Inibaru.id – Kalau mampir ke Surabaya, tentu akan sayang jika sampai nggak mencicipi rujak cingur. Penganan ini kan memang salah satu kuliner khas Kota Pahlawan. Selain rasanya yang enak, ada cerita unik terkait dengan penganan ini, lo.
Rujak cingur beda dengan rujak-rujak pada umumnya yang dibuat dari aneka buah-buahan. Rujak cingur memiliki bahan khas, yaitu irisan mulut atau moncong sapi yang disebut ‘cingur’ dalam Bahasa Jawa. Irisan cingur ini sudah direbus cukup lama sehingga empuk dan nikmat untuk dikonsumsi.
Balik lagi soal cerita unik terkait rujak cingur. Ada yang menyebut makanan ini berasal dari negeri yang jauh di Afrika, tepatnya Mesir. Konon, makanan ini ditemukan saat salah seorang Raja Firaun, Hanyokrowati menggelar sayembara bagi warga Mesir untuk membuat makanan baru yang enak.
Dalam cerita tersebut, disebutkan bahwa seorang warga Mesir bernama Abdul Rozak mampu membuat makanan unik dari cingur unta. Olahan inilah yang disukai sang raja. Dia pun diberi hadiah kapal. Kapal ini kemudian dipakai Abdul Rozak berkelana sampai ke Surabaya.
Di tempat baru inilah dia memperkenalkan rujak cingur ke warga lokal. Bahkan, ada yang menyebut rujak berasal dari namanya, yaitu ‘Rozak’.
Cerita Guyonan
Ceritanya terkesan meyakinkan, ya Millens. Untungnya, warga Surabaya tahu kalau cerita ini hanyalah kisah bohongan saja. Hal ini juga dibenarkan oleh pemilik akun penggila kuliner di Twitter @makanmasak, Henry.
“Ya itu memang guyonan. Bagaimana mungkin rujak yang khas Indonesia itu dari Mesir. Orang Surabaya sudah tahu lah nggak begitu ceritanya,” terang Henry sebagaimana dilansir dari Detik, Selasa (6/4/2021).
Sejarah Rujak Cingur
Henry kemudian menjelaskan tentang sejarah asli dari rujak cingur. Menurutnya, penganan ini adalah hasil dari kombinasi budaya empat kelompok masyarakat yang ada di Surabaya, yaitu Jawa, Madura, Arab, dan Tionghoa. Tapi, penganan ini nggak hanya hadir di Kota Bonek. Nyatanya, banyak warga yang tinggal wilayah di sepanjang aliran Sungai Brantas juga mengenalnya.
“Ada tiga bahan utama yang wajib ada dalam rujak cingur, yaitu cingur, petis, dan pisang batu,” ungkapnya.
Henry melanjutkan, rujak sudah dikenal masyarakat Jawa semenjak masa Kerajaan Mataram. Tapi, dulu bumbu rujak buah hanyalah berupa sambal dan garam. Nah, masyarakat Surabaya memodifikasi bumbu utamanya dengan gula merah dan petis.
Jadi, kalau ada cerita bahwa rujak cingur aslinya dari Mesir, itu cuma bohongan ya, Millens. Yang benar, rujak cingur itu makanan khas Surabaya! (Arie Widodo/E10)