BerandaKulinary
Minggu, 1 Nov 2025 11:01

Manisnya Cerita Sejarah Getuk Trio Khas Magelang, Eksis Sejak 1950-an!

Sebelum dikenal sebagai Getuk Trio, getuk ini awalnya dikenal dengan sebutan getuk wungkal. (Magelangekspres)

Getuk Trio muncul dari upaya sepasang suami istri yang pengin menaikkan derajat getuk wungkal yang saat itu digemari warga Magelang.

Inibaru.id – Kalau berkunjung ke Magelang, rasanya belum lengkap kalau belum mencicipi sepotong Getuk Trio. Kudapan berwarna putih, coklat, dan merah muda ini bukan sekadar camilan biasa. Di balik tampilannya yang sederhana, ada kisah panjang tentang ketekunan keluarga dalam menjaga cita rasa tradisi sejak lebih dari enam dekade lalu.

Getuk Trio lahir pada tahun 1958 dari tangan pasangan Indra Samadhana dan Setiawati. Dari dapur kecil di sudut Magelang, mereka ingin mengangkat martabat getuk yang saat itu dikenal sebagai makanan rakyat desa, terutama di kawasan Candimulyo. Getuk pada masa itu disebut getuk wungkal, berwarna gelap dan bertekstur agak kasar. Biasanya disantap petani atau pedagang pasar sebelum mulai bekerja.

Dari situ muncul ide sederhana: bagaimana kalau getuk dibuat lebih lembut dan menarik agar bisa disukai semua kalangan? Dengan latar belakang sebagai pembuat alat pertanian, Indra pun merancang mesin penghalus singkong buatan sendiri untuk menggantikan cara tumbuk tradisional. Siapa sangka, inovasi itu jadi awal dari perjalanan panjang Getuk Trio.

Seiring waktu, keluarga Indra menambahkan sentuhan khas berupa tiga warna. Putih melambangkan rasa asli singkong, coklat dari bubuk kakao, dan merah muda dari sirup frambos. Warna-warna itu kemudian menjadi identitas yang melekat kuat sampai sekarang.

Nama “Getuk Trio” baru muncul setelah tahun 1960. Sebelumnya, getuk buatan keluarga Indra sempat dikenal sebagai Getuk Sirikit, karena pernah disajikan untuk Ratu Sirikit dari Thailand saat berkunjung ke Akademi Militer (Akmil) Magelang.

“Ratu Sirikit suka banget sama getuk buatan ayah,” kenang Herry Wiyanto (66), penerus generasi kedua sebagaimana dinukil dari Suaramerdeka, Selasa (28/10/2025). “Tapi karena merasa kurang pantas pakai nama orang, akhirnya diganti jadi Getuk Trio.”

Lokasi penjualan Getuk Trio di Magelang. (Kompasiana/Yustisia Kristiana)

Kata “Trio” sendiri punya makna ganda: melambangkan tiga anak dalam keluarga, tiga warna pada getuk, sekaligus nama toko kelontong keluarga, Toko Trio. Sejak itulah merek ini resmi digunakan dan dikenal luas sebagai pelopor getuk kemasan di Magelang.

Salah satu rahasia cita rasa Getuk Trio ada pada bahan bakunya. Singkong yang dipakai berasal dari jenis kinanti, ditanam di tanah lempung berpasir kawasan Candimulyo. Menurut Herry, singkong dari daerah itu menghasilkan tekstur yang lebih lembut dan rasa yang pas di lidah. Semua produk dibuat tanpa bahan pengawet dan hanya bisa bertahan tiga sampai lima hari saja. “Makanya kami produksi setiap hari, biar selalu fresh,” tuturnya.

Kini, usaha keluarga itu sudah diteruskan ke generasi ketiga. Dua anak Herry ikut terlibat, satu di bagian produksi, satu lagi mengurus pemasaran. Meski zaman terus berubah, semangat mereka tetap sama seperti dulu, yakni menjaga agar getuk tetap hidup di tengah modernitas.

“Getuk ini bukan cuma makanan, tapi identitas Magelang,” ujar Herry menutup percakapan.

Keren banget ya sejarah Getuk Trio Khas Magelang ini. Omong-omong, kamu sudah pernah mencobanya belum nih, Gez? (Arie Widodo/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: