Inibaru.id - Banyak daerah di Nusantara yang memiliki kuliner khas berupa soto. Tentu saja soto dari daerah satu dengan lainnya nggak persis. Meski sama-sama berkuah, jika kamu amati, setiap daerah mempunyai konten soto yang unik dari daerah lainnya, kan?
Kali ini kita akan mengulas tentang soto tauco atau sering disebut tauto. Soto satu ini merupakan makanan khas dari Pekalongan dan sekitarnya. Apa yang menjadikan tauto ini lain daripada lainnya?
Seperti namanya, soto tauco nggak pernah meninggalkan bahan wajibnya yaitu tauco. Sebagai informasi, tauco merupakan bumbu makanan yang terbuat dari kedelai rebus yang difermentasi. Bahan yang biasa digunakan untuk menyempurnakan rasa tumisan, sambal, bahkan soto ini memiliki rasa umami yang khas, asin, asam, dan segar.
Lalu, kenapa tauto ini bisa lekat dengan masyarakat Pekalongan? Itu lantaran pada zaman dahulu Pekalongan menjadi tempat bermukimnya banyak etnis, termasuk mereka yang dari India dan Tiongkok.
Nah, tauto ini konon merupakan perpaduan kuliner khas India dan Tiongkok, sehingga memiliki ciri unik dibanding sajian soto pada umumnya. Karena sehari-hari hidup berdampingan dengan mereka, maka warga asli Pekalongan akrab dengan tauto.
Kamu yang sudah pernah makan soto tauco pasti tahu bahwa soto khas Pekalongan itu senggaknya terdiri atas bihun dan tauto. Dikutip dari buku Pekalongan yang Tak Terlupakan (2013) karya Moch Dirhamsyah, bumbu tauto yang digunakan mendapat pengaruh dari budaya India. Sementara penggunaan bihun atau soun merupakan tradisi makanan Tiongkok.
Warung Soto H. Kunawi
Kuliner warisan yang menjadi kebanggaan masyarakat Pekalongan dan sekitarnya ini masih selalu memiliki penggemar setia. Di Kota Batik itu, kamu akan dengan mudah menemukan warung soto tauco berskala kecil sampai besar dan terkenal.
Nah, kamu yang belum pernah mencicipi tapi pengin banget mencoba kenikmatan tauto bisa mendatangi warung soto H Kunawi yang ada di Jalan Teratai, Gang 5, Kelurahan Klego, Kota Pekalongan. Di kalangan masyarakat setempat, soto tauco H Kunawi ini terkenal enak dan melegenda.
Berada di dalam gang kecil nggak menjadi kendala bagi pencinta soto yang sudah eksis sejak 1970 ini. Pelanggan yang menggunakan mobil biasa memarkir kendaraannya di tepi jalan raya, kemudian jalan kaki menuju warung. Sementara yang bermotor bisa langsung masuk gang dan parkir di depan warung.
Di sana, kamu bisa menikmati racikan soto dengan campuran tauco yang sudah diolah dengan bawang merah dan cabai merah yang telah ditumis. Berbeda dengan soto daerah lainnya yang umumnya kuah berwarna kuning dan jernih, soto khas Pekalongan ini berwarna merah dan pekat karena ada tauconya.
Dulu, tauto selalu menggunakan daging kerbau. Namun, karena lama-kelamaan daging kerbau sulit dijumpai di Pekalongan, maka kini tauto di warung H Kunawi menggunakan daging sapi.
“Kalau dulu, di Pekalongan, tauto atau soto menggunakan daging kerbau. Seiring langkanya daging kerbau di pasar, pedagang soto alias tauto menggunakan daging sapi hingga sekarang, dan ternyata tekstur daging sapi lebih lembut,” ujar Fahmi, generasi kedua dari Tauto H Kunawi.
Nah, buat kamu yang pengin segera menjajal soto legendaris ini, buruan ke sana, ya! Warung ini buka setiap hari mulai pukul 08.30 WIB hingga 16.00 WIB. Jangan lupa, warung soto H Kunawi biasanya akan libur penuh selama bulan Ramadan dan buka kembali pada Lebaran hari kedua.
Untuk bisa menyantap semangkuk soto tauco yang nikmat dari warung H Kunawi, kamu hanya perlu menyisihkan uang Rp20 ribu. Sangat sepadan dengan sedapnya rasa soto yang merupakan hasil perkawinan kuliner India dan Tiongkok ini. (Siti Khatijah/E07)