BerandaKulinary
Kamis, 25 Mei 2022 16:01

Nikmatnya Sensasi Mencicipi Mi Pentil Khas Bantul

Mi pentil khas Bantul. (Instagram/@hermawan_wardoyo)

Kalau mampir ke Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, coba deh mampir ke pasar-pasar tradisionalnya. Soalnya, di sana banyak kuliner khas Bantul yang istimewa. Salah satunya adalah mi pentil.

Inibaru.id – Kalau mampir ke Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, jangan lupa untuk mencicipi kuliner khasnya. Salah satunya adalah mi pentil. Eits, meski pada namanya ada embel-embel pentil, mi ini nggak terkait sama sekali dengan karet, kok.

Lantas, mengapa namanya jadi mi pentil? Hal ini disebabkan oleh tekstur mi ini yang cenderung kenyal dan lebih panjang dari mi pada umumnya. Mi ini juga bisa mulur layaknya pentil ban sepeda zaman dahulu. Selain mi pentil, terkadang kamu juga bisa menemukan penganan ini disebut dengan mi oyol.

Mi ini bisa kamu temukan di pasar-pasar tradisional di Bantul seperti Pasar Imogiri, Pasar Barongan, atau Pasar Pundong. Terkadang, kamu juga bisa menemukannya di pasar-pasar di Kota Yogyakarta yang letaknya nggak jauh dari Bantul seperti Pasar Kotagede.

Kalau kamu mampir ke Pasar Imogiri saat pagi misalnya, bisa bertemu dengan salah satu penjual mi pentil bernama Mijem yang ada di Blok E. Dia sudah menjualnya sejak 1978, lo. Seporsi mi pentil goreng dengan tambahan sayuran layaknya wortel, kobis, serta daun bawang dijual dengan harga Rp 2.000. Kalau mau membelinya dalam jumlah banyak seperti setengah kilogram, hanya perlu membayarnya Rp 12 ribu.

O ya, mi pentil goreng biasanya disajikan dengan alas daun jati dan diolah dengan cabai rawit, garam, dan gula. Kamu bisa mengonsumsinya dengan lauk tempe dan sambal. Menariknya, ada juga varian lain dari mi pentil yang dijadikan mi rebus. Kalau yang ini bisa kamu temui di Pasar Pundong dan dikenal dengan sebutan miedes karena dimasak pedes.

Dibuat dengan Cara Diinjak-Injak

Mi pentil bisa ditemukan di pasar-pasar tradisional Bantul dan Kota Yogyakarta. (FB/Pesona Imogiri/@imandiwahyudi)

Mi pentil dengan warna putih dan kuning ini terbuat dari bahan tepung tapioka atau yang dikenal sebagai aci. Ada pedagang yang membuatnya sendiri pada sore hari agar bisa dijual pada pagi keesokan harinya. Tapi, ada juga pedagang yang membelinya langsung ke pembuat mi pentil.

Salah satu pembuatnya adalah Jamilatun, warga Nangsri, Srihardono, Kecamatan Pundong. Dia mengaku sudah lama memproduksi mi ini untuk dipasok ke sejumlah pedagang di pasar-pasar tradisional di sekitar Bantul.

Proses pembuatannya cukup nggak biasa, Millens. Tepung tapioka yang sudah direbus harus diinjak-injak dulu dengan kaki agar kalis sebelum kemudian dimasukkan ke mesin giling dan dibentuk menjadi potongan mi.

“Bagi sebagian warga, proses membuat mi yang diinjak-injak kaki adalah menjijikkan. Namun, inti dari kekenyalan mi ditentukan dari proses ini. Lagipula, kami juga memperhatikan kebersihan mi, yakni dengan melapisi plastik saat menginjaknya,” jelas Jamilatun, 24 Juli 2016.

Usai dijadikan potongan-potongan mi, ternyata mi ini masih harus dicuci dulu dengan air yang bersih. Barulah setelah itu dicampur dengan bumbu dan kemudian siap untuk dibeli oleh para pedagang mi pentil.

Hm, tertarik untuk mencicipi kuliner khas Bantul yang satu ini, Millens? (Krj, Det, Pik/IB09/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: