BerandaKulinary
Rabu, 30 Agu 2022 18:18

Kecap Lele, Populer karena Promosi Mulut ke Mulut

Kecap Lele, populer dari promosi mulut ke mulut para konsumen setianya. (Patinews)

Meski diproduksi di Pati, Jawa Tengah dengan industri skala rumah tangga, kecap Lele sangat populer di kawasan Pantura. Seenak apa kecap yang satu ini, ya?

Inibaru.id – Sejumlah daerah di Pantai Utara (Pantura) memiliki kecap khasnya masing-masing, nggak terkecuali Kabupaten Pati. Di Kota Kacang ini ada kecap dengan jenama Ikan Lele dengan gambar ikan lele di kemasannya.

Dikemas sederhana dalam kantong plastik dan botol kaca, kecap yang lebih populer disebut Kecap Lele ini menjadi favorit banyak orang dan warung makan. Ya, pedagang bakso, siomay, soto, nasi goreng, tahu gimbal banyak yang mempercayakan rasa manis kecap dari lezatnya Kecap Lele.

Kenapa kecap satu ini menjadi idola sebagian orang ya? Menurut penggemar setianya, Kecap Lele ini memiliki rasa yang lebih manis dan tekstur yang lebih kental ketimbang kecap lain.

Tapi, tahukah kamu jika pemasaran kecap ini cukup sederhana, yaitu mengandalkan promosi mulut ke mulut? Artinya, pembeli biasanya datang karena rekomendasi dari kenalannya yang telah membuktikan lezatnya kecap ini.

Budi Santoso, pengelola Kecap Lele yang merupakan generasi kedua dari pendiri pabrik kecap Lele membenarkan hal tersebut.

“Penjualan kami hanya dari mulut ke mulut saja. Misalnya ada orang yang berkunjung atau saat mudik Lebaran ke Pati pasti mencari oleh-olehnya Kecap Lele ini,” ungkapnya sebagaimana dilansir dari SWA, (8/7/2016).

Tanpa Pengawet dan Pengental

Pabrik Kecap Lele di Pati masih termasuk industri rumah tangga. (Facebook/Kecap Lele)

Soal rasa, Kecap Lele nggak diragukan lagi. Tapi ada satu lagi alasan kenapa orang-orang nggak mau beralih, bahkan mempromosikan secara gratis kecap ini. Bahan-bahan yang digunakan produk kecap ini masih alami. Itulah daya pikatnya, Millens.

Menurut Budi, dalam kecapnya nggak ada bahan pengawet ataupun bahan pengental. Untuk membuat kecap bisa awet, dirinya hanya memakai gula dan garam sebagai pengawet alaminya.

“Dari dua bahan itu saja, kecap kami mampu bertahan sampai dua tahun,” ucap Budi di pabrik Kecap Lele yang ada di Jalan Pati-Juwana Kilometer 3, Desa Sarirejo, Kecamatan Pati.

Jenama kecap ini memang sudah dikenal dimana-mana. Namun, industri Kecap Lele masih tergolong industri rumah tangga lo, Millens. Tiap bulannya Budi mengaku memproduksi sebanyak 50 ton kecap.

Sebagian besar hasil produksinya disebar di sekitar wilayah Pati. Tapi, ada juga pembeli skala besar yang mau memasarkannya lebih jauh seperti ke wilayah Kota Semarang, daerah-daerah lain di Jawa Tengah, serta sejumlah wilayah di Sumatra seperti Bengkulu dan Sumatra Selatan.

Harga Kecap Lele tergolong murah dibandingkan dengan kecap-kecap lain yang ada di pasaran. Kemasannya juga cukup sederhana dengan berbagai ukuran. Tapi, berkat kesederhanaan ini pula, Kecap Lele terus jadi buruan masyarakat.

“Kita terus menjaga kualitas kecap. Alih-alih memproduksi banyak tapi hasilnya jadi kurang enak, kami memilih produksi sedikit saja. Asalkan produk yang dinikmati konsumen tetap memuaskan,” pungkas Budi.

Yap, Kecap Lele yang sudah eksis sejak 1954 ini memang dikenal punya rasa yang mantap sehingga cocok untuk dijadikan bahan memasak atau cocolan camilan. Omong-omong, di dapur rumah kamu, apakah juga tersedia Kecap Lele, Millens? (Arie Widodo/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: