Kebumen, Pusaranya Ditumpuk Ratusan Kain Batik

7 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: