BerandaKulinary
Minggu, 17 Mar 2018 06:12

Sambal Tumpang Boyolali, Tempe Semangitnya Menggoda Lidahmu

Sambal Tumpang Khas Boyolali (majalahkartini.co.id)

Namanya sambal tumpang. Tapi ini bukan sambal seperti yang kamu kenal. Bahan dasarnya adalah tempe semangit alias tempe yang sudah mengalami fermentasi. Tempe berfermentasi itu hancur bersama kuahnya yang spicy. Penasaran?

Inibaru.id – Sobat Millens yang tinggal di daerah Boyolali, Jawa Tengah, dan sekitarnya, tentu nggak asing dengan penganan sambal tumpang. Merupakan kuliner tradisional khas Boyolali warisan nenek moyang, sambal tumpang mempunyai banyak penggemar. Walaupun namanya sambal tapi pada dasarnya bukanlah sambal. Karena cabai pada sambal tumpang nggak ditumbuk selayaknya membuat sambal.

Mengutip lihat.co.id (6/9/2016), keunikan sambal tumpang Boyolali tersebut nggak hanya dari bentuk tampilan fisiknya saja, tapi juga isinya. Disebut juga sambal lethok, bahan utamanya adalah tempe yang dibungkus daun jati. Namun, berbeda dengan kebanyakan sambal tumpang yang menggunakan tempe waras atau tempe biasa, sambal tumpang Boyolali menggunakan tempe semangit atau kadang perpaduan antara tempe semangit dengan tempe waras. Tempe semangit adalah tempe yang telah mengalami proses fermentasi tapi nggak sampai membusuk.

Nah, tempe semangit inilah yang menciptakan aroma maupun rasa yang spesifik dari sambal tumpang.  Selain itu, kondisi tempe yang dipakai juga menentukan rasa khas dan lezatnya sambal tumpang. Karena itu para penjual sambal tumpang hanya memilih tempe yang berkualitas dan memiliki rasa yang khas.

Menggunakan santan, tempe semangit tersebut diberi bumbu lombok, kencur, serai, daun salam, daun jeruk, bawang merah, dan bawang putih. Kuah sambal inilah yang membuat rasa kuliner khas Boyolali begitu gurih bercampur pedas pada nasi tumpang. Sebagai pelengkap, biasanya dalam sambal tumpang akan ditambahi tahu kulit sebagai lauknya.

Baca juga:
Soto Kemiri Pati, Gurih dan Segar
Sagon, Makanan Gurih Manis Khas Wonosobo

Oya, berbeda dengan sambal tumpang dari Salatiga atau Solo, yang dari Kota Susu ini nggak memakai bahan-bahan dasar hewani seperti tetelan, daging, koyor, krecek, atau lainnya. Penampilannya juga nggak berminyak karena saat bumbu dimasak dengan cara digoreng dan cukup direbus.

Kenapa disebut sambal tumpang? Pemberian nama kuliner ini berasal dari cara memberi sambal tumpang yaitu dengan memadukan nasi dengan aneka sayuran rebus seperti daun kol dan daun pepaya, kecambah, daun adas, daun singkong, atau kenikir. Lalu, nasi dan sayuran rebus tersebut disiram kuah sambal tumpang di atasnya. Memberi sambal yang numpang inilah yang membuatnya disebut sambal tumpang.

Untuk cara penyajiannya, tiap warung berbeda-beda. Ada yang memakai selembar daun pisang yang dibuat mirip mangkuk atau dipincuk, ada juga yang menyajikan sambal tumpang di atas piring rotan yang dialasi oleh selembar daun pisang. Selain itu ada pula yang penyajiannya hanya memakai piring biasa saja. Ada juga nasi sambal tumpang yang sudah dibungkus sehingga siap dibawa oleh pembeli.  Namun akan lebih nikmat kalau saat makan ditemani segelas susu sapi segar yang menjadi ikon Kabupaten Boyolali.

Nah, kalau kamu ingin menikmati sambal tumpang, banyak warung di Boyolali yang menjual sambal tumpang. Biasanya para penjual sambal tumpang ini berjualan mulai pukul 05.00-09.00 WIB. Ya, pasalnya sambal tumpang ini menjadi menu sarapan favorit masyarakat Boyolali. Ini lantaran sambal tumpang terasa ringan di perut dan cukup memberi asupan energi untuk segala aktivitas. Tapi pada malam hari kamu juga bisa mendapatkannya, meski penjualnya nggak sebanyak saat pagi.

Baca juga:
Mangut Yu Mur Bikin Manggut-Manggut
Sashimi Ternate? Seng Ada Lawan...

Selain cita rasa yang unik, harga dari sambal tumpang ini juga sangat terjangkau karena bahan-bahan yang digunakan juga nggak sulit dan mahal. Buat kamu yang ingin mencoba sambal ini, kamu tidak perlu merogoh kocek yang banyak. Cukup dengan Rp 10 ribu saja, kamu sudah bisa menikmati sambal tumpang lezat. Murah bukan? 

Jadi, kalau kamu berkunjung ke Boyolali, jangan lewatkan untuk mencicipi kuliner sambal tumpang. Perjalananmu ke Boyolali akan terasa hambar kalau nggak mencoba sambal tumpang ini. (ALE/SA)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: