BerandaKulinary
Minggu, 4 Jun 2022 13:00

Kue Terang Bulan Zadul, Jajanan Penuh Nostalgia di Masa Sekolah

Kue terang bulan zadul yang sering dijual di depan sekolah. (YouTube/Beta TV)

Kamu pasti pernah deh setidaknya mencicipi kue terang bulan zadul ini. Soalnya, penjualnya sering mangkal di depan sekolah. Sayangnya, kini cukup sulit mencarinya karena jumlah penjualnya juga semakin sedikit.

Inibaru.id – Kamu pasti pernah makan kue zaman dahulu (zadul) ini. Namanya kue terang bulan, tapi beda dengan kue terang bulan yang dikenal sebagai martabak manis, kue bandung, apam balik, atau sebutan lainnya. Yang pasti, penjual kue ini bisa ditemui di dekat sekolah layaknya SD atau SMP dengan memakai sepeda kayuh.

Kue ini biasanya hanya memiliki isian gula halus dan meses atau kental manis. Terkadang juga diberi tambahan selai. Ukurannya jelas lebih kecil dan lebih tipis dari martabak manis. Seringkali, penjualnya sudah menyiapkan lembaran-lembaran kue ini di dalam sebuah kotak kaca. Begitu kamu memesannya, kue ini akan diberi taburan, dilipat, dan kemudian digunting sebelum dimasukkan ke dalam plastik dalam potongan kecil-kecil.

Jumlah penjualnya memang nggak sebanyak dulu. Maklum, perkembangan zaman dan kemunculan jajanan-jajanan yang lebih modern membuat kue terang bulan zadul ini nggak semenarik pada tahun 1990-an. Tapi, kalau kamu sedang pengin bernostalgia menikmati masa-masa sekolah dengan mencicipi kue ini, bisa kok datang di Alun-Alun Kidul (Alkid) Kota Yogyakarta.

Salah seorang penjualnya adalah Halimin. Laki-laki berusia 60 tahun ini berasal dari Keparakan, Kemantren Mergangsang, Kota Yogyakarta. Sudah bertahun-tahun dia berjualan kue terang bulan zadul. Dia menjual terang bulan dengan topping gula halus dan cokelat meses, Millens.

Halimin, penjual kue terang bulan zadul di Alun-Alun Kidul Yogyakarta. (warta.jogjakota.go.id)

“Kalau dulu, taburannya cuma gula halus dan butiran cokelat. Kali ini rasanya saya tambah dengan susu cokelat kental,” ceritanya, Januari 2022.

Dia pun sering mendapatkan curhat dari para pembelinya yang semakin sulit mencari kue terang bulan zadul, khususnya di sekitar Alun-Alun Kidul.

“Dulu banyak yang jualan di sini, tapi sekarang sudah jarang. Sebenarnya masih ada beberapa tapi di depan sekolah dasar,” ungkapnya.

Setiap harinya, Halimin bisa menjual sampai 80 porsi kue terang bulan. Kalau sedang musim liburan dan cuacanya sedang cerah, dia bahkan bisa menjual sampai 150 potong. Tapi, kalau sedang musim hujan, dagangannya kurang laku.

Oh ya, soal harga, kue terang bulan ini cukup murah, kok. Laki-laki yang memiliki dua anak ini mengaku hanya menjualnya dengan banderol Rp 6 ribu saja untuk setiap porsi. Jauh lebih murah dari martabak manis, ya?

Kalau di tempatmu, masih mudah nggak mencari kue terang bulan zadul ini, Millens? (Bac/IB09/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024