BerandaKulinary
Senin, 2 Okt 2022 17:05

Mengenal Putu Mayang, Kue Manis Berbentuk Mi dari Tanah Betawi

Putu mayang diguyur kuah santan merupakan makanan khas dari Betawi. (Selerasa)

Betawi mempunyai makanan khas yang rasanya manis berbentuk mi. Makanan itu juga banyak dijual di pasar tradisional di Jawa Tengah. Namanya kue putu mayang.

Inibaru.id - Ada banyak olahan makanan yang terbuat dari tepung beras, salah satunya adalah putu mayang. Kue manis ini berbentuk seperti mi yang berwarna-warni. Biasanya jajanan kenyal ini dijual bersamaan dengan jajan pasar seperti cenil, lopis, dan gethuk. Putu mayang dan jajan pasar lainnya itu dibubuhi kelapa parut dan gula merah kental.

Namun, kamu juga pasti pernah menjumpai kue putu mayang dengan versi yang sedikit berbeda. Disajikan di dalam mangkok kecil, putu mayang yang menarik karena warnanya itu diguyur dengan saus encer berwarna coklat. Saus itu terbuat dari campuran santan, daun pandan dan gula merah.

Baik disajikan dengan kelapa parut atau dengan saus gula merah, putu mayang tetaplah makanan tradisional yang lezat dan legit.

Kudapan Asal Betawi

kata "mayang" berarti sesuatu yang berombak dan bergulung-gulung, seperti halnya kue putu mayang. (Masakan-rumahan)

Meski banyak kita jumpai di Jawa Tengah, putu mayang merupakan kudapan yang berasal dari Betawi. Sejarawan Betawi Yahya Andi Saputra meyakini kue ini berkaitan erat dengan cerita-cerita rakyat dari tanah Betawi, salah satunya cerita Jampang-Mayangsari.

Yahya menjelaskan, cerita tersebut berkisah tentang perempuan yang bernama Mayangsari, sosok yang menjadi rebutan. Bang Jambang, seorang pendekar Betawi, dengan kekuatan dan keberanian yang dipunya berusaha mendapatkan perempuan pujaannya itu.

“Penamaan kue putu mayang berkaitan dengan cerita Jampang-Mayangsari. Mayang itu berarti sesuatu yang bergelombang dan indah. Seperti kue putu mayang yang berombak, bergulung-gulung seperti mi,” jelas penulis buku Kuliner Khas Betawi itu.

Pengaruh dari India dan Tionghoa

Putu mayam, makanan dari India yang mirip putu mayang. (tasteatlas)

Sebenarnya, putu mayang nggak sepenuhnya kuliner asli dari Betawi. Ada yang bilang keberadaannya dipengaruhi oleh kue putu mayam asal India Selatan. Bentuk dari putu mayam juga bergulung-gulung seperti mi namun jalinannya lebih tipis. Jika putu mayang beragam warna, putu mayam cuma berwarna putih.

Nggak hanya India, ada juga sumber yang mengatakan putu mayang mendapat pengaruh dari kuliner Tionghoa karena bentuknya yang seperti mi.

Pengaruh kuliner India dan Tionghoa pada jajanan Betawi seperti putu mayang memang masuk akal. Pasalnya waktu itu Batavia terkenal sebagai tempat pertukaran banyak budaya dari berbagai bangsa. Posisi Batavia di masa lalu adalah pelabuhan dan pusat perdagangan.

“Ketika orang yang datang ke Batavia sudah semakin akrab dan sudah menjadi satu kesatuan dengan masyarakat, maka akhirnya saling mempengaruhi,” papar Yahya.

Dalam tradisi masyarakat Betawi, kue ini adalah makanan khas Bulan Ramadan. Putu mayang yang manis ini biasa dihidangkan sebagai makanan berbuka puasa atau camilan setelah pulang sholat tarawih. Itu karena kebiasaan orang Betawi untuk nggak mengonsumsi makanan berat setelah seharian puasa. Kue padat dan manis seperti putu mayang sangat pas untuk mengganti energi yang hilang.

Kalau putu mayang di tempatmu, apakah juga sebagai salah satu menu takjil, Millens? (Kom,Keb/IB20/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: